Ajaib.co.id – Banyaknya pilihan investasi terkadang malah membuat bingung untuk menggunakan yang mana. Bila target kamu untuk masa depan, redaksi Ajaib punya delapan pilihan investasi yang bisa kamu ambil. Apa saja? Simak ulasan ini.
Kamu berpikir masa pensiun masih jauh? Pikir ulang. Karena semakin dini mempersiapkan dana pensiun, kamu akan menikmati hasilnya jika masa pensiun datang. Persiapan yang dilakukan adalah investasi.
Pensiun merupakan masa di mana seseorang tidak bekerja lagi. Ada pensiun karena usia tak lagi produktif, tetapi ada pula yang mengambil program pensiun dini.
Meski demikian masa pensiun harus disiapkan secara matang, terutama soal dana. Karena bagaimanapun seorang pensiunan tetap membutuhkan biaya operasional untuk kebutuhan sehari-hari. Dan dana yang dibutuhkan tidak sedikit.
Pilihan Investasi untuk Pensiun
Untuk memenuhi kebutuhan harian, seorang pensiunan jangan hanya mengandalkan uang tabungan. Pasalnya, tabungan tak memberikan imbal hasil tinggi dan cenderung tergerus inflasi. Namun bukan berarti menabung adalah tindakan negatif. Menabung lah dalam bentuk investasi.
Jauh sebelum menghadapi masa pensiun, ada beberapa pilihan investasi yang bisa kamu miliki. Mengapa investasi? Karena investasi bisa melipatgandakan kekayaan sekaligus simpanan masa depan yang memberikan imbal hasil tinggi.
Dana Pensiun
Dana pensiun merupakan tabungan untuk mempersiapkan nasabah dalam masa purnatugas. Kamu bisa mengikuti program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di bank atau perusahaan asuransi.
Oleh mereka, dana tersebut akan dialokasikan ke instrumen investasi (saham, obligasi, atau pasar uang). Dana ini akan diberikan ke nasabah saat memasuki masa pensiun atau 10 tahun sebelum usia pensiun yang telah ditentukan(pensiun dini).
Logam Mulia
Membeli logam mulia merupakan investasi yang cukup mudah dilakukan, bersifat likuid, serta harganya cenderung naik tiap tahunnya. Investasi logam mulia cocok untuk investasi jangka panjang. Jadi jika saat ini kamu masih produktif bekerja, sisihkan gaji untuk membelinya 1 gram per bulan. Lihat hasilnya minimal setelah lima tahun.
Obligasi
Obligasi juga bisa dilirik sebagai bekal pensiun. Kamu bisa membeli obligasi dari korporasi atau pemerintah. Dilansir dari Bisnis.com (24/02/2020), yield atau imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun sebesar 6,5 persen. Yield diukur dari kupon atau tingkat suku bunga.
Reksa Dana
Menyimpan uang dalam instrumen reksa dana bisa kamu dijadikan pilihan. Karena kamu bisa berinvestasi berdasarkan profil risiko. Misalnya reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap untuk investasi jangka pendek dengan profil risiko konservatif.
Buat kamu yang bertipe moderat bisa membeli portofolio reksa dana campuran. Tipe agresif cocok dengan reksa dana saham. Namun sebelum bertransaksi, baca dulu fund fact sheet dan prospektusnya agar kamu mengetahui kinerja portofolio. Kabar terbaru tentang reksa dana bisa diakses melalui Ajaib.
Saham
Tak perlu diragukan lagi, saham adalah instrumen investasi jangka panjang. Jika ada yang bilang, saat ini investasi saham sedang lesu. Justru inilah saat yang tepat buatmu.
Menurut Lo Kheng Hong, investor kenamaan Indonesia, beli saham saat harganya turun dan jual ketika naik. Namun beli saham dari emiten yang memiliki fundamental baik dan pelajari mengenai investasi ini lebih dalam agar kamu bisa mendapatkan keuntungan optimal di masa mendatang.
Properti
Jika kamu sudah memiliki properti, baik tanah atau rumah, jangan dijual. Pasalnya, kenaikan nilai properti cenderung naik dan dapat kamu gunakan sebagai investasi saat pensiun. Misalnya tanah disewakan untuk kebun, rumah dijadikan kos-kosan, atau rumah direnovasi untuk penginapan kekinian.
Jika kamu berencana membeli rumah dengan KPR, hitung ulang anggaranmu. Apakah cicilan KPR yang kamu keluarkan setimpal dengan manfaat yang akan kamu terima saat pensiun atau tidak. Sebisa mungkin, ambil tenor cicilan tak lebih dari 10 tahun. Apalagi jika harus membayar cicilan ketika sudah tidak bekerja.
Asuransi
Selain investasi materi, kamu juga wajib investasi pada dirimu dan kesehatan. Dalam hal ini, kamu bisa memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Sifat asuransi jiwa seperti investasi, ia akan mengimbangi inflasi. Semakin dini memiliki asuransi jiwa, kamu akan membayar premi lebih murah.
Yang wajib memiliki asuransi jiwa adalah kepala rumah tangga atau yang memiliki tanggungan seperti tulang punggung keluarga. Sebab jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan dan meninggal, keluarga yang ditinggalkan akan terganggu secara financial karena ditinggalkan oleh tulang punggung yang selama ini men-support kebutuhan financial mereka.
Jika kamu memiliki asuransi jiwa, ketika meninggal pihak keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan pergantian melalui uang pertanggungan yang dibayarkan oleh pihak asuransi, keluarga pun dapat melanjutkan hidup. Dengan kata lain, kamu sudah meninggalkan warisan untuk keluarga ketika meninggal.
Terlebih biaya kesehatan selalu naik setiap tahunnya, kamu wajib mempunyai asuransi kesehatan. Bisa dari kantor tempat kamu bekerja atau minimal BPJS kesehatan. Hal ini sangat penting sebab jika suatu saat kamu mengalami sakit dan harus masuk rumah sakit dan tidak punya asuransi kesehatan tentu biaya yang kamu keluarkan akan sangat menguras tabungan dan dapat menganggu cashflow bulanan kamu.
Meski kamu telah memiliki BPJS kesehatan tidak ada salahnya memiliki asuransi jiwa murni yang dijual oleh perusahaan asuransi. Premi asuransi kesehatan murni tidak semahal yang Anda bayangkan. Biaya rumah sakit tidak boleh diambil dari dana darurat.
Kegiatan dan Hobi
Masa purnatugas tidak diisi dengan duduk santai. Seorang pensiunan juga memerlukan kegiatan. Ini adalah investasi yang tak kalah penting, karena memberikan energi plus menyenangkan jiwa dan raga.
Ia dapat melakukan hobi yang lama tertunda karena sibuk bekerja, seperti membuat kue, berkebun, memodifikasi mobil, atau memanfaatkan ilmunya menjadi dosen tamu, konsultan perusahaan, dan lainnya.
Selain itu, bertemu dengan teman atau komunitas secara rutin merupakan investasi tersendiri buat pensiunan. Di kegiatan tersebut, mereka akan saling bertukar cerita dan memperbarui informasi yang dapat mencegah kepikunan.
Kapan Memulai Investasi?
Kapan memulai investasi? Kapan waktu yang pas? Sejak dini atau ketika kamu mulai masuk dunia kerja, sekitar usia 21-22 tahun, di situlah mulai investasi.
Buatlah anggaran keuangan 60/20/20 atau 50/20/30 untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan atau investasi, dan dana hiburan. Usahakan kamu berinvestasi setiap bulannya. Untuk pilihan berinvestasi, lagi-lagi dikembalikan ke individu.
Berapa dana yang dibutuhkan saat pensiun? Hal ini juga tergantung kebutuhan sehari-hari. Misalnya usia pensiun 57 tahun dan usia harapan hidup 75 tahun. Setidaknya kamu sudah harus memiliki dana yang akan digunakan selama 18-19 tahun. Biaya hidup Rp5 juta per bulan.
- Dana yang dibutuhkan per tahun: Rp5 juta x 12 = Rp60 juta
- Dana yang dibutuhkan selama pensiun: Rp60 juta x 18 = Rp1,080 miliar
Besar? Lumayan. Mengumpulkan dana sebesar itu tak bisa dilakukan sekejap. Jika kamu menginginkan masa depan dengan hidup santai dan menikmati hasil kerja keras, angka tersebut masih wajar. Saatnya investasi sekarang juga.