Bisnis & Kerja Sampingan

7 Miliarder Ini Berbicara Pengalaman Kesalahan Finansialnya

7 Miliarder Ini Berbicara Pengalaman Kesalahan Finansialnya

Ajaib.co.id – Setiap orang pernah berbuat salah. Begitu pula dengan para miliarder yang berbicara pernah melakukan kesalahan finansial. Kesalahan seperti apakah itu?

Barbara Corcoran, ratu real estate Amerika Serikat (AS), memiliki kekayaan USD80 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun (nilai tukar USD1 = Rp15,000). Meski ia telah kaya raya, tetapi pernah melakukan kesalahan finansial.

Buat kamu yang ingin mengikuti jejak Barbara Corcoran dalam mengumpulkan kekayaan, belajarlah dari kesalahannya. The Oracle menuliskan kisah tujuh miliarder yang pernah terperosok soal finansial, CNBC.com (18/03/2020).

Barbara Corcoran

Pendiri The Corcoran Group dan investor di acara televisi Shark Tank, Barbara Corcoran, berbicara tentang kesalahan finansial yang pernah dilakukannya. Ia menghabiskan dana USD71,000 atau Rp1,1 miliar pada kampanye pemasaran.

Ketika itu, ia membuat pemasaran marketing yaitu video yang berisi seluruh daftar real estate untuk dibagikan ke semua agen penjualan. Untuk pembuatan video tersebut, ia menghabiskan dana Rp1,1 miliar. Tetapi tidak semua agen mau membagikan video tersebut ke agen lain. Pemasaran marketing gagal. Setelah itu, ia mengunggah video ke Internet dan ternyata lebih sukses dibanding strategi sebelumnya.

“Saya percaya uang ditakdirkan untuk dipakai, jadi saya tidak pernah pandai menabung. Namun saya berharap saya tidak menghabiskan keuntungan besar The Corcoran Group untuk pemasaran marketing yang gagal,” ujar Barbara.

Kara Goldin

Pendiri dan CEO of Hint Inc., Kara Goldin, mengakui kesalahannya dalam mengambil keputusan. Pada akhirnya, keputusan tersebut membuat kreator The Kara Network itu merugi.

“Ketika saya masih muda, saya ragu-ragu berinvestasi dalam diri saya sendiri dan berpikir bahwa saya membutuhkan gaji stabil. Ketika saya memulai langkah dalam menjalankan perusahaan minuman, saya menghabiskan banyak waktu untuk merekrut karyawan berpengalaman,” ujar Kara.

Namun, lanjut Kara, karyawan berpengalaman tersebut ingin berkompromi dengan industri minuman di AS. Mereka ingin mengubah formula minuman. Kara mengakui visi dan misi mereka tak sejalan dengan perusahaan. Sehingga ia mengaku telah melakukan kesalahan dalam perekrutan karyawan dan menghabiskan waktu sia-sia.

Pada akhirnya, Hint Inc. tetap mempertahankan resep minumannya tanpa pemanis apapun. Kara dan perusahaannya menentang standar industri. Namun di sisi lain, mereka membantu pelanggan menjalani kehidupan yang lebih sehat tanpa mengurangi kenikmatan.

Michael O’brien

Penulis Shift: Creating Better Tomorrows, Michael O’Brien, berbicara soal ketidakmampuannya mengelola finansial. Hal itu terjadi saat ia masih menjadi first jobber. Ia hanya memperoleh komisi penjualan, tetapi gaya hidupnya melebihi kemampuannya.

Pendiri The Pace Line Leadership Academy ini memaksimalkan kartu kreditnya untuk memenuhi gaya hidup. Ketika penjualan melambat dan berujung resesi, ia menggunakan semua kartu kredit. Dan ia tak bisa membayar tagihannya.

“Ketika saya meminta pinjaman kepada ayah, saya merasa gagal. Namun ia membantu saya dan akhirnya mengajarkan saya untuk hidup sesuai kemampuan. Hal tersebut juga membantu saya bebas utang dan menunjukkan tentang kebebasan finansial,” ceritanya.

Craig Handley

Entrepreneur, musisi, sekaligus penulis Hired to Quit, Inspired to Stay, Craig Handley, berbicara tentang perilaku borosnya. Ketika ia sudah bekerja dan menghasilkan uang, ia tak segera menabung atau investasi untuk mengamankan asetnya. Ia justru kerap berfoya-foya dan sibuk membantu keluarga dan teman-temannya.

“Saya berpikir bahwa uang akan terus mengalir dan tidak mempersiapkannya untuk menghadapi situasi buruk,” kata co-founder ListenTrust.

Perilaku boros Craig tersebut membuat dirinya kehilangan 85 persen dari pemasukannya. Ia berjuang mati-matian memperoleh keuangan yang stabil. Ia menyarankan kepada semua orang untuk membuat penyangga keuangan (investasi dan tabungan) sebelum melakukan hal lain atau miliki rencana kuat untuk menghasilkan laba sesuai passion.

Sarah Chrisp

Siapa tak kenal Sarah Chrisp? Pendiri Wholesale Ted ini sukses mengantarkan sebagai platform belajar digital terbesar di AS. Ia tak berbicara kesuksesannya, tetapi kesulitannya dalam menabung.

“Ketika saya mulai membuat enam angka, saya menggeser pengeluaran saya agar sesuai dengan penghasilan saya daripada menghemat. Namun menjalani kehidupan mewah adalah ide yang buruk. Karena saya selalu takut bahwa suatu hari uang saya akan habis,” ungkap miliarder muda asal New Zealand.

Sehingga ia mempersiapkan deposit otomatis dalam menginvestasikan uang. Awalnya sulit, tetapi sekarang ia telah disiplin dalam investasi dan menabung daripada menggunakannya tanpa rencana.

Bill Gerber

Bill Gerber, co-founder AccountingDepartment.com (layanan virtual akuntansi untuk UKM), berbicara kesalahannya yang tidak belajar dasar-dasar akuntansi. Alhasil keuangan perusahaannya berantakan.

Saat menjalankan dua bisnis, ia melihat penjualan dan dana di bank baik-baik saja. Namun ketika ia melihat hitungan yang sebenarnya, situasinya cukup berbeda. Keuangan perusahaannya tak karuan.

“Prinsip dasar akuntansi sangat penting untuk kesuksesan.”

Marcello Arrambide

Jangan sekali-kali mengambil utang untuk alasan yang tak sesuai. Hal tersebut telah dibuktikan oleh Marcello Arrambide. Pendiri Day Trading Academy memulai menjadi trader saham ketika keuangannya belum stabil. Gajinya hanya sebesar upah minimum.

Dari situasi itu, ia mengambil student loan USD25,000 atau sekitar Rp375 juta. Namun uang tersebut ludes dalam sebulan di pasar modal. Ia mengakui ingin hasil cepat tetapi tanpa perhitungan cermat.

“Terkadang kamu butuh bersabar dan lain waktu, kamu harus bergerak cepat. Kuncinya adalah belajar membedakannya.”

Pengalaman tujuh tokoh di atas bisa kamu jadikan petimbangan. Untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan finansial, pikirkan dan perhitungkan dengan matang. Tak terkecuali jika ingin terjun di dunia investasi.

Investasi membutuhkan perhitungan, kedisiplinan, serta mampu membaca peluang serta kondisi terkini. Jika ingin membutuhkan informasi lebih lanjut, akses laman Ajaib.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang. 

Artikel Terkait