Bisnis keuangan di Indonesia berkembang pesat dengan kehadiran perusahaan rintisan alias startup. Perusahaan ini muncul sebagai pesaing baru yang menawarkan alternatif produk dan layanannya kepada masyarakat. Namun nama besar beberapa grup perusahaan juga masih memiliki posisi kuat di pasar bisnis keuangan.
Kepemimpinannya juga diperkuat dengan inovasi bisnis berupa financial technology (fintech). Dilansir dari Kontan.co.id, paling tidak ada 3 nama grup konglomerasi yang menjadi market leader sekaligus merajai bisnis keuangan ini. Ketiga pemimpin pasar ini adalah Djarum Group, Sinas Mas Group, dan Lippo Group. Masyarakat awam mengenal 3 nama tersebut sekedar sebagai merek produk rokok atau lembaga perbankan.
Namun sebenarnya bisnis grup ini di bisnis keuangan sangatlah banyak, salah satunya melalui anak perusahannya. Ajaib akan menjabarkan 3 pelaku utama pasar ini untuk menambah wawasanmu soal industri keuangan di Indonesia.
Sinar Mas Group
Grup perusahaan ini paling dikenal dengan produk keuangan dari Bank Sinar Mas dan Asuransi Sinar Mas. Paling tidak ada 10 perusahaan asuransi milik Sinar Mas Grup yang telah memberikan pendapatan operasional Rp1,78 triliun hingga Juni 2019.
Tak ingin kalah saing, perusahaan besar ini juga bergerak di bidang fintech lending dengan Danamas, Finmas, dan PinjamanGo. Layanan juga termasuk dengan modal ventura agar semua nasabah mendapatkan semua fiturnya. Bisnis startup Sinas Mas diwadahi oleh Sinar Mas Digital Venture (SMDV) yang berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Januari 2019.
Lippo Group
Produk keuangan digital dari Lippo Group yang paling sukses dan dikenal masyarakat saat ini ialah OVO. OVO kini juga merambah pinjaman online dan layanan kartu digital atau OVO Paylater. Pengguna OVO tahun 2018 tercatat naik hingga 400% dari tahun sebelumnya. Layanan fintech payment ini dirilis melalui PT Visionet Internasional beberapa tahun lalu. Namun Lippo juga punya banyak bisnis keuangan lainnya mulai dari bank, asuransi, dan modal ventura.
Djarum Group
Pemimpin pasar bisnis keuangan selanjutnya adalah dari grup perusahaan ini yang paling dikenal adalah Bank BCA. Bank dengan aset Rp867 triliun ini punya banyak produk keuangan maupun anak usaha termasuk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Produk keuangan digitalnya berupa BCA Flazz, Sakuku, dan Kaspay.
Adapula perusahaan modal ventura yang memberikan suntikan dana pada setidaknya 15 startup. Dana tersebut disalurkan oleh Central Capital Ventura (CCV) dan GDP Ventura untuk startup termasuk di bidang fintech.
Ramainya pelaku bisnis keuangan di Indonesia diawasi oleh OJK secara ketat agar tak merugikan masyarakat. Namun masih ada saja kasus di mana masyarakat tertipu produk keuangan maupun fintech bodong karena minimnya wawasan. Izin usaha dari OJK merupakan syarat wajib suatu jasa keuangan bisa dipercaya. Karena itu pastikan produk keuangan yang kamu pilih legal dan terpercaya.
Ajaib sendiri sebagai platform online investasi reksa dana telah terdaftar dan diwasai oleh OJK. Selain itu, kehadirannya lewat aplikasi yang bisa didapatkan di Playstore juga diawasi pula Kementriaan Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Ajaib hadir sebagai solusi untuk mengembangkan uangmu dengan aman dan terjamin.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.