Wyckoff Pattern adalah pola yang menggambarkan siklus akumulasi dan distribusi dalam pergerakan harga saham. Pendekatan ini berbasis pada metode analisis pasar yang dikembangkan oleh pakar teknikal Richard Wyckoff (1873–1934).
Para investor dan trader sekarang menggunakan Wyckoff Pattern untuk mengidentifikasi arah pergerakan harga, mengukur peluang reversal, serta menelisik kapan para bandar mengakumulasi atau menjual saham.
Menarik sekali, bukan!? Simak artikel ini untuk mempelajari pengertian Wyckoff Pattern dan cara menggunakannya.
Apa Itu Wyckoff Pattern?
Wyckoff Pattern terdiri atas empat (4) fase, yaitu akumulasi, markup, distribusi, dan markdown. Setiap fase mewakili tindakan pasar tertentu, sehingga dapat mengungkap arah pergerakan harga saham berikutnya.
Berikut penjelasan selengkapnya:
- Akumulasi: Siklus berawal dengan fase akumulasi di mana harga berfluktuasi antara ambang support dan resistance. Tren sideways selama fase ini, sehingga menghasilkan rentang harga tertentu pada area bottom. Bandar biasanya melakukan mobilisasi demand pada fase akumulasi untuk meningkatkan minat beli atas suatu saham. Seiring dengan bertambahnya minat beli pasar, pergerakan harga menembus resistance (breakout).
- Markup: Grafik pergerakan harga saham pada fase markup akan menunjukkan tren naik (uptrend) secara konsisten. Volume trading juga terus meningkat hingga mencapai puncaknya.
- Distribusi: Aksi ambil untung mulai marak pada awal fase distribusi. Volume beli menurun, sedangkan volume jual meningkat. Para seller dan buyer bergumul hingga membentuk tren sideways dengan support dan resistance tertentu. Ketika para buyer kalah, pergerakan harga akan jatuh hingga menembus support yang telah terbentuk dan memasuki fase markdown.
- Markdown: Grafik pergerakan harga saham pada fase markup akan menunjukkan tren turun (downtrend) secara konsisten. Pasar akan memasuki fase akumulasi lagi saat penurunan terhenti dan pergerakan harga mulai membentuk sideways baru.
Keempat fase tersebut berulang terus menerus secara berkelanjutan, sehingga investor bisa mengambil keputusan segera setelah mengetahui fase apa yang sedang berlangsung pada suatu saham.
Cara Analisis Pasar ala Wyckoff
Kita dapat meniru metode analisis Wyckoff dengan lima langkah yang simpel tapi efektif berikut ini:
- Ketahuilah tren IHSG saat ini dan prediksi arah tren berikutnya. Tujuannya untuk memperkirakan apakah pasar secara umum akan naik atau turun.
- Pilihlah saham-saham yang punya tren searah dengan pasar, khususnya saham-saham yang punya momentum bullish lebih kuat saat pasar sedang naik.
- Lakukanlah seleksi lagi untuk menemukan saham mana saja yang sedang dalam fase akumulasi. Apabila hasil analisis kamu tepat, saham-saham ini berpeluang besar untuk menghasilkan cuan melimpah.
- Pantaulah harga dan volume trading saham-saham tersebut. Apabila terdapat indikasi peningkatan volume dan harga, saham itu mungkin akan memasuki fase markup (waktunya serok!). Jangan lupa untuk memantau kondisi pasar secara umum sebelum mengeklik tombol beli. Ingat, beli saham hanya ketika tren pasar sedang naik.
- Tunggulah hingga pergerakan harga mencapai puncaknya (resistance), karena fase markup tidak akan selesai dalam waktu singkat. Tentukan level cut loss tertentu di bawah harga beli untuk mengantisipasi kerugian akibat situasi yang tak terduga. Ambil untung (take profit) ketika muncul tanda-tanda penurunan dalam harga saham atau volume trading, karena kemungkinan akan terjadi perubahan fase.
Apakah Wyckoff Pattern Bisa Digunakan untuk Saham Indonesia?
Ya, pendekatan Wyckoff juga efektif untuk pasar saham Indonesia. Banyak trader yang memanfaatkan pendekatan ini, khususnya para swing-trader dan praktisi bandarmologi.
Coba tengok grafik di bawah ini. Grafik pertama menunjukkan harga saham Telkom Indonesia (TLKM). Saham ini mengalami fase distribusi selama Oktober 2023, kemudian harganya mengalami markdown saat memasuki November. Terjadi akumulasi selama November hingga pergerakan harga berhasil breakout dan memasuki fase markup pada Desember.
Pergerakan harga saham TLKM kemudian mencapai resistance pada Rp4.000. Setelah itu, volume trading menipis dan grafik harga mulai menurun pada awal Januari 2024. Apabila tidak ada katalis besar yang dapat meningkatkan minat beli pasar, maka ini kemungkinan merupakan awal dari fase distribusi baru.
Dinamika tersebut menggambarkan bagaimana seorang swing-trader dapat menerapkan Wyckoff Pattern dalam saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, praktisi bandarmologi menggunakan pendekatan Wyckoff untuk mengetahui kapan para bandar melakukan akumulasi atau distribusi pada saham-saham tertentu –kemudian meniru langkah para bandar itu.
Metode Wyckoff berdasarkan pemantauan atas grafik harga dan volume trading yang sudah ada, sehingga dianggap cukup objektif. Hal ini dapat mencegah trader mengambil keputusan yang serampangan berdasarkan emosi sesaat.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga aset kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat men-download aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.