Analisis Saham

Saham Konsumen Non-Primer Potensial Sepekan (17 – 21 Jan 2022)

Sektor barang konsumen non-primer perlu diperhatikan ditengah pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19. Pasalnya permintaan barang dan jasa tersebut berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Membaiknya ekonomi Indonesia tercermin dari inflasi sebesar 0,57% (MtM) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,66 per Desember 2021, adapun inflasi sepanjang tahun 2021 sebesar 1,87% (YoY) atau naik dari realisasi tahun 2020 sebesar 1,68% (YoY). Optimisme pemulihan ekonomi juga didukung oleh Pemerintah yang berupaya menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya 3,0±1% pada 2022.

Berikut saham-saham sektor barang konsumen non-primer yang patut dicermati pada perdagangan bursa tanggal 17 – 21 Januari 2022:

Berikut analisa teknikal yang dibuat pada harga penutupan Jumat, 14 Januari 2022, serta sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham tersebut dan prospek bisnis emiten tiap-tiap saham.

1. PT Surya Citra Media Tbk – SCMA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham SCMA masih terkoreksi 36% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 14 Januari 2022 pada harga Rp306 per lembar sahamnya;
  • Saham SCMA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Desember 2021 sebesar Rp25 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan saham SCMA di sepanjang bulan Desember 2021 mencapai 16.185.691 lot;
  • Kinerja SCMA pada Kuartal III-2021 tercatat membukukan laba bersih yang naik menjadi sebesar Rp 1,06 triliun, naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 913,6 miliar.

Analisis Teknikal

Secara teknikal scma berada pada level support nya saat ini, tertahan di level 292. Stochastic berada di area oversold dan MACD di level negatif. Resistance terdekat pada level 320. Cut Loss jika break level 284.

2. PT Erajaya Swasembada Tbk – ERAA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham ERAA melesat 11% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 14 Januari 2022 pada harga Rp570 per lembar sahamnya;
  • Saham ERAA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Desember 2021 sebesar Rp25 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan saham ERAA di sepanjang bulan Desember 2021 mencapai 9.352.339 lot;
  • Kinerja ERAA pada Kuartal III-2021 ini berhasil mencatat laba bersih yang tumbuh 143,7% menjadi sebesar Rp 719,2 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 295,1 miliar.

Analisis Teknikal

Secara teknikal ERAA berada pada level bawah dan tertahan di support 555, stochastic di area oversold dan MACD pada level negatif. ERAA masih menarik untuk dimanfaatkan pembelian pada level bawah nya saat ini dengan resistance terdekat di level 585. Cut Loss jika break 550.

3. PT MD Pictures Tbk – FILM

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham FILM melesat 136% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 14 Januari 2022 pada harga Rp860 per lembar sahamnya;
  • Saham FILM tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Desember 2021 sebesar Rp14 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan saham FILM di sepanjang bulan Desember 2021 mencapai 3.944.363 lot;
  • Kinerja FILM Kuartal III-2021 berhasil mencatat laba bersih yang naik menjadi sebesar Rp21,9 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang masih mencatat kerugian bersih sebesar Rp44,7 miliar.

Analisis Teknikal

Secara teknikal sejak 13 Januari 2022, FILM mencoba untuk teknikal rebound, ditutup di atas MA 5 nya pada level 815. Stochastic bergerak naik dan MACD pada level positif. Resistance terdekat pada level 945, cut loss jika break 770.

4. PT Media Nusantara Citra Tbk – MNCN

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham MNCN masih terkoreksi 30% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 14 Januari 2022 pada harga Rp855 per lembar sahamnya;
  • Saham MNCN tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Desember 2021 sebesar Rp25 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan saham MNCN di sepanjang bulan Desember 2021 mencapai 16.185.691 lot;
  • Kinerja MNCN pada Kuartal III-2021 berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp1,68 triliun naik dibandingkan dengan laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat masih sebesar Rp1,37 triliun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal MNCN berada pada fase bearish jangka pendeknya, pada 14 Januari 2022 mencoba untuk rebound dan tertahan di atas MA 5 nya yaitu di level 840. Volume mengalami kenaikan dibanding hari sebelumnya, stochastic berada di area oversold bergerak naik dan MACD di level negatif. Resistance terdekat di level 885, cut loss jika break level 825.

5. PT Ace Hardware Indonesia Tbk – ACES

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham ACES masih terkoreksi 23% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 14 Januari 2022 pada harga Rp1.370 per lembar sahamnya;
  • Saham ACES tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Desember 2021 sebesar Rp21 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan saham ACES di sepanjang bulan Desember 2021 mencapai 3.788.794 lot;
  • Dalam 1 bulan terakhir di bulan Desember 2021 kemarin total volume perdagangan saham ACES mencapai 3.788.794, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham ACES dari bulan sebelumnya yang tercatat 2.946.985 atau ada peningkatan sebesar 28% MoM;
  • Kinerja ACES mencatat laba bersih pada Kuartal III-2021 sebesar Rp 322,9 miliar, laba bersih tersebut turun dibanding laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 529,7 miliar.

Analisis Teknikal

ACES secara teknikal bergerak konsolidasi dalam jangka pendeknya. Ditutup di atas MA 5 pada level 1345. Stochastic bergerak naik pada area netral dan MACD di level positif. ACES berpotensi menuju resistance terdekat di level 1400. Cut Loss jika break level 1325.

6. PT Mitra Adiperkasa Tbk – MAPI

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham MAPI masih terkoreksi 3% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 14 Januari 2022 pada harga Rp790 per lembar sahamnya;
  • Saham MAPI tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Desember 2021 sebesar Rp8 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan saham MAPI di sepanjang bulan Desember 2021 mencapai 2.458.715 lot;
  • Kinerja MAPI pada Kuartal III-2021 berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 18,3% year on year menjadi Rp 12,1 triliun. MAPI berhasil memangkas kerugian bersih yang dialaminya 82,92% menjadi sebesar Rp 114,8 miliar dibandingkan rugi bersih di periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat rugi bersih sebesar Rp 672,5 miliar.

Analisis Teknikal

MAPI secara teknikal bergerak konsolidasi dalam trend jangka pendeknya, berhasil breakout resistance sidewaysnya walaupun gagal ditutup di atas level tersebut, yaitu di resistance 785. Stochastic bergerak naik di area netral dan MACD menuju level positif. MAPI menguji resistance di level 820, cut loss jika break level 745.


Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib:

  • Yazid Muamar
  • Chisty Maryani
  • Fadli Julian

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait