Milenial

Mengenal Jenis Harga Diskon dan Cara Menghitungnya

Mengenal Jenis Harga Diskon dan Cara Menghitungnya

Ajaib.co.id – Dalam keseharian, kita tentu sudah mengenal yang namanya harga diskon. Setiap hari, pasti ada saja barang yang didiskon. Apalagi di pusat perbelanjaan. Namun sebenarnya, tahukah kamu apa maksudnya?

Tak dipungkiri, hampir semua barang kebutuhan kini memiliki diskon. Apalagi di hari-hari peringatan tertentu. Diskon besar-besaran seringkali diadakan di tempat-tempat perbelanjaan. Dan yang pasti selalu ramai didatangi banyak orang.

Namun walau begitu, masih ada banyak yang belum paham tentang diskon. Mengenai bagaimana mengetahui besar diskon. Juga cara menghitung harga diskonnya.

Pengertian Harga Diskon

Bukan lagi rahasia jika kebanyakan orang menyukai diskon. Terutama para kaum hawa yang hobi berbelanja. Tak heran jika cukup banyak orang gemar berburu barang diskon. Selain menghemat, itu juga cukup menguntungkan.

Kata diskon sendiri pada KBBI memiliki makna potongan harga. Sementara pengertian harga diskon adalah harga yang sudah mendapat potongan harga. Diskon juga berarti pengurangan harga tercatat. Yang ditawarkan penjual pada pembeli saat berbelanja.

Diskon merupakan salah satu strategi pemasaran. Di mana produk dijual dengan harga promo kurang dari biasanya. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan dan laju pelanggan. Juga mengurangi dan menghabiskan persediaan stok.

Strategi pemasaran ini banyak dijumpai di Indonesia. Bahkan terbukti mampu menarik minat banyak masyarakat. Baik dalam transaksi online maupun offline. Dengan dapat memberikan keuntungan pada dua pihak, penjual dan pembeli.

Jenis-Jenis Harga Diskon

Diskon sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis. Biasanya ada diskon yang memang dikhususkan untuk pelanggan tertentu. Ada juga yang diberikan untuk semua pembeli. Namun secara umum, diskon dibedakan menjadi beberapa jenis berikut:

1. Diskon Kuantitas

Diskon ini diberikan pada pelanggan yang membeli produk dalam jumlah besar. Di mana jumlah itu sudah melewati target penjualan minimum.

Penawaran ini mendorong agar pembelian produk lebih banyak. Sehingga juga memungkinkan jumlah pembeli akan lebih banyak pula.

Dengan jenis diskon ini, penjual bisa mengalihfungsikan penyimpanan stok pada pembeli. Juga mengurangi biaya pengiriman atau penjualan. Diskon dimasukkan dalam diskon tunai yang ditunjukkan pada kutipan atau faktur.

Contoh diskon kuantitas:

  • Beli 5 gratis 1
  • Promo bundling produk (Beli Handphone Gratis Kuota)
  • Beli barang dengan nilai minimal Rp1 juta, cashback Rp100 ribu.
  • Harga spesial untuk pembelian minimal 10 barang

2. Diskon Perdagangan

Ialah jumlah yang dikurangkan dari daftar harga barang yang dijual. Yang berarti pengurangan harga katalog promo barang yang diperbolehkan. Dengan catatan, jumlah yang dipesan pembeli cukup besar.

Jenis diskon ini bertujuan untuk menarik pelanggan agar membeli lebih banyak. Di mana diskon bisa dilakukan secara tunai maupun non tunai. Dan mempunyai variasi sesuai dengan jumlah pesanan.

Diskon perdagangan tidak ditampilkan dalam pembukuan akun. Tetapi dihitung sebagai persentase dari harga katalog.

Contoh diskon perdagangan:

  • Diskon 50% untuk pembelian barang kedua
  • Diskon 20% dengan menggunakan Kartu Kredit BNI.
  • Harga mulai dari Rp10 ribu
  • Diskon pajak

3. Potongan Harga Tunai

Jenis harga diskon berikutnya ialah potongan harga tunai. Diskon ini merupakan tunjangan atau konsesi dari penjual pada pembeli. Di mana diskon biasanya akan dinyatakan dalam bentuk persentase.

Penawaran ini diberikan untuk mendorong pembeli membayar dengan segera. Sehingga penyelesaian tagihan mereka pun bisa cepat terselesaikan. Selain itu, penjual bisa segera mendapat pembayaran tunai. Atau dilakukan pembayaran dalam waktu singkat.

Diskon tunai biasanya ditunjukkan dalam kutipan dan faktur. Di mana diskon ini dikurangkan dari harga total barang. Sehingga pembeli diminta hanya membayar harga bersihnya saja.

Contoh diskon potongan harga seperti:

  • Diskon hingga 75%
  • Beli 5 cuma Rp100 ribu

4. Diskon Musiman

Diskon ini biasanya diberikan pada bulan-bulan tertentu. Terutama saat periode penjualan sedang lambat. Diskon musiman biasa ditawarkan untuk mendorong penjualan berjalan lebih cepat.

Dengan penawaran ini, pembeli didorong menyimpan stok barang lebih banyak. Lebih awal dari yang dibutuhkan saat ini sebagai persediaan.

Diskon ini biasanya diberikan agar dapat menyimpan stok jauh lebih banyak. Dengan cenderung membuat penjualan merata pada sepanjang tahun. Sehingga memungkinkan operasi berjalan penuh sepanjang tahun.

Contoh diskon musiman seperti:

  • Promo JSM di Alfamart (Promo mingguan yang hanya berlaku di Jumat, Sabtu, dan Minggu)
  • Promo 11.11, 12.12, 10.10, dan seterusnya (Promo hanya berlaku di tanggal cantik setiap bulannya)

Cara Menghitung Harga Diskon

Ketika terdapat diskon, jumlah potongan harga tidak bisa diketahui langsung. Umumnya hanya akan tertulis dalam bentuk persen. Lalu bagaimana kita tahu besar harga diskon? Kamu bisa menghitungnya dengan cara di bawah ini:

1. Contoh diskon 1

Di pusat perbelanjaan kadang kita akan menemukan jenis diskon off. Bisa dilihat dari tulisan semisal 20 persen off atau 50 persen off. Untuk perhitungan diskon ini, besar diskon x harga diskon : 100.

Sebagai contoh, harga sebuah barang adalah Rp500.000. Kemudian diberikan diskon sebesar 20 persen. Jadi harga yang perlu dibayar, perhitungannya:

  • Rp500.000 x 20 = Rp10.000.000
  • Besar diskon : Rp10.000.000 : 100 = Rp100.000
  • Harga akhir : Rp500.000-Rp100.000 = Rp400.000

Jadi harga yang harus dibayarkan ialah sebesar Rp400.000.

2. Contoh diskon 2

Satu lagi diskon yang sering kita jumpai adalah diskon A%+B%. Untuk diskon ini, besar diskon pertama dan kedua harus dihitung.

Sebagai contoh, harga sebuah barang adalah Rp500.000. Sementara itu, terdapat diskon 30+20 persen. Maka untuk perhitungannya:

  • Diskon pertama : 30% x Rp500.000 = Rp150.000
  • Diskon kedua : 20% x Rp150.000 = Rp30.000
  • Total diskon : Rp150.000 – Rp30.000 = Rp180.000
  • Harga akhir : Rp500.000 – Rp180.000 = Rp320.000

Jadi harga yang harus dibayar adalah Rp320.000.

3. Contoh diskon 3

Dari contoh diatas, kita bisa menghitung harga akhir setelah dikurangi diskon. Lalu bagaimana cara kita tahu harga normalnya?

Sebagai contoh, sebuah barang diberikan diskon sebesar 30 persen. Lalu harga akhir yang dibayarkan adalah Rp70.000. Maka perhitungannya:

  • Harga barang diskon x 100 = Rp70.000 x 100 = Rp7.000.000
  • Harga normal awal = Rp7.000.000 : 70 = Rp100.000

Angka 100 berasal dari 100 persen. Sedangkan 70 merupakan hasil pengurangan 100-30 (karena diskonnya 30 persen). Maka harga normal oleh barang tersebut adalah Rp100.000.

Jadi bagaimana, bisa kamu menghitung harga diskon sendiri? Diskon memang terbilang menguntungkan, tapi bisa juga merugikan. Untuk itu, pertimbangkan dulu dengan baik untuk menggunakan diskon.

Diskon ini akan sangat menguntungkan jika kamu bisa menggunakannya untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti pembelian minyak goreng, sabun cuci, shampo, gula, beras, dan sebagainya. Namun, diskon akan merugikan jika kamu membeli barang yang hanya keinginan impulsif kamu.

Jangan pernah tergiuur dengan diskon besar-besaran seperti Diskon Rp2 Juta, Diskon 75%, dan sebagainya. Sebelum membeli, cek terlebih dulu syarat dan ketentuan dari produk tersebut. Sehingga, kamu tidak menyesal ketika membeli barang tersebut. Seperti periode promo (hanya berlaku mulai Januari 2022 hingga Februari 2022)

Jangan lupa juga untuk selalu berinvestasi ya! Kamu bisa memulai investasi dengan mudah, kapan dan di mana saja dengan aplikasi Ajaib. Dengan Ajaib, kamu bisa memulai investasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Yuk investasi sekarang!

Artikel Terkait