Sektor barang konsumen primer dapat menjadi pilihan di tengah kenaikan inflasi dan normalisasi kebijakan moneter yang terjadi secara domestik maupun global. Sektor yang identik dengan kata defensif ini disinyalir lebih tahan banting terhadap inflasi sebagai pemicu turunnya daya beli masyarakat.
Berdasarkan survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI) pada minggu ke-tiga September 2022, inflasi diperkirakan sebesar 1,09% MtM. Kenaikan inflasi tersebut sebagai respon kenaikan harga BBM subsidi yang diresmikan pemerintah awal September lalu. Oleh karena itu, hal yang perlu diperhatikan jika inflasi meningkat maka masyarakat akan fokus untuk memenuhi kebutuhan pokok dibandingkan membeli barang tahan lama (Durable Goods).
Berikut saham-saham Sektor Barang Konsumen Primer yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 19 – 23 September 2022:
Weekly Watchlist: Saham Sektor Kesehatan Sepekan
Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Sektor Barang Konsumen Primer potensial dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini!
1. PT Mustika Ratu Tbk – MRAT
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham MRAT melesat naik 36% sejak awal tahun hingga tanggal 16 September 2022 pada harga Rp372 per lembar sahamnya;
- Saham MRAT tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp1,5 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham MRAT dalam 30 hari terakhir mencapai 874.499 lot;
- Sepanjang Semester I-2022 MRAT membukukan pendapatan Rp166,89 miliar, turun 5,34% YoY dari periode sebelumnya sebesar Rp176,32 miliar. Di sisi lain, total aset MRAT mencatat kenaikan 2,81% dibandingkan total aset di akhir tahun 2021 kemarin menjadi Rp594,55 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, MRAT berada pada fase up trend dalam jangka menengah diikuti volume menguat dalam rata-rata 5 hari terakhir. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral. MRAT berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 394 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 344 di area MA-20.
2. PT Wismilak Inti Makmur Tbk – WIIM
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham WIIM melesat naik 70% sejak awal tahun hingga tanggal 16 September 2022 pada harga Rp740 per lembar sahamnya;
- Saham WIIM tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp7 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham WIIM dalam 30 hari terakhir mencapai 2.246.824 lot;
- Sepanjang paruh pertama 2022 WIIM berhasil membukukan laba bersih senilai Rp82,16 miliar, melesat 30,1% YoY. Hal ini didukung penuh oleh kinerja keuangan yang secara top line yaitu, pendapatan bersih WIIM tumbuh hingga 38,14% YoY menjadi Rp1,63 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,18 triliun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal WIIM bergerak uptrend, diikuti dengan volume yang menguat dalam rata-rata 5 hari terakhir. Harga berpotensi bertahan di atas pergerakan rata-rata MA-5 sampai MA-50 dan Indikator histogram bar MACD pada level positif. WIMM berpotensi menguji resistance di level harga 790 dengan pertimbangan support pada level harga 700.
3. PT Sariguna Primatirta Tbk – CLEO
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham CLEO naik 4% sejak awal tahun hingga tanggal 16 September 2022 pada harga Rp478 per lembar sahamnya;
- Saham CLEO tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp2,9 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham CLEO dalam 30 hari terakhir mencapai 1.278.385 lot;
- Sepanjang paruh pertama tahun 2022, CLEO berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp102,87 miliar, meningkat 12,12% YoY. Laba bersih ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 23,75% YoY menjadi senilai Rp655,06 miliar dari semester sebelumnya sebesar Rp529 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal CLEO berada pada fase sideways dalam jangka menengah. Berhasil tutup di atas MA-5 sampai MA-50. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan histogram bar MACD berada pada level positif. CLEO berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 500 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 464.
4. PT Budi Starch & Sweetener Tbk – BUDI
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham BUDI melesat naik 27% sejak awal tahun hingga tanggal 16 September 2022 pada harga Rp226 per lembar sahamnya;
- Saham BUDI tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp822 juta per harinya;
- Volume perdagangan pada saham BUDI dalam 30 hari terakhir mencapai 726.358lot;
- Sepanjang Semester I-2022 BUDI mengalami penurunan pendapatan 8% YoY menjadi Rp1,59 triliun. Alhasil laba bersih BUDI juga terkontraksi 20% YoY menjadi Rp36,57 miliar. Penurunan hasil panen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu menjadi pemicu penurunan penjualan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal BUDI dalam mencoba untuk reversal dari fase bearish jangka pendeknya. Berhasil tutup di atas MA-5 sampai MA-50. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral, serta indikator histogram bar MACD telah melemah terbatas. BUDI berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 234-240 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 220.
5. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk – SSMS
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham SSMS melesat naik 40% sejak awal tahun hingga tanggal 16 September 2022 pada harga Rp1.395 per lembar sahamnya;
- Saham SSMS tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp7,7 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham SSMS dalam 30 hari terakhir mencapai 1.127.453 lot;
- Sepanjang Semester I-2022 SSMS berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan senilai Rp3,35 triliun, melesat 43,34% secara YoY. Bersamaan dengan kinerja keuangan secara bottom line, yaitu laba bersih SSMS turut melesat naik 45,86% YoY menjadi sebesar Rp1,02 triliun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal SSMS mencoba untuk reversal setelah fase bearish jangka pendek. Berpotensi tetap berada di atas MA-5 sampai MA-20 sejalan dengan rata-rata volume dalam 5 hari terakhir yang menguat. Pergerakan stochastic oscillator bergerak naik dari area netral, dan indikator histogram bar MACD telah melemah terbatas. SSMS berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 1.470 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.340.
6. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk – JPFA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham JPFA masih terkoreksi 11% sejak awal tahun hingga tanggal 16 September 2022 pada harga Rp1.520 per lembar sahamnya;
- Saham JPFA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp19 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham JPFA dalam 30 hari terakhir mencapai 2.491.311 lot;
- Sepanjang paruh pertama tahun 2022 JPFA membukukan peningkatan pendapatan sebesar 10,74% YoY menjadi Rp24,48 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp22,11 triliun. Namun, akibat kenaikan beban produksi JPFA mencatatkan penurunan laba bersih 27,94% YoY menjadi Rp1,11 triliun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal JPFA berpotensi terjadi bullish reversal, didukung oleh pergerakan candle yang telah ditutup menguat di atas MA-5. Stochastic oscillator bergerak naik pada area netral, serta indikator histogram bar MACD telah melemah terbatas. JPFA berpotensi menguji resistance di level harga 1.600 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.460.
Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas:
- Chisty Maryani
- Fadli Julian
- Ratih Mustikoningsih
- Muhammad Syahrizannas
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.