Saham

Volume Saham NUSA Menggeliat di Akhir Agustus

Volume saham NUSA (Sinergi Megah Internusa) terlihat sangat aktif pada 27 Agustus 2019. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham NUSA ditransaksikan sebanyak 252,04 juta saham.

Mereka berhasil menjaga harga saham NUSA di angka Rp70 per lembar saham. Harga itu masih sama seperti sehari sebelumnya. Rp70 merupakan harga saham NUSA tertinggi di bulan ini. Namun, mereka juga sempat menurun di angka Rp58 pada 6 Agustus lalu.

Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2019, saham NUSA masih melemah. Sebab mereka memulai dari angka Rp96 per lembar saham. Nilai tertinggi di tahun 2019 senilai Rp101 diraih pada tanggal 4, 8, dan 21 di bulan Maret.

Titik terendah saham NUSA pun terjadi pada bulan Maret. Ketika itu Benny Tjokrosaputro selama dua hari beruntun, 4 dan 5 Maret melepas saham NUSA sebanyak 556,30 juta lembar.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan 5 Maret lalu ada beberapa sekuritas yang melakukan transaksi cukup besar atas saham NUSA, salah satunya NH Korindo Sekuritas dengan nilai transaksi Rp10,7 miliar pada harga Rp98 per saham. Broker lain yakni Valbury Sekuritas senilai Rp5,2 miliar pada harga Rp67 per saham.

Berdasarkan laporan kepemilikan saham NUSA di Bursa Efek Indonesia, diketahui bahwa Benny yang juga pemegang saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO).

Sinergi Megah Internusa merupakan sebuah perusahaan di bidang pariwisata. Perusahaan ini didirikan pada 30 Mei 2014 dan baru terjun ke bisnis dua tahun setelahnya. Mereka baru masuk Bursa Efek Indonesia pada 2018.

Pada tanggal 29 Juni 2018, NUSA memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham NUSA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.200.000.000 dengan nilai nominal Rp100 per saham. Kala itu harga penawaran Rp150 per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 400.000.000 dengan harga pelaksanaan Rp160 per saham. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Juli 2018.

Kendati terbilang anak baru di lantai saham, Sinergi Megah Internusa dianggap sebagai salah satu perusahaan yang menjanjikan. Terlebih, mereka sudah mendirikan beberapa hotel dengan konsep khas budaya Indonesia, batik, yakni di Depok, Sleman, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan NUSA bergerak dalam bidang usaha pariwisata. Saat ini, kegiatan usaha NUSA meliputi usaha penyediaan akomodasi (dapat berupa Hotel Villa, Bumi Perkemahan) meliputi menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan Pariwisata lainnya. Sinergi Megah Internusa memiliki dan mengoperasikan 1 hotel Boutique bertaraf Internasional dengan mengusung nama Lafayette Boutique Hotel. Saat ini jumlah kamar yang tersedia adalah sebanyak 77 kamar.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang. 

Artikel Terkait