Ekonomi

Utang Jadi Biang Kerok Negara Bangkrut, Indonesia Selanjutnya?

Negara Bangkrut

Ajaib.co.id – Utang yang menggunung menjadi salah satu penyebab utama mengapa sebuah negara bangkrut. Di luar sana, kita sudah banyak mendengar pemberitaan terkait sejumlah negara yang dinyatakan bangkrut karena terlilit utang.

Permasalahan utang memang bukan hanya terjadi di negara-negara miskin saja, melainkan juga marak terjadi di negara-negara kaya sekalipun. Namun, yang membedakannya hanyalah kesanggupan dari negara-negara tersebut untuk memutar uang hasil utang tersebut agar tetap bisa dibayarkan sesuai dengan jatuh tempo.

Mengapa Utang Negara Harus Dibayarkan Sesuai Jatuh Tempo?

Dalam kasus negara bangkrut, negara-negara tersebut diketahui tidak sanggup untuk membayar utang-utang yang sudah masuk jatuh tempo. Jenis utang-utang negara bisa berupa:

  • Obligasi pemerintah.
  • Obligasi internasional.

Kedua jenis utang negara ini memiliki persyaratan, di mana negara yang menerbitkan surat utang kepada investor domestik atau internasional wajib membayarkan pokok pinjaman beserta bunganya sesuai dengan jatuh tempo.

Jenis obligasi pemerintah umumnya dibeli oleh investor domestik seperti perusahaan asuransi, bank, hingga dana pensiun. Sedangkan untuk obligasi internasional (global bond) dibeli oleh investor asing yang berasal dari luar negeri.

Penerbitan surat utang negara ini tentunya memiliki risiko ketika negara tidak sanggup untuk membayar utang tersebut. Hal ini membuat utang negara semakin menumpuk dan menyebabkan negara bangkrut. Salah satu penyebab negara gagal bayar obligasi di antaranya:

  • Kondisi ekonomi negara sedang dalam tren pelemahan.
  • Kenaikan suku bunga.
  • Pergantian pemimpin negara.

Ketiga hal ini adalah penyebab utama mengapa sebuah negara mengalami gagal bayar obligasi kepada investor. Oleh sebab itu, tak jarang untuk mengurangi risiko gagal bayar obligasi. Pemerintah di suatu negara akan mengambil kebijakan untuk menahan atau memangkas suku bunga acuan.

Selain mengurangi risiko gagal bayar, kebijakan ini diterapkan untuk menarik minat investor untuk membeli obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara.

Daftar Negara Bangkrut Karena Utang

Pandemi memang membuat perekonomian global menurun, di mana hal ini berimbas langsung terhadap ekonomi masyarakat. Salah satu dampak ekonomi yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah banyak dari pekerja yang harus kehilangan pekerjaannya akibat mengalami PHK.

Badai PHK yang terjadi membuat angkat pengangguran dan kemiskinan naik. PHK dan kemiskinan hanyalah salah satu indikator ekonomi yang menunjukkan bahwa perekonomian di suatu negara sedang mengalami tren penurunan.

Namun sebelum pandemi Covid-19 melanda pada 2020, ternyata ada sejumlah negara yang sudah bangkrut terlebih dahulu akibat utang. Berikut adalah daftar negaranya:

  • Yunani

Sebenarnya tidak ada yang menyangka bahwa negara Yunani akan mengalami kebangkrutan. Bagaimana tidak? Negara satu ini diketahui dipenuhi oleh orang-orang kaya.

Pada 30 Juni 2015, negara Yunani menyandang status sebagai negara bangkrut. Yunani juga diketahui punya utang segunung hingga Rp5.184 triliun.

Tingginya utang ini membuat jumlah tunawisma di Yunani naik tajam sebesar 40% pada 2015. Sedangkan, jumlah pengangguran juga turut naik sebesar 26,5% pada 2014.

Selain utang yang menumpuk, ada pula penyebab mengapa Yunani bangkrut, di antaranya reformasi ekonomi yang gagal, politik dinasti, hingga krisis ekonomi global 2007 – 2008.

Padahal sejak 2010 silam, negara Yunani sudah menerima bantuan lebih dari Rp3.500 triliun. Namun suntikan dana ini tetap tidak bisa menyelamatkan Yunani dari kebangkrutan pada 2015 lalu hingga saat ini.

  • Argentina

Negara yang terkenal dengan sepakbolanya ini termasuk ke dalam jajaran negara-negara yang mengalami kebangkrutan di dunia. Argentina mengalami gagal bayar utang kepada kreditur.

Salah satu penyebab utama dari kebangkrutan yang dialami oleh Argentina adalah kebijakan pemerintah yang mematok nilai tukar USD1 sama dengan 1 peso Argentina. Lantas, kebijakan ini memicu kepanikan di masyarakat di mana banyak masyarakat yang menarik uangnya di bank.

Untuk menetralisir kondisi utang yang menumpuk di negara tersebut. Argentina pada 2005 dan 2010 mengundang para kreditur untuk duduk bareng membahas mengenai kebijakan restrukturisasi utang senilai Rp1.440 triliun. Kala itu, mayoritas kreditur setuju dengan pengajuan restrukturisasi utang dari negara Argentina.

Namu pada 2018 lalu, pemerintah Argentina mengajukan pinjaman dana kepada IMF sebesar Rp720 triliun. Dana pinjaman ini digunakan untuk memerangi krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut karena tingkat inflasi yang sangat tinggi dan membuat mata uang peso Argentina anjlok hingga 40% pada 2018.

Pada 2021 ini, utang IMF sebesar Rp648 triliun dikabarkan tidak bisa dibayar oleh Argentina. Lantaran, Argentina tidak bisa memiliki dana sebesar itu untuk membayarnya.

  • Zimbabwe

Zimbabwe adalah daftar negara bangkrut berikutnya, bagi milenial yang tidak familiar dengan negara satu ini. Zimbabwe adalah negara Afrika yang termasuk ke dalam jajaran negara termiskin di dunia.

Namun sebelum dikenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Zimbabwe diketahui dulunya pernah menjadi negara kaya atau makmur pada era tahun 1980-an.

Pada 2008, Zimbabwe terlilit utang sebesar Rp64,8 triliun. Kala itu, tingkat pengangguran di sana meningkat mencapai 80%. Bahkan, harga-harga bahan pokok begitu mahal karena terjadi hiperinflasi.

Hal ini membuat uang di negara tersebut menjadi tidak ada harganya, di mana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, masyarakat Zimbabwe melakukan sistem barter.

  • Venezuela

Sama halnya dengan Argentina, di mana negara satu ini juga tidak bisa membayar utang kepada para krediturnya. Kondisi ini membuat angka kemiskinan dan pengangguran di Venezuela naik, sementara itu harga bahan-bahan pokok di sana juga mengalami kenaikan.

Tiongkok diketahui menjadi salah satu negara yang memberikan bantuan dana kepada Venezuela.

  • Ekuador

Negara ini punya utang mencapai Rp144 triliun, utang ini diklaim oleh pemerintah Ekuador berasal dari aksi korupsi di masa lalu. Walaupun punya utang segunung, menurut IMF, ekonomi Ekuador tetap tumbuh pada 2012 sebesar 5,1%.

Apakah Indonesia Negara yang Terancam Bangkrut Berikutnya?

Tercatat pada Mei 2021, Indonesia punya utang Rp6.418,15 triliun. Utang ini semakin membengkak karena Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, sehingga pemerintah Indonesia membutuhkan bantuan dana dari pihak lain untuk menangani dan mengendalikan virus mematikan satu ini.

Indikator kegagalan ekonomi negara adalah ketika rasio utang mencapai 60% dari PDB. Utang RI pada Mei 2021 sebesar Rp6.418,15 triliun ini setara dengan 41,18% dari PDB di akhir April 2021. Jika berkaca dari rasio utang ini, utang RI masih dikategorikan aman karena berada di bawah 60% dari PDB.

Jadi, bila kita melihat fakta saat ini Indonesia masih belum termasuk ke dalam daftar negara yang akan bangkrut. Karena punya rasio utang di bawah 60% dari PDB.

Artikel Terkait