Rumah Tangga Masa Kini

Tulang Punggung Keluarga Wajib Pahami Hal Ini!

Tulang punggung keluarga

Ajaib.co.id – Menjadi seorang tulang punggung keluarga bukanlah tugas mudah. Kamu harus memahami berbagai hal agar bisa menunaikan kewajibannya dengan baik.

Hal-hal apa saja yang perlu dipahami dengan baik oleh seorang tulang punggung keluarga?

Alokasi dana

Bila kamu seorang tulang punggung keluarga atau ingin menyiapkan diri menjadi figur tersebut, maka kamu perlu mengetahui secara jelas berapa pendapatan, pengeluaran, aset, atau utang yang kamu miliki. Memahami kondisi keuangan kamu secara holistik penting guna mengambil keputusan-keputusan penting terkait pengelolaan keuangan. 

Kamu bisa mengalokasikan dana berdasarkan pendapatan, pengeluaran, aset, atau utang yang kamu miliki. Kamu dapat mencoba berbagai komposisi sesuai kondisi keuangan kamu, misalnya pos tagihan 20%, kebutuhan hidup primer 40%, menabung 20%, kebutuhan pribadi 5%, dan lain-lain 15%. Pos lain-lain ini dapat mencakup dana darurat, sedekah dan sebagainya. 

Banyak keadaan atau kondisi yang bisa terjadi tanpa diduga, misalnya pandemi Covid-19 seperti sekarang yang berdampak ke berbagai sektor kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi. Tidak sedikit orang yang merasa semakin sulit mendapat atau menambah penghasilan saat ini. Sebagian di antaranya justru kehilangan mata pencaharian karena kondisi keuangan perusahaan pun terpengaruh pandemi.

Di sinilah pentingnya keberadaan dana darurat. Tapi ingat, dana darurat ini bisa kamu gunakan dalam keadaan mendesak. Tak kalah penting, sebagai pencari nafkah utama, kamu juga harus mulai memperhitungkan saat memasuki masa pensiun atau tidak produktif lagi.

Daftar prioritas

Susunlah daftar prioritas. Identifikasi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang menjadi prioritas. Untuk mempermudah menyusun daftar prioritas, kamu bisa membagi menjadi kebutuhan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Pengeluaran bulanan rutin, contohnya belanja bulanan, tagihan listrik, dan air masuk dalam kebutuhan jangka pendek. Jangka menengah dapat berupa dana pendidikan, membeli sepeda motor dan sebagainya. Membeli rumah, mobil dan sebagainya bisa masuk kebutuhan jangka panjang.

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, kamu bisa memanfaatkan diskon atau promo yang berlangsung. Bila perlu, kamu bisa membandingkan harga di berbagai situs belanja online maupun offline supaya mendapatkan harga terbaik. Namun, saat berbelanja jangan sampai ‘khilaf’ ya. Utamakan belanja sesuai kebutuhan. 

Satu hal lagi yang perlu kamu resapi adalah mendahulukan kebutuhan dari keinginan. Biasanya, keinginan muncul karena gaya hidup, seperti ingin membeli smartphone baru hanya untuk mengikuti tren. Tidak semua keinginan mempengaruhi aktivitas sehari-hari kamu. Kamu, misalnya, ingin memiliki mobil. Tapi, sebenarnya mobil belum menjadi kebutuhanmu. Gengsi tidak akan membuat kita semakin kaya, kan?

Sumber penghasilan tambahan

Apakah kamu cukup puas dengan penghasilan saat ini? Bisa jadi, penghasilan kamu saat ini sudah mencukupi berbagai kebutuhan kamu dan keluarga. Tapi, sangat riskan bagi tulang punggung keluarga hanya mengandalkan sumber pendapatan dari pekerjaan utama saja mengingat banyak hal yang sukar diprediksi.

Maka, tak ada salahnya kamu mulai mempersiapkan sumber penghasilan lain. Sumber penghasilan ini bisa berasal dari berbagai instrumen investasi, misalnya emas, saham, reksa dana dan sebagainya. Pelajari dengan seksama instrumen investasi yang kamu bidik. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan, jangka waktu, dan profil risiko kamu. 

Return investasi ini bisa berguna untuk berbagai keperluan, seperti tertutupnya sumber penghasilan utama kamu saat ini akibat pandemi Covid-19. Yang jelas, investasi membantu mengembangkan uang kamu dan mengatasi inflasi dalam jangka panjang. 

Selain investasi, kamu juga bisa mencari sumber penghasilan lain secara paruh waktu. Tidak usah jauh-jauh, hobi yang kamu senangi bisa menjadi sumber penghasilan, misalnya menjadi fotografer, penulis dan lain sebagainya. Nantinya, penghasilan dari pendapatan tambahan ini bisa kamu alokasikan untuk berinvestasi atau justru untuk meningkatkan taraf hidup dengan memasukkannya pada pos kebutuhan dasar.

Proteksi

Sebagai tulang punggung keluarga yang bertanggung jawab mencari nafkah untuk keluarga, kamu harus menyadari bahwa jika terjadi sesuatu pada kamu, maka risiko yang ditanggung oleh keluarga kamu sangat tinggi. Oleh sebab itu, kamu perlu mempertimbangkan untuk memiliki proteksi, seperti asuransi. Kehadiran produk asuransi bisa memberikan ketenangan dan meringankan beban ketika kejadian tak terduga datang. Dengan kata lain, produk asuransi memberikan proteksi dari risiko ketidakpastian.

Bila kondisi keuangan kamu mencukupi, proteksi terhadap anggota keluarga lainnya juga bisa kamu lakukan. Sebelum kamu mengambil asuransi, kamu harus memperhitungkan angsuran dan benefit produk asuransi yang kamu akan pilih untuk terus melindungi saat kondisi yang tidak diharapkan terjadi.

Komunikasi

Kamu boleh saja mengemban tugas sebagai tulang punggung keluarga. Tapi, bukan berarti kamu memonopoli kebijakan keuangan di dalam rumah tangga. Kamu harus membicarakan kondisi keuangan dengan keluarga.

Uang selalu menjadi topik yang sensitif untuk dibicarakan dalam keluarga. Tapi, mau tak mau, hal ini perlu dibicarakan dalam keluarga, terutama dengan pasangan kamu. Ini penting agar anggota keluarga memahami kondisi keuangan dan bagaimana cara mengelolanya. Dengan demikian, akan tercipta komunikasi keuangan yang sehat. 

Komunikasi perihal keuangan yang sehat akan mendorong seluruh anggota keluarga menghargai uang hasil kerja kamu dan menggunakannya secara bijaksana. Ada banyak kejadian di mana banyak pencari nafkah merasa frustrasi karena merasa uangnya dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak perlu. Rasa frustrasi ini berawal dari nihilnya komunikasi di antara anggota keluarga terkait keuangan.

Mungkin kamu akan di-cap ‘pelit’ dalam menjalankan kewajiban sebagai tulang punggung keluarga. Tapi, tidak apa-apa kok dinilai seperti itu asalkan kebutuhan kamu terpenuhi dan masih bisa menabung untuk masa depan. Sebagai tulang punggung keluarga, kamu perlu ingat bahwa masa depan dan keluarga lebih penting daripada gengsi dan ego semata.

Sumber :

Artikel Terkait