Milenial

Tips Menghindari Penipuan Online Shopping yang Makin Marak

Ajaib.co.id – Pandemi Covid-19 membuat berbagai aktivitas manusia di luar rumah makin terbatas, termasuk berbelanja. Alhasil, tren belanja secara daring (online shopping) makin populer. Kalau kamu juga makin sering melakukannya di tengah pandemi Covid-19, maka kamu harus tetap waspada terhadap potensi penipuan online shopping.

Online shopping memang memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan secara offline. Tak perlu antre, irit tenaga, waktu, produk yang lebih bervariasi hingga harga kompetitif adalah beberapa kelebihan online shopping. Meski begitu, online shopping juga mengandung berbagai risiko, seperti penipuan.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba agar terhindar dari ancaman penipuan online shopping.

Periksa Identitas Penjual

Langkah pertama yang bisa lakukan ialah memeriksa identitas penjual. Bagaimana caranya? Kamu bisa memeriksa detil kontak pada akun media sosial atau situs penjual tersebut. Apakah di sana jelas tertera nama, alamat, email, nomor telepon dan sebagainya.

Jangan terlalu yakin dengan situs yang memiliki ekstensi luar negeri. Belum tentu, penjual tersebut berlokasi di negara itu.

Bila alamat email penjual berupa akun gratisan, maka kamu perlu meningkatkan kewaspadaan. Terkecuali, penjual tersebut merupakan individu.

Teliti Tampilan Web secara Umum

Tak hanya kontak, kamu juga bisa meneliti tampilan situs si penjual. Sebagian besar tampilan situs palsu kurang memperhatikan estetika dan kemudahan menggunakannya (user friendly).

Tidak sedikit pula situs tersebut dikembangkan dari template gratisan. Jadi, penjual hanya mengeluarkan modal menyewa hosting.

Periksa Ulasan, Testimoni, atau Review Pembeli Lain

Ulasan, testimoni, atau review pembeli lain bisa memberikan informasi lebih banyak mengenai penjual. Bila ulasan, testimoni, atau review pembeli terkesan buruk, maka kamu perlu meragukan kredibilitas penjual.

Sebaliknya, jika ulasan, testimoni, atau review pembeli bagus, maka kamu bisa bertambah yakin untuk berbelanja online dengan si penjual. Meski demikian, kamu harus mewaspadai ulasan, testimoni, atau review pembeli yang berlebihan.

Tak tertutup kemungkinan, itu merupakan ulasan palsu seakan-akan pembeli puas dengan barang yang dijual.

Jangan Memberikan Terlalu Banyak Informasi

Jaga selalu informasi pribadi kamu. Umumnya, transaksi online memerlukan informasi berupa rincian kartu kredit, alamat, dan nomor telepon. Jika penjual meminta informasi lebih dari itu, kamu patut curiga, misalnya meminta nomor jaminan sosial, PIN, atau kode akhir kartu kreditmu.

Informasi yang dibutuhkan penjual ini biasanya terdapat pada kebijakan privasi di situs penjual. Oleh sebab itu, penting untuk membaca dan meneliti kebijakan privasi agar detil informasi kamu memang hanya untuk keperluan pembelian, bukan yang lain.

Pastikan Foto Produk Asli

Selalu ada risiko foto produk bukan asli saat online shopping. Potensi penjual yang hanya menyalin foto dari internet, misalnya, sering dijumpai pada transaksi online.

Jadi, bila memungkinkan, pastikan foto produk asli (kecuali produk yang tidak bisa dibeli tanpa unboxing terlebih dahulu).

Jangan Terbuai dengan Harga Terlampau Murah

Jangan tergoda dengan harga produk yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Memang, bisa saja sedang ada penjualan besar atau flash sale. Namun, jika penjual adalah pengecer yang tidak memiliki track record bagus, maka jangan ambil risiko.

Memasang harga super murah merupakan upaya yang paling sering dilakukan penipu online untuk menarik perhatian ‘mangsanya’.

Lakukan Pembayaran Melalui Alat Pembayaran yang Aman

Sebisa mungkin hindari transfer uang langsung ke penjual. Kamu dianjurkan menggunakan rekening pihak ketiga atau bersama.

Kamu bisa menarik kembali uang yang ditransfer ke rekening pihak ketiga bila kamu merasa ada indikasi penipuan.

Gunakan Jasa Pengiriman yang Tepercaya

Tips berikutnya yang harus kamu perhatikan ialah terkait jasa ekspedisi atau pengiriman barang. Gunakanlah jasa pengiriman yang menyediakan nomor resi.

Lebih baik lagi, bila sistem layanan penyedia jasa pengiriman tersebut telah online secara real time. Dengan begitu, kamu bisa memeriksa sejauh mana barang yang kamu beli telah diproses.

Bila penjual tidak bisa memberi kamu opsi jasa pengiriman yang memiliki track record bagus, coba ajukan penawaran untuk bayar di tempat atau cash on delivery (COD).

Jika penjual menerima penawaran tersebut, sepakati lokasi pertemuan dan waktunya. Usahakan bertemu di lokasi umum dan jangan di malam hari.

Simpan Bukti Pembayaran dengan Baik

Biasanya, penjual akan meminta bukti transfer sebagai tanda kamu telah membeli suatu produk. Bila kamu sudah melakukan transfer, maka jangan buang bukti transfer. Bila transfer dilakukan melalui mobile banking atau internet banking, simpanlah salinan jejak digitalnya.

Simpanlah bukti transfer untuk jaga-jaga bila kamu mengalami penipuan online shopping. Jika penjual ternyata menipu kamu, maka kamu bisa menunjukkan bukti transfer sebagai alat bukti.

Lakukan Pembelian Hanya di Situs Web yang Aman

Jangan gegabah melakukan transaksi di situs yang tidak memiliki enkripsi Secure Sockets Layer (SSL). Kamu bisa memeriksanya dengan beberapa cara, seperti terdapat simbol gembok yang muncul di bilah alamat browser.

Selain itu, huruf pertama di bilah alamat harus berubah dari “http” menjadi “https,” terutama ketika kamu mencapai tahap pembayaran.

Pembelian di situs aman juga bisa kamu lakukan pada sejumlah marketplace yang populer, baik dalam maupun luar negeri. Sebagian besar marketplace telah bekerja sama dengan penyedia jasa pengiriman yang terpercaya.

Tak hanya itu, bila kamu melakukan transaksi di marketplace, maka pembayaran kamu akan masuk ke rekening marketplace tersebut terlebih dahulu. Bila kamu menyatakan tidak ada keluhan terkait barang yang dibeli, maka marketplace tersebut baru meneruskan pembayaran kamu ke penjual.

Artikel Terkait