Bisnis & Kerja Sampingan

Termin Adalah Pembayaran Sesuai Akad, Samakah dengan DP?

termin-adalah

Ajaib.co.id – Dalam perjanjian atau transaksi antara penjual dan pembeli terdapat syarat pembayaran sebagai mekanismenya. Syarat tersebut mencakup potongan tunai, jangka waktu pembayaran, batas waktu pelunasan, jumlah potongan yang diberikan, dan lain-lain. Dalam persyaratan itu ada istilah yang dinamakan termin dan punya peranan penting dalam suatu bisnis. Termin adalah salah satu cara agar keuangan bisnis bisa tetap terjaga dan stabil.

Pembayaran dengan termin bisa jadi solusi untuk melakukan sejumlah pekerjaan yang memiliki value besar. Termin sangat penting bagi perusahaan agar keuangan bisa terus berjalan. Ini tentu memberikan manfaat yang baik karena ada banyak kelonggaran bagi para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya.

Apa Itu Termin?

Termin adalah sebuah pembayaran dari cicilan yang harus dibayarkan sesuai akad dan kesepakatan bersama. Pembayaran termin baru bisa dilakukan apabila barang sudah diterima atau jasa sudah kamu didapat.

Di sisi lain, pembayaran termin bisa dilakukan secara bertahap. Ada beberapa hal kesepatakan ini bisa terjadi sehingga pelaku usaha tidak dapat membayar cicilannya sekaligus. Sementara penyedia barang dan jasa perlu waktu bertahap dalam menyelesaikan tugasnya, maupun alasan lainnya. Dari sinilah muncul yang sebutan termin pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

Termin adalah pembayaran yang hampir sama dengan cicilan standar lainnya. Hanya saja cicilan ini tidak dilakukan per bulan, melainkan pembayarannya disesuaikan dengan kesepakatan dan perjanjian di awal. Jadi, bisa dibilang jatuh tempo pembayaran termin memiliki jangka waktu jatuh tempo yang berbeda-beda.

Pembayaran termin tidak sama dengan down payment (DP) atau uang muka. Uang muka ini adalah nilai yang harus dibayarkan di awal sebelum menerima barang atau jasanya. Nilai dari uang muka selanjutnya akan memotong nilai total dari kewajiban yang dibayarkan. Uang muka digunakan sebagai tanda jadi, sedangkan pembayaran termin terjadi saat proses kerja berlangsung.

Normalnya termin adalah kewajiban bayar yang harus dilakukan 10 hari sejak barang atau jasa diterima. Biasanya akan ada potongan harga atau diskon jika membayar tepat waktu. Maksimal pembayaran dengan termin sekitar 30 hari sejak barang atau jasa diterima.

Fungsi Termin

Dari segi prosesnya, termin punya beberapa fungsi yang lebih efektif bagi penjual dan pembeli. Pembayaran dengan cara ini jadi pengikat bagi kedua belah pihak dalam menyelesaikan tanggung jawabnya.

1.    Bukti Pembayaran yang Sah

Fungsi dari termin adalah sebagai alat bukti pembayaran yang sah sehingga jika sewaktu-waktu ada kesalahan, dokumen ini bisa dipakai bukti. Di dalam dokumen ini sendiri berisi tentang hak dan kewajiban yang harus dipatuhi kedua belah pihak.

Dokumen pembayaran termin ini bisa jadi patokan juga kapan waktu wajib bayar bagi pembeli atau pengguna barang dan jasa.

2.    Bentuk Bukti Kerja Sama

Temin terjadi setelah ada kesepakatan atau kerja sama antara penjual dan pembeli. Kesepakatan yang dibuat bisa berupa dokumen tertulis atau hanya menggunakan termin. Di dalam dokumen ini, ada sejumlah informasi penting terkait hasil kerja sama yang telah dibuat, mulai jumlah termin hingga persentase jumlah pembayaran termin.

3.    Bukti Proses atau Perkembangan

Dalam kasus tertentu, pembayaran termin menyesuaikan dengan proses atau perkembangan dari suatu pekerjaan yang dilaksanakan. Misalnya, pembayaran pertama dilakukan saat layout sudah jadi, pembayaran kedua ketika bahan-bahan pendukung sudah tersedia, pembayaran ketiga pada saat proses sudah sampai 25%, dan seterusnya.

Dari contoh seperti ini, pembayarannya tergantung dari cepat atau lambatnya suatu proses pekerjaan.

Dengan kata lain termin dapat menjadi jaminan untuk perkembangan kerja sehingga penyedia atau pelaksana akan bekerja berdasarkan waktu yang sudah disepakati.

4.    Memberi Kejelasan Waktu Pembayaran

Di atas sudah disinggung bahwa termin adalah pembayaran yang memiliki waktu kewajiban bayar tersendiri sesuai kesepakatan. Dokumen ini dapat kamu gunakan untuk menentukan patokan kapan yang bersangkutan wajib membayar. Pembayaran tempo umumnya ada batasan 30 hari sejak dokumen termin diterima pembeli atau pengguna jasa.

Jenis-Jenis Termin

Ada beberapa jenis termin yang harus kamu ketahui untuk memudahkan dalam menyepakati suatu transaksi. Jenis termin yang digunakan akan berpengaruh pada jumlah bayar, waktu bayar, dan lain-lainnya.

Maka dari itu termin adalah perjanjian pembayaran yang akan dijadikan patokan antara penjual dan pembeli dalam melaksanakan hak serta tanggung jawabnya masing-masing.

1.    Termin End of Month (EOM)

Jenis termin ini mengartikan bahwa kewajiban pembayaran jatuh di akhir bulan. Namun, pada prakteknya pembayaran termin bisa berlaku saat bulan berjalan atau di bulan berikutnya. Dalam termin end of month, penentuan tanggal akhir bulan termasuk hal yang tidak boleh dilewatkan.

2.    Termin n/30

Artinya tanggal kewajiban bayarnya akan jatuh pada 30 hari setelah serah terima barang atau jasa. Misalnya, kamu menerima barang pada 2 Agustus dengan termin n/30, maka wajib bayar jatuh pada tanggal 3 September.

Dalam pelaksanaannya, angka 30 di sini menandakan waktu yang artinya bisa diganti sesuai dengan kesepakatan bersama. Bisa diganti n/45, n/60 dan seterusnya.

3.    Termin n/15, dengan EOM

Apa maksud jenis termin ini? Artinya kewajiban pembayarannya jatuh pada 15 hari setelah tanggal akhir bulan. Contohnya, kamu melakukan transaksi pada 2 Juli dengan termin n/15 EOM, maka kamu wajib membayar pada tanggal 15 Agustus.

Pada termin jenis ini, yang dimaksud akhir bulan yaitu tanggal terakhir pada masing-masing bulan.

4.    Termin 5/10, n/30

Termin yang satu ini paling sering dipakai bertransaksi. n/30 disini merupakan waktu bayar, yang artinya pembayaran harus dilaksanakan 30 hari setelah serah terima barang atau jasa. Sedangkan 5/10 mengartikan jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari dari waktu serah terima, akan ada potongan harga 5%.

Angka-angka tersebut bisa dirubah sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli di awal transaksi.

Bedanya dengan Uang Muka

Lalu apa bedanya termin dan uang muka? Kan sama-sama proses pembayaran cicilan. Meski terlihat sama, namun ada beberapa perbedaan mendasar.

Termin adalah pembayaran yang dilakukan setelah serah terima barang atau jasa. Sementara pembayaran yang dilaksanakan di awal tetapi belum menerima barangnya disebut uang muka.

Di dunia perbankan, istilah termin juga sering dipakai, yakni jika ada nasabah yang memberikan informasi datanya ke pihak bank sebagai bentuk konfirmasi. Untuk itu, kamu harus benar-benar paham perbedaan pembayaran termin dan uang muka.

Selain itu perbedaan antara termin dan uang muka bisa dilihat dari urusan pajaknya melalui faktur pajak yang tersedia.

Pada faktur pajak termin, proses penyerahannya dilakukan dalam beberapa tahap berdasarkan nominal ketika pembayaran. Di sini terdapat juga perbedaan barang kena pajak dan jasa kena pajak.

Faktur pajak baru akan diterima setelah proses penerimaan barang. Sementara faktur pajak uang muka mengikuti dasar hukum yang berlaku, yakni pasal 2 ayat 1 PER 24/PJ/2012 dan PER 17/PJ/2014.

Artikel Terkait