Ajaib.co.id – Kesulitan dalam mengatur keuangan yang sering dialami oleh milenial bisa disebabkan karena mereka belum menerapkan prinsip keuangan dengan baik, salah satu prinsip keuangan yang bisa diterapkan adalah hukum pareto.
Pada artikel Ajaib berikut ini, redaksi Ajaib akan memberikan tips bagaimana cara menerapkan prinsip satu ini dalam keuangan milenial.
Dalam dunia keuangan, kita mengenal ada beberapa prinsip keuangan yang bisa membantu milenial dalam mengatur pos keuangan setiap bulannya. Bagi milenial di luar sana, prinsip keuangan 50/30/20 adalah prinsip keuangan yang paling familiar di telinga milenial. Mengapa?
Karena prinsip satu ini dianggap mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip 50/30/20 diperkenalkan oleh Elizabeth Warren, di mana prinsip ini terbagi menjadi 3 pos keuangan yakni kebutuhan 50%, keinginan 30%, dan tabungan 20%.
Namun redaksi Ajaib tentunya tahu bahwa beban keuangan setiap milenial pasti berbeda-beda.
Tentu saja, kita tidak bisa memukul rata bahwa semua orang bisa mengalokasikan keuangan dengan prinsip 50/30/20. Hal ini dikarenakan ada beberapa alasan di antaranya:
- Jumlah tanggungan.
- Kondisi ekonomi keluarga.
- Kebiasaan.
Ketiga hal ini menjadi sorotan bagi keuangan milenial, di mana porsi pengeluaran terbesar milenial berasal dari kebiasaan.
Kebiasaan Buruk Milenial yang Bikin Kantong Jebol
Bayangkan saja, berdasarkan survei yang dipublikasikan oleh Credit Karma, 40% milenial berani berutang demi nongkrong bareng teman dan liburan. Kebiasaan ini menjadi salah satu pengeluaran terbesar milenial yang sebenarnya buruk bagi keuangan.
Kebiasaan boros ini didorong oleh beberapa faktor di antaranya; mudah terpengaruh dengan media sosial, mengeluarkan uang secara impulsif, dan penggunaan kartu kredit yang tidak bijak.
Untuk kartu kredit, lebih dari 50% milenial menggunakan kartu sakti satu ini saat nongkrong bareng teman. Oleh sebab itu, untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dengan kartu kredit. Kamu bisa berfokus dengan uang tunai yang kamu miliki dan disesuaikan dengan kemampuan finansial saat ingin membeli suatu barang.
Hukum Pareto, Kelola Keuanganmu dengan Prinsip 80/20
Semua prinsip keuangan yang ada saat ini tidak menuntut kamu untuk bisa mengikuti 100% dari acuan keuangan tersebut. Melainkan, pengaturan keuangan bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan finansial dari masing-masing individu.
Selain prinsip 50/30/20, kamu juga bisa menerapkan prinsip 80/20, prinsip dikenal oleh banyak orang sebagai hukum pareto.
Jika pada prinsip keuangan yang diperkenalkan oleh Elizabeth Warren, keuangan milenial terbagi menjadi 3 pos keuangan yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Prinsip pareto hanya terbagi menjadi 2 pos keuangan saja yakni pengeluaran dan tabungan.
20% dari penghasilanmu setiap bulan dimasukkan ke tabungan, dan 80% digunakan sebagai biaya pengeluaran bulanan. Namun pada perencanaan keuangan tetap sama, di mana biaya pengeluaran tersebut termasuk keinginan dan kebutuhan.
Agar memudahkan milenial dalam merencanakan keuangan dengan aturan 80/20. Milenial perlu memisahkan terlebih dahulu penghasilan yang kamu terima setiap bulannya ke sebuah rekening tabungan tersendiri.
Porsi 20% untuk tabungan, alangkah baiknya diambil dan dipindahkan ke rekening tabungan setelah kamu menerima gajian, atau untuk memudahkan milenial bisa menggunakan fitur auto debet.
Kamu bisa mengatur auto debet untuk menabung dengan memilih tanggal gajian antara 23 hingga 28. Umumnya, tanggal gajian karyawan jatuh pada tanggal 25 setiap akhir bulan.
80% dari penghasilan bulanan nantinya bisa digunakan untuk membayar fixed cost terlebih dahulu, di mana biaya pengeluaran ini adalah biaya tetap dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Misalnya listrik, air, telepon, BPJS, kontrakan, kos, dan sebagainya.
Perencanaan Keuangan yang Baik untuk Tabungan dengan Prinsip Hukum Pareto
20% dari penghasilan bulanan yang dialokasikan untuk tabungan, sebaiknya jangan hanya disimpan di rekening tabungan konvensional. Mengapa? Karena hal ini juga mempertimbangkan adanya inflasi yang membuat uang yang disimpan di tabungan biasa dapat tergerus nilainya.
Sebelum milenial menyiapkan tabungan untuk masa tua, milenial perlu menyiapkan terlebih dahulu dana darurat. Dana darurat ini adalah dana yang bisa digunakan sewaktu-waktu oleh milenial bila memang sedang dibutuhkan.
Besaran ideal dana darurat yang wajib dimiliki oleh milenial adalah 3 – 6x penghasilan bulanan. Misalnya penghasilan bulanan milenial sebesar Rp5 juta per bulan, maka milenial perlu punya dana darurat minimal Rp15 juta.
Tentunya untuk mencapai besaran dana darurat tersebut, sulit rasanya jika milenial hanya mengandalkan 20% dari penghasilan bulanan yang disimpan di tabungan biasa. Untuk menyiapkan dana darurat agar lebih cepat terkumpul, milenial bisa mengalokasi anggaran 20% tersebut untuk diinvestasikan di sejumlah instrumen investasi.
Salah satu produk investasi terbaik bagi milenial dalam menyiapkan dana darurat adalah reksa dana pasar uang. Mengapa reksa dana pasar uang? Jenis instrumen investasi ini memang memenuhi karakteristik bagi milenial yang ingin menyiapkan dana darurat. Lantaran, reksa dana pasar uang memiliki sifat di antaranya:
- Dapat dicairkan kapan saja.
- Punya imbal hasil yang lebih tinggi dibanding deposito dan tabungan biasa.
- Bebas dari risiko pasar.
- Biaya admin dan investasi yang tergolong rendah.
Keempat hal ini adalah pertimbangan mengapa milenial bisa menjadikan reksa dana pasar uang sebagai tempat untuk menyiapkan dana darurat. Jika kamu berinvestasi reksa dana pasar uang di aplikasi Ajaib, kamu bisa memulai investasi reksa dana dengan modal Rp10 ribu. Menarik, bukan?
Setelah dana darurat milenial terkumpul, perencanaan keuangan untuk tabungan yang selanjutnya adalah menyiapkan tabungan masa tua. Kamu bisa mengalokasikan 20% dari penghasilan bulanan untuk ditabung di sejumlah instrumen investasi yang memang diperuntukkan untuk tujuan finansial jangka panjang.
Misalnya saham, emas, dan reksa dana saham. Ketiga instrumen investasi ini merupakan produk investasi yang cocok untuk tabungan pensiun. Karena keuntungan yang kamu peroleh dari ketiga instrumen investasi tersebut baru dirasakan setelah memasuki tahun kelima. Milenial bisa berinvestasi saham dan reksa dana sekaligus di satu platform di Ajaib.
Dengan menerapkan prinsip hukum pareto 80/20 yang sudah redaksi Ajaib jelaskan di artikel ini. Penerapan prinsip keuangan ini sebenarnya tidak memberatkan keuanganmu sama sekali, melainkan prinsip ini melatih milenial untuk dapat mengatur keuangan lebih bijak dan cerdas, salah satunya dengan cara membatasi pengeluaran yang tidak perlu, dan berfokus kepada tujuan finansial jangka panjang.