Ajaib.co.id – Setiap layanan keuangan saat ini mengharuskan semua pelanggannya untuk melakukan KYC saat melakukan pendaftaran, KYC adalah singkatan dari Know Your Customer.
Proses KYC yang dilakukan oleh pelanggan bertujuan untuk mengidentifikasi pengguna. Di mana, identitas kamu seperti KTP dan data-data pribadi lainnya akan dibandingkan apakah sama atau tidak dengan dokumen pribadi yang dilampirkan.
Tahapan satu ini bukan hanya ada di platform fintech saja, melainkan kamu juga perlu melalui proses ini jika membuka rekening tabungan di berbagai bank, baik itu secara online maupun offline.
Jika secara online, biasanya kamu perlu mengisi form elektronik hingga melakukan video call bersama petugas bank.
Nantinya, kamu akan diberikan sejumlah pertanyaan seperti di mana tempat milenial bekerja, untuk keperluan apa membuka rekening tabungan tersebut, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Sedangkan, jika proses KYC yang dilakukan secara tatap muka atau langsung di bank bersangkutan.
Milenial akan diminta untuk mengisi form aplikasi terlebih dahulu, serta membawa dokumen pendukung yang dibutuhkan sambil menunggu antrian.
Setelah nomor antrianmu dipanggil oleh pihak teller bank, di momen ini teller akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh sejumlah informasi.
Pertanyaan yang diajukan saat KYC di bank seputar:
- Informasi identitas nasabah.
- Alasan mengapa ingin menggunakan layanan keuangan di bank tersebut.
- Informasi mengenai profil nasabah, pertanyaan yang bisa diajukan misalnya di mana kamu bekerja beserta alamat kantor.
- Informasi identitas pihak lain, pertanyaan ini bisa berupa siapa nama ibu kandung kamu.
Berdasarkan jawaban yang diperoleh dari nasabah, pihak bank dapat menyimpulkan sejumlah informasi terkait kebenaran identitasmu dengan membandingkannya dengan dokumen-dokumen pendukung yang telah dilampirkan sebelumnya.
Jika ditemukan adanya kejanggalan informasi yang tidak sesuai dengan dokumen yang dilampirkan. Pihak bank bisa menolak permohonan pembukaan rekening tabungan yang diajukan oleh nasabah.
KYC adalah Hal yang Wajib, Karena Diatur oleh Undang-Undang
Prinsip KYC secara jelas diatur di Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Selain itu, KYC secara khusus juga tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 3-10-PBI-2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
Ruang lingkup penerapan KYC bukan terbatas pada layanan keuangan perbankan dan fintech saja, melainkan juga dapat diterapkan di sejumlah penyedia layanan lainnya, seperti telekomunikasi.
Proses Verifikasi KYC yang Perlu Pelanggan Lalui
Prinsip KYC yang sudah diatur oleh Bank Indonesia meliputi beberapa tahapan, yaitu:
- Pengumpulan Informasi
Pengumpulan informasi menjadi tahapan pertama dari proses KYC. Di mana, pihak penyedia layanan akan mengumpulkan sejumlah informasi pribadi pelanggan saat pengguna melakukan pendaftaran layanan.
- Pelanggan Wajib Meng-upload Sejumlah Dokumen yang Menjadi Persyaratan
Tahap selanjutnya, pengguna akan diminta oleh penyedia layanan untuk meng-upload sejumlah dokumen pendukung. Dokumen yang perlu diunggah ini misalnya KTP dan foto wajah.
Langkah ini perlu dilakukan oleh penyedia layanan dan pengguna agar sistem KYC bisa melakukan verifikasi apakah pengguna yang mendaftar tersebut asli atau palsu.
Untuk mengetahuinya, sistem KYC akan melakukan verifikasi terhadap informasi pengguna yang telah di-input dan dokumen pendukung yang dilampirkan.
- Sistem KYC Melakukan Verifikasi
Verifikasi yang dilakukan melibatkan informasi pengguna dan dokumen yang telah diunggah. Sistem KYC setelahnya akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan keaslian data dari pengguna tersebut.
Setelah divalidasi, data diekstraksi. Ekstraksi data oleh sistem KYC ini bisa dilakukan dalam 2 cara, yaitu:
- Melalui OCR, proses ini dilakukan oleh sistem secara otomatis dengan mengekstrak data dari dokumen identitas dan memeriksa keaslian dari data informasi yang telah dikumpulkan.
- Selain itu, ada cara lainnya yakni tanpa melibatkan OCR. Dalam prosesnya, pengguna akan memasukkan informasi secara manual dan IDV akan memeriksa informasi yang dimasukkan tersebut dengan data dokumen yang diunggah pengguna.
OCR adalah sebuah perangkat lunak yang bertugas seperti layaknya scanner yang dapat membaca data dokumen yang diunggah oleh pengguna dengan memisahkan bagian gambar dan tulisan.
Sedangkan, IDV atau ID Verification dapat membantu proses otentikasi dengan membandingkan identitas pribadi yang diklaim seseorang dengan data yang diunggah untuk membuktikannya.
Tahapa-tahapan KYC yang sudah disebutkan di atas adalah langkah-langkah yang perlu pelanggan lalui saat ingin mendaftar di berbagai penyedia layanan seperti perbankan, telekomunikasi, hingga fintech.
KYC Pengguna Saat Melakukan Pendaftaran di Aplikasi Ajaib
Aplikasi Ajaib dikenal sebagai salah satu penyedia layanan investasi berbasis online yang menjadi jembatan yang menghubungkan produk investasi dengan masyarakat luas.
Di mana, Ajaib dapat membantu para investor pemula untuk bisa menemukan saham atau produk reksa dana mana yang cocok untuk diinvestasikan berdasarkan tujuan finansial dan profil risiko dari masing-masing investor.
Ajaib tahu bahwa Know Your Customer (KYC) adalah hal yang wajib hukumnya untuk diterapkan kepada penyedia layanan saat melakukan pendaftaran. Di aplikasi Ajaib, verifikasi menjadi salah satu tahapan yang perlu investor lalui saat ingin membuka rekening saham di Ajaib.
Terdapat informasi pribadi yang perlu kamu isi lewat aplikasi Ajaib, dan juga investor wajib meng-upload KTP. Kemudian, investor wajib mengisi profil risiko dan mengisi alamat kantor di mana kamu bekerja.
Lalu, investor perlu merekam diri lewat aplikasi Ajaib dengan mengucapkan kalimat yang sudah tersedia di layar. Proses KYC yang terakhir adalah menyetujui syarat dan ketentuan saat berinvestasi di Ajaib.
Bila milenial masih bingung dengan proses KYC yang perlu dilalui dan dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan. Milenial bisa melihat panduan bagaimana cara melakukan KYC di Ajaib lewat video ini.
KYC adalah tahapan yang wajib milenial lalui jika ingin bergabung dengan ribuan investor saham lainnya di aplikasi Ajaib. Dengan mengikuti proses KYC yang benar, data pribadi investor akan aman.
