Perencanaan Keuangan

Selalu Dikaitkan Gaya Hidup Negatif, Apa Itu Hedonisme?

Ajaib.co.id – Dalam pergaulan bersama teman-teman kamu setiap hari, pastinya ada salah satu yang terlihat boros atau keinginan membeli sesuatu secara berlebihan. Nah, lantas terucaplah kalimat “dia mah hedon banget hidupnya”. Apakah kamu pernah memikirkan, apa itu hedonisme atau hedon?

Hedonisme seringkali banyak diucapkan untuk menggambarkan orang-orang yang gaya hidupnya boros tapi tidak tahu bagaimana asal-usulnya.

Hedonisme bisa dikatakan termasuk dalam salah satu ideologi yang di era modern sekarang ini banyak berkembang di masyarakat. Istilah ini sering dikaitkan dengan perilaku yang boros, menghamburkan uang untuk membeli bebrbagai macam keinginan sesuka hatinya, dan hanya memikirkan tentang kesenangan.

Asal Mula Kata Hedonisme

Sejak awal kemunculan filsafat sekitar 433 Sebelum Masehi, kata hedonisme sudah mulai berkembang. Adalah Socrates yang mempertanyakan tentang tujuan hidup manusia di dunia.

Dari pertanyaan itu lahirlah hedonisme. Namun, pada masa itu istilah tersebut bukan digambarkan sebagai perilaku negatif, melainkan sebagai penjelasan esensi dari eksistensi manusia di bumi.

Jawaban atas pertanyaan Socrates itu menjadi sebuah pandangan yang disebut hedonismeos. Sementara kata hedonisme sendiri muncul dari pemikiran dua filsuf lainnya, yakni seperti Aristippus dan Epikuros. Mereka berdua punya pandangan berbeda dengan Socrates.

Aristippus menganggap semua kesenangan dan ketidaksenangan manusia itu memiliki wujud atau sifatnya fisik. Sedangkan Epikuros mengartikan kebahagiaan manusia harus diraih dengan cara menyeimbangkan antara hal positif dan negatif. Epikuros juga menanamkan sisi spiritual dalam pemikirannya.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu hedonisme. Meskipun kebanyakan orang memiliki pandangan negatif terhadap istilah tersebut, ada juga sisi positif yang bisa diambil dari perilaku hedon.

Pengertian Hedonisme

Asal kata hedonisme diambil dari bahasa Yunani, yaitu hedonismeos dengan kata dasarnya hedone. Kata hedone artinya kesenangan. Sedangkan hedonismeos merupakan cara pandang yang dianggap sebagian orang bahwa bahagia harus diraih dengan cara untuk kesenangan sebanyak-banyaknya.

Bisa didapatkan lewat berbagai cara, seperti punya harta melimpah, menikmati hiburan setiap saat, hasrat akan kegiatan seksual, dan lain-lain. Jadi, apa itu hedonisme? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.

Beberapa ahli juga menjelaskan arti dari kata hedonisme. Misalnya saja Burhanuddin (1997: 81) menjelaskan hedonisme sebagai sesuatu yang dianggap baik, dan berarti kesenangan yang didatangkannya. Dengan kata lain, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, serta tidak menyenangkan merupakan sesuatu yang dinilai tidak baik.

Sedangkan menurut Collins Gem (1993: 97) hedonisme adalah sebuah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Dengan kata lain, hedonisme merupakan suatu paham yang dianut orang-orang yang mencari kesenangan hidup semata-mata.

Faktor Penyebab Seseorang Menjadi Hedon

Hedonisme tidak selalu benar-benar buruk jika melihat maknanya di awal kemunculan tentang pandangan hidup ini. Dalam hidup ini untuk mencapai kesenangan semata untuk diri sendiri bukan sesuatu yang salah. Akan tetapi, yang salah adalah apabila kesenangan itu dijadikan tujuan yang mutlak, maka orang itu akan kehilangan rasa empati terhadap individu lainnya.

Dengan kata lain, hedonisme adalah suatu ideologi atau gaya hidup yang muncul karena alasan tertentu. Lantas apakah perilaku hedon lahir begitu saja? Tentu saja tidak. Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang menjadi hedon, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Pribadi

Munculnya gaya hidup hedon bisa berasal dari dalam diri sendiri. Pada dasarnya manusia memang punya sifat ingin bahagia dan memiliki banyak kesenangan. Ditambah dengan sifat yang tidak pernah puas, manusia akan selalu mencari lebih lagi. Inilah yang pada akhirnya membuat seseorang memiliki perilaku hedonisme.

Sebenarnya rasa tidak puas ini bisa menjadi positif apabila disalurkan ke tempat yang tepat, misalnya keinginan untuk terus belajar. Haus akan ilmu pengetahuan, dan keinginan untuk terus maju.

2. Faktor Lingkungan

Faktor juga bisa jadi penyebab seseorang menganut hedonisme. Adanya informasi seperti internet dan media sosial dapat memicu perubahan perilaku masyarakat dalam memperoleh kesenangan. Apalagi banyak para pengguna media sosial yang memamerkan barang-barang mewah, gaya hidup glamour, dan sebagainya.

Dengan melihat kebiasaan dan pemahaman yang di dapat dari dunia maya menjadi penyebab seseorang terjerumus ke dalam gaya hidup hedonisme.

3. Faktor Keluarga

Penyebab gaya hidup hedonis juga sering terjadi karena faktor keluarga. Di mana, ketika seseorang lahir dari keluarga dengan fasilitas kemudahan dan kemewahan sudah tersaji, maka bisa membuat orang tersebut berpotensi mengidap gaya hidup hedonisme.

Ciri-Ciri Hedonisme

Hedonisme tidak hanya sebuah pandangan untuk terus bersenang-senang, tetapi hedonisme juga memiliki ciri-ciri untuk mengenalinya. Nah, apakah kamu termasuk orang dengan ciri-ciri hedonisme? Yuk cek di bawah ini.

1. Kebahagian Menjadi Tujuan

Kebahagian tidak lepas dari gaya hidup hedonisme, jadi ciri-ciri hedonisme pertama adalah tujuan utamanya adalah sebuah kesenangan belaka. Orang dengan perilaku hedonisme akan memilih hal-hal atau perilaku yang menyenangkan bagi dirinya.

2. Tidak Ingin Merasa Kesulitan

Orang dengan perilaku hedonisme juga tidak suka dengan rasa sakit atau tidak betah menghadapi kesulitan-kesulitan yang datang. Hal ini karena mereka sudah terlalu nyaman dengan kenikmatan dan kesenangan yang telah mereka dapatkan selama ini.

3. Egois

Sifat hedonisme adalah egois, sehingga mereka tidak akan peduli dengan kebahagiaan orang lain. Di mana, kebahagian dirinya adalah segalanya dan patut diperjuangkan. Bahkan mereka lebih memilih orang lain yang menderita demi mendapatkan kesenangan pribadi.

4. Tidak Pernah Merasa Puas

Pelaku hedonimse juga tidak akan pernah merasa puas meski mereka telah mendapatkan banyak kesenangan dan kenikmatan. Mereka akan tetap merasa kurang dan ingin mendapatkan yang lebih dari apa yang mereka dapatkan saat ini.

5. Berperilaku Konsumtif

Karena hanya berfokus pada kepuasan nafsu, maka seseorang yang memiliki sifat hedonisme pasti berperilaku konsumtif. Mereka akan membeli atau berbelanja sesuatu berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan, sehingga gaya hidup mereka lebih boros.

6. Sifat Sombong

Seorang hedonisme juga memiliki karakter yang sombong dan senang menilai orang lain berdasarkan harta dan penampilan fisik. Sehingga gaya hidup mewah dan kesenangan belaka menimbulkan perasaan lebih baik dibandingkan orang lain.

7. Cenderung Pemalas

Perilaku hedonisme juga memberikan dampak menjadi seorang yang pemalas serta tidak menghargai waktu.

8. Kurang Bertanggung Jawab

Selain itu, seseorang yang memiliki sifat hedonisme juga biasanya kurang bertanggung jawab kepada apa yang mestinya mereka selesaikan. Bahkan, mereka juga kurang bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

9. Boros

Demi kesenangan semata, orang dengan gaya hidup hedonisme biasanya sangat boros. Mereka akan mengeluarkan banyak uang untuk hal-hal yang membuat mereka senang tanpa mempedulikan manfaat serta juga kegunaan barang yang dibeli. Misalnya memberi gadget terbaru meskipun gadget lama masih bisa digunakan.

Dampak Hedonisme Bagi Kehidupan

Sifat hedonisme sebenarnya punya sisi positif, yaitu untuk menikmati kehidupan dengan kebahagiaan dan kesenangan dan mengurangi keadaan murung atau sedih. Namun, saat ini banyak orang yang larut dalam kesenangan dan kebahagian berlebihan, sehingga terjerumus gaya hidup hedonis.

Padahal hedonisme bisa berakibat fatal jika kamu tidak bisa mengontrolnya dengan baik, terutama pada masalah keuangan. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah beberapa dampak hedonis bagi kehidupan orang.

1. Hidup Tanpa Orientasi Keuangan yang Jelas

Orang dengan gaya hidup hedonisme cenderung selalu memenuhi keinginan dibanding kebutuhannya. Sehingga, bisa menjerumuskan kamu ke dalam hidup tanpa orientasi keuangan yang jelas dan mengakibatkan masalah keuangan di kemudian hari.

2. Kondisi Keuangan Tidak Sehat

Gaya hidup hedonisme juga bisa membuat kondisi keuangan kamu tidak sehat. Di mana, kebiasaan hidup hedon adalah membeli banyak belanjaan dan itu adalah barang yang kurang penting. Sehingga pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.

3. Tidak Adanya Dana Darurat dan Investasi

Orang dengan gaya hidup hedonisme biasanya tidak memikirkan masa depan. Sehingga, kebanyakan dari mereka tidak memiliki dana darurat dan investasi. Ketika memiliki uang, mereka langsung menghabiskan untuk kesenangan sementara.

4. Tidak Punya Rencana Keuangan Jangka Panjang

Seseorang dengan gaya hidup hedonisme juga tidak memiliki rencana keuangan jangka panjang. Karena mereka hanya fokus pada pemenuhan kesenangan dan kebahagiaan saat ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana memenuhi gaya hidup mewah sehingga bisa mengalahkan orang lain.

5. Memicu Utang dan Depresi

Tuntutan gaya hidup hedonis tidak akan ada habisnya. Mereka akan mencari banyak cara untuk memenuhi keinginan pribadinya. Hal ini akan memicu utang yang jika dibiarkan terlalu lama akan berdampak pada depresi. Di mana, mereka rela berutang demi memenuhi kebutuhan konsumtif.

Tips Menghindari Gaya Hidup Hedon

Pemahaman apa itu hedonisme secara tidak langsung mengarah ke perilaku boros atau konsumtif yang bisa merusak keuangan kamu. Gaya hidup semacam ini sangat melekat di kalangan anak muda zaman sekarang, terutama mereka yang bekerja di kantoran.

Mereka tak segan menghabiskan gajinya dengan nongkrong di kafe, ngopi di coffee shop, jalan-jalan, membeli barang yang diinginkannya, dan sebagainya.

Jika gaya hidupmu mulai mengarah ke hedonisme, segera hentikan sekarang juga. Ada beberapa tips menghindarinya, yaitu:

1. Buat Daftar Prioritas

Cara menghindari perilaku hedon cukup mudah sebetulnya. Kamu bisa membuat daftar prioritas yang jadi kebutuhanmu. Tulis daftar tersebut sebagai pengingat yang akan selalu tertanam dalam pikiranmu sehingga ketika muncul hasrat membeli sesuatu di luar daftar itu kamu jadi berpikir ulang.

2. Rajinlah Menabung dan Berinvestasi

Setiap kali kamu menerima gaji, dahulukan pengeluaran yang sifatnya rutin, seperti bayar tagihan listrik, tagihan air, cicilan utang, atau sewa rumah. Setelah itu baru sisihkan untuk menabung, mempersiapkan dana darurat, dan investasi. Ini sangat penting untuk menstabilkan keuanganmu.

Investasinya lewat aplikasi Ajaib saja. Selain tampilannya yang sederhana, penggunaannya pun mudah. Kalau kamu berinvestasi saham disini, biaya beli sahamnya rendah 0,10%. Bagi pemula tak perlu takut, bisa sambil belajar karena ada fitur-fitur menarik seperti “ajaib alert” dan “news highlight”.

3. Catat Anggaran Keuanganmu

Bikin anggaran keuangan agar kamu bisa memantau berapa besaran pengeluaran tiap bulan. Sebaiknya gaji yang kamu terima dibagi ke dalam beberapa keperluan, misalnya 50% untuk kebutuhan sehari-hari, lalu 20% untuk tabungan dan investasi. Lalu sisanya 30% gunakan untuk hiburan, liburan, maupun belanja.

Satu hal penting lainnya adalah kurangi penggunaan kartu kredit. Kalau tidak dalam keadaan mendesak lebih baik jangan. Selalu ingat bahwa menggunakan kartu kredit sama dengan berhutang.

Sekarang kamu sudah tahu apa itu hedonisme. Jangan sampai kamu terjebak di dalamnya. Daripada kamu habiskan untuk keperluan konsumtif, lebih baik digunakan untuk beramal.

Artikel Terkait