Saham

Sektor Saham yang Aman di Segala Situasi (Part 2)

Istilah Rekomendasi Saham

Ajaib.co.id – Dalam sebuah sesi tanya-jawab langsung biasanya para manajer portofolio cenderung menghindari pertanyaan seputar saham unggulannya. Mereka lebih senang menyebutkan sektor yang sedang menarik perhatian mereka ketimbang menyebutkan sahamnya.

Tidak seperti halnya para investor awam yang melakukan analisis BottomUp; cari perusahaannya dahulu sedangkan kondisi makro dipikirkan belakangan. Para manajer portofolio biasanya melakukan analisis secara TopDown; Pelajari ekonomi makronya dahulu, cari sektornya, barulah cari saham yang terbaik.

Untuk mempelajari sektor-sektor saham ternyata tidak terlalu sulit lho. Jika kamu ingin tahu tentang sektor saham yang aman di segala situasi, artikel ini akan mengupas seputar pemilihan sektor saham secara sederhana.

Masih berdasarkan data fact sheet indeks yang didapat di situs IDX, kita akan lanjutkan ulasan seputar sektor saham untuk mengetahui sektor yang aman di segala situasi. Sebelumnya kita sudah mengulas sektor agri, pertambangan, industri dasar, dan industri lain-lain. Mari kita lanjut!

Sektor Properti

Dalam sektor properti ada banyak pemain yang menggeluti bidang ini, tidak ada sebuah perusahaan yang benar-benar mendominasi sektor ini. Berikut adalah 10 perusahaan dengan kapitalisasi terbesar yang mewakili 57,49% dari sektor properti secara keseluruhan.

Bicara tentang sektor properti seperti tidak ada habisnya, sektor ini menarik karena merupakan salah satu kebutuhan primer. Setiap rumah tangga baru pasti menginginkan rumah untuk ditinggali, bukan hanya itu kebutuhan untuk berinvestasi juga turut mendorong permintaan perumahan. Seiring waktu harga properti terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan. Berikut riwayat performa sektor properti;

(Sumber: fact-sheet_20191230_30_property di https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/fact-sheet-indeks/)

Secara umum sektor properti mengungguli IHSG dengan kenaikan sebesar 243% dalam kurun waktu 10 tahun. Kenaikan terbesar ada pada tahun 2012, setelahnya sektor properti bergerak sideways. Hal ini dikarenakan masyarakat antusias terhadap sektor ini dan menyebabkannya naik melebihi harga wajarnya lebih dini. Berikut rangkuman return yang diberikan oleh sektor properti dibandingkan dengan IHSG;

Perbandingan Pertumbuhan Tahunan Indeks 2012-2019

 20122013201420152016201720182019
IHSG12.90%-1.00%22.30%-12.10%15.30%20.00%-2.50%1.70%
Property42.40%3.20%55.80%-6.50%5.50%-4.30%-9.60%12.50%

Sektor properti rupanya telah mengungguli IHSG dalam lima tahun, di tahun-tahun 2016 hingga 2018 sektor ini justru berada di bawah pasar. Jika kamu selama ini menganggap bahwa sektor properti akan selalu berjaya kini kamu tahu bahwa ada kalanya sektor tidak bertumbuh sebagaimana yang diharapkan.

Untuk memilih saham properti kamu perlu mempertimbangkan landbank atau cadangan lahan yang dimiliki yang siap untuk dikembangkan. Semakin besar lahan maka aset tersebut berpotensi untuk bisa menghasilkan lebih banyak karena harga tanah cenderung terus meningkat. Kamu juga bisa lirik saham-saham properti yang memiliki pendapatan berulang.

Suku bunga yang diturunkan juga turut memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengambil KPR sehingga meningkatkan permintaan rumah, setidaknya begitulah harapannya.

Sektor Barang Konsumsi  

Sektor barang konsumsi adalah favorit semua orang! Betapa tidak, barang konsumsi sehari-hari seperti makanan, rokok, obat, tepung, sabun cuci, susu dan jamu adalah hal-hal yang takkan pernah lepas dari konsumsi dalam keadaan apapun juga. Kelakar yang terkenal di kalangan investor tentang sektor ini adalah “Mau resesi kek, mau baik-baik aja, semua harus tetap mandi toh? Butuh sabun toh?” kita bisa menebak bahwa yang mencetuskan kata-kata tersebut adalah pemegang saham Unilever. Ada beberapa pemain raksasa di sektor ini yang sahamnya bisa kita koleksi, berikut daftar 10 saham yang menguasai 90,46% sektor barang konsumsi;

Dari tabel di atas kita mengetahui bahwa sektor ini didominasi oleh Unilever, Sampoerna, Gudang Garam dan produsen indomie yaitu ICBP, keempatnya adalah 60% bobot dari indeks barang konsumsi. Kebanyakan investor mengharapkan investasi yang aman di sini.

Secara keseluruhan sektor konsumsi memberikan return yang lebih besar daripada IHSG;

(Sumber: fact-sheet_20191230_29_consumer di https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/fact-sheet-indeks/)

Dalam 10 tahun terhitung sejak 2009 hingga 2019 secara keseluruhan sektor ini mengungguli IHSG dengan memberikan return sebesar 205,77%. Untuk berinvestasi di saham-saham barang konsumsi kamu harus teliti agar tidak membeli di harga atas. Sebagian besar saham-saham dalam sektor ini sudah berada di atas harga wajarnya alias sudah terlalu mahal.  

Berikut rekap return sektor barang konsumsi sejak 2012 hingga 2019;

Perbandingan Pertumbuhan Tahunan Indeks 2012-2019

 20122013201420152016201720182019
IHSG12.90%-1.00%22.30%-12.10%15.30%20.00%-2.50%1.70%
Consumer19.00%13.80%22.20%-5.20%12.60%23.10%-10.20%-20.10%

Nyatanya walau secara keseluruhan sektor ini baik, tapi tak setia tahun sektor ini selalu menjadi jawara dan tidak rutin mengungguli IHSG. Bahkan di tahun 2018 dan 2019 sektor barang konsumsi turun lebih bawah daripada IHSG. Sektor ini paling cocok sebagai investasi jangka panjang karena sektor ini bertumbuh, bukan naik-turun seperti sektor lain-lain/Misc. atau bersiklus seperti industri komoditas batubara dan kelapa sawit.

Sektor Infrastruktur

Sektor ini terdiri dari perusahaan telekomunikasi, penyedia layanan jaringan, perusahaan gas dan listrik. Berikut 10 perusahaan infrastruktur terbesar yang sudah terdaftar dan mewakili 85,55% bobot indeks infrastruktur di bursa;

Hampir setengah dari total bobot indeks infrastruktur dikuasai oleh PT. Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Bisa dibilang TLKM adalah sebuah perusahaan yang sudah mature, sudah berkembang sedemikian besar sehingga tidak banyak tersisa ruang untuk bertumbuh. Diakui juga oleh Harry M Zen selalu salah seorang direktur TLKM bahwa pendapatan semakin sulit bertumbuh karena perusahaan tempatnya bekerja sudah sangat besar saat ini.

Sebelumnya di awal-awal tahun 2000 pasca reformasi pertumbuhan sektor ini bisa dibilang luar biasa karena TLKM yang merupakan kontributor bobot sektor ini bertumbuh menggeliat luar biasa seiring kebangkitan nasional pasca reformasi. Berikut adalah rekap riwayat performa sektor infrastruktur dan IHSG selama sepuluh tahun terakhir;

(Sumber: fact-sheet_20191230_31_infrastruc di https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/fact-sheet-indeks/)

Selama kurun waktu sepuluh tahun sektor ini hanya menguat 56,14% sedangkan IHSG menguat sebesar 148,57%. Secara umum sektor infrastruktur bergerak lebih lambat daripada IHSG karena TLKM yang mendominasi sektor ini sudah memasuki fase Slow Growth.

Jika kamu mempertanyakan apakah sektor ini aman dalam segala situasi, maka berikut tabel yang menampilkan data return yang diberikan sektor infrastruktur sejak 2019;

Perbandingan Pertumbuhan Tahunan Indeks 2012-2019

 20122013201420152016201720182019
IHSG12.90%-1.00%22.30%-12.10%15.30%20.00%-2.50%1.70%
Infrastruktur29.70%2.50%24.70%-15.40%7.60%12.10%-10.10%6.90%

Empat tahun saja kinerja sektor ini mengungguli IHSG yaitu 2012, 2013, 2014 dan 2019. Berinvestasi di sektor ini artinya kamu tidak mengharapkan pertumbuhan melainkan deviden yang rutin diberikan. 

Sektor Keuangan

Sektor keuangan terdiri dari bank, perusahaan pembiayaan dan pengelola aset keuangan. Kamu akan melihat para penghuni kategori BUKU IV/bank dengan modal lebih dari 30 triliun rupiah, mendominasi sektor ini seperti BCA, Mandiri, BNI, BRI.

BBCA mendominasi sektor keuangan sebesar sepertiga dari total bobot indeks keuangan. Sektor ini tumbuh luar biasa paling tinggi dibandingkan rata-rata saham-saham lainnya. Berikut riwayat performa sektor ini;

(Sumber: fact-sheet_20191230_32_finance di https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/fact-sheet-indeks/)

Dengan kenaikan 349% sektor keuangan mengungguli IHSG yang hanya bertumbuh 148% selama sepuluh tahun sejak 2009 hingga 2019. Kita bisa lihat bahwa ini adalah sektor yang luar biasa yang tumbuh lebih dari dua kali lipat lebih tinggi dari IHSG.

Perbandingan Pertumbuhan Tahunan Indeks 2012-2019

 20122013201420152016201720182019
IHSG12.90%-1.00%22.30%-12.10%15.30%20.00%-2.50%1.70%
Finance11.90%-1.80%35.40%-6.10%18.20%40.50%3.10%15.20%

Jika kamu menginginkan sektor yang aman dalam segala situasi maka sektor ini nyaris sempurna. Dari tabel di atas kamu bisa lihat bahwa sektor ini benar-benar aman, selama enam tahun berturut-turut sejak 2014 hingga 2019 sektor keuangan mengalahkan IHSG. Sebelumnya pun kinerja sektor ini terpaut sedikit sekali dari IHSG.

Kamu bisa pilih saham-saham di sektor ini untuk mendapatkan hasil yang melampaui kinerja IHSG. Patsikan kamu mengerti cara analisisnya sehingga kamu bisa mengetahui harga wajarnya.

Sektor Perdagangan

Perusahaan-perusahaan yang melakukan aktivitas bisnis perdagangan artinya tidak melakukan produksi, melainkan hanya menjual ulang produk. Pemain di bidang ini ada banyak sekali bahkan kapitalisasi pasar dari 10 besar perusahaan tedaftar hanya mewakili kurang dari 50% dari total bobot indeks perdagangan.

Sektor ini terdiri dari perusahaan yang berdagang alat berat, ritel, perangkat keras, program televisi. Tidak ada satu perusahaan yang mendominasi sektor ini. Industri ini menarik karena masih dalam tahap ekspansif.

Berikut riwayat performa  sektor perdagangan dalam sepuluh tahun terakhir;

(Sumber: fact-sheet_20191230_33_trade di https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/fact-sheet-indeks/)

Pasca krisis tahun 2008 sektor perdagangan tumbuh melesat jauh meninggalkan rata-rata saham lainnya yang secara keseluruhan bersama-sama membentuk IHSG. Di tahun 2014 serbuan barang impor dari Tiongkok masuk seiring dengan mulai maraknya marketplace online. Hal itu membuat sektor perdagangan lokal mendapat persaingan dan akhirnya mesti turun.

Secara umum sektor ini bertumbuh lebih unggul dari IHSG dengan kenaikan sebesar 179% sedangkan IHSG hanya naik sebesar 148,57% selama sepuluh tahun pasca krisis. Meski demikian tidak setiap tahun sektor ini mengungguli IHSG. Hanya tiga tahun sejak 2012 sektor perdagangan bisa mengungguli IHSG yaitu 2012, 2013 dan 2015.

Perbandingan Pertumbuhan Tahunan Indeks 2012-2019

 20122013201420152016201720182019
IHSG12.90%-1.00%22.30%-12.10%15.30%20.00%-2.50%1.70%
Trade27.30%4.80%13.10%-3.30%1.30%7.10%-14.90%-1.80%

Kesimpulan

Sektor yang aman di segala situasi dapat diartikan sebagai sektor yang bertumbuh lebih unggul dari indeks pasar yaitu IHSG. Dari semua sektor, ada enam sektor yang secara umum mengungguli IHSG yaitu sektor industri dasar, barang konsumsi, properti, keuangan, perdagangan dan manufaktur. Sedangkan sektor infrastruktur dan industri lain-lain tidak lebih unggul dari IHSG. Sektor komoditas yaitu infrastruktur dan pertambangan malah membukukan pertumbuhan minus.

Jika kamu mencari sektor yang aman dalam segala situasi, atau dengan kata lain yang selalu mengungguli IHSG setiap tahunnya dalam situasi apapun maka jawabannya tidak ada.

Tidak ada satupun sektor yang rutin mengungguli IHSG dalam situasi apapun. Tapi ada sebuah sektor yang menarik yang hampir setiap tahunnya unggul dari IHSG. Berikut tabel return dari berbagai sektor di Indonesia dari tahun ke tahun sejak 2012;

Perbandingan Pertumbuhan Tahunan Indeks 2012-2019

 20122013201420152016201720182019
IHSG12.90%-1.00%22.30%-12.10%15.30%20.00%-2.50%1.70%
Agri-3.90%3.70%9.90%-26.90%8.40%13.30%-3.20%-2.60%
Mining-26.40%-23.30%-4.20%-40.80%70.70%15.10%11.40%-12.80%
Basic-Ind29.00%-8.70%13.10%-25.00%32.00%28.10%24.00%14.40%
Misc- Ind1.90%-9.80%8.50%-19.10%29.60%0.80%1.00%-12.20%
Consumer19.00%13.80%22.20%-5.20%12.60%23.10%-10.20%-20.10%
Property42.40%3.20%55.80%-6.50%5.50%-4.30%-9.60%12.50%
Infrastruktur29.70%2.50%24.70%-15.40%7.60%12.10%-10.10%6.90%
Finance11.90%-1.80%35.40%-6.10%18.20%40.50%3.10%15.20%
Trade27.30%4.80%13.10%-3.30%1.30%7.10%-14.90%-1.80%
Manufacture15.70%0.20%16.00%-13.70%18.80%19.80%-1.30%-9.70%

Dari semuanya kamu bisa perhatikan sektor Finance/Keuangan, Properti, dan Basicindustry/Industri dasar. Yang paling menarik ternyata sektor finance karena sektor ini nyaris sempurna. Sejak tahun 2014 sektor ini naik lebih tinggi dari rata-rata saham-saham lainnya yang membentuk IHSG.

Tiga sektor yang paling sering mengungguli IHSG setiap tahun adalah Keuangan yaitu sebanyak enam tahun berturut-turut, lalu sektor Properti dan indutri dasar yang masing-masing lima tahun sudah mengungguli IHSG sejak tahun 2012.

Artikel Terkait