Bisnis & Kerja Sampingan

Sebelum Buka Usaha, Pastikan Kamu Tahu Risiko Usaha Tersebut

Ajaib.co.id – Besar atau kecilnya suatu bisnis yang kamu kelola saat ini, tentunya pasti masih ada kemungkinan risiko usaha tersebut mengalami kebangkrutan. Oleh karenanya, memilih jenis usaha yang ingin digeluti sama halnya ketika kamu sedang ingin berinvestasi, kamu perlu mencari tahu terlebih dahulu jenis usaha mana yang cocok dengan profilmu.

Lantaran, setiap keputusan yang kamu buat pasti memiliki konsekuensi dan risiko yang selalu mengikuti. Sehingga, bila kamu sudah mencari tahu tentang seluk-beluk jenis usaha yang ingin digeluti beserta risikonya, kamu sudah bisa menyiapkan suatu cara untuk mengatasi risiko terburuk saat berwirausaha yakni mengalami kebangkrutan.

Bagi pebisnis pemula istilah “risiko usaha” pasti tidak begitu familiar di telinga mereka. Hal ini dikarenakan mereka masih belum memiliki pemahaman tentang bagaimana cara berwirausaha yang baik.

Risiko usaha adalah potensi kerugian yang sewaktu-waktu bisa kamu alami saat menjalankan suatu bisnis. Jenis risiko dalam berwirausaha tentunya bermacam-macam seperti mengalami pencurian, bangkrut, utang, dll.

Jadi, istilah “risiko usaha” ini sebenarnya meluruskan anggapan bahwa berwirausaha tidak selalu untung, melainkan kadang kala bisa buntung juga, bahkan dalam beberapa kasus ada yang harus gulung tikar. Untung-rugi yang dialami saat berbisnis merupakan hal yang biasa dan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi seorang pebisnis.

Nah, bagi kamu yang baru ingin memulai suatu bisnis tetapi masih bingung ingin membuka usaha apa, kamu bisa mengenal lebih dekat lagi apa itu risiko usaha melalui artikel menarik yang sudah redaksi Ajaib siapkan berikut ini.

Risiko Menjalankan Usaha

Risiko Usaha adalah kemungkinan atau potensi-potensi kerugian yang bisa pengusaha alami saat membuka suatu bisnis. Risiko bisnis bukan hanya terjadi di sektor-sektor bisnis kompetitif saja yang memiliki banyak pesaing. Melainkan, hal ini juga terjadi kepada bisnis-bisnis yang tidak memiliki persaingan kompetitif.

Karena ketika kita sudah membicarakan mengenai bisnis atau usaha, ruang lingkup atau cakupannya bukan hanya masalah finansial semata saja. Melainkan, bagaimana cara kamu mengelola keuangan tersebut untuk membantu bisnismu semakin berkembang.

Lantaran, tidak ada satu pun bisnis di dunia ini yang bisa bertahan bila tidak melakukan jalinan kerja sama dengan bisnis-bisnis lainnya.

Contoh kecilnya adalah ketika kamu memilih untuk berjualan usaha makanan di tengah pandemi, tentunya kamu perlu mendaftarkan dirimu di aplikasi transportasi seperti Gojek dan Grab untuk mendapatkan pasar yang lebih luas lagi saat pelanggan tidak bisa makan di tempat. Di mana, menjalin kerja sama dengan Gojek dan Grab bisa menjadi opsi agar bisnismu tetap bertahan selama pandemi.

Inilah pentingnya kerjasama dalam suatu bisnis guna menekan risiko usaha makanan selama pandemi.

Macam-Macam Risiko dan Cara Mengatasinya

Dalam praktiknya, bisnis bisa gagal karena disebabkan oleh risiko-risiko berikut ini.

1.    Pemasaran

Pemasaran dengan biaya besar belum tentu lebih efektif dibanding biaya pemasaran yang rendah. Lantaran, efektifitas dalam menjalankan kampanye pemasaran tidak bisa diukur dengan berapa biaya yang kamu keluarkan. Salah satu kegagalan dari banyak bisnis adalah tidak fokus kepada teknik pemasaran berdasarkan target audiens yang ingin ditarget.

Situasi dan kondisi terkini yang terjadi di pasar juga bisa menjadi acuan bagi bisnismu untuk merencanakan kegiatan pemasaran. Bila saat ini offline marketing sulit untuk dilakukan gegara Covid-19, kamu bisa memilih strategi pemasaran online misalnya lewat SEO maupun sosial media yang semakin meningkat selama pandemi dibanding pemasaran lewat offline.

Kemudian, kamu bisa menarik data dari kampanye pemasaran yang dijalankan, bila kamu menggunakan SEO, kamu mengambil data-data seperti pertumbuhan jumlah kunjungan di website, total penjualan dari online, dll.

2.     Risiko Finansial

Uang menjadi penggerak perekonomian atau bisnis di suatu negara. Sehingga, tidak heran bila Indonesia memberikan stimulus kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan berbagai program perlindungan sosialnya agar terjadi pergerakan ekonomi.

Bila tidak, pasti akan lebih lagi UMKM maupun perusahaan yang gulung tikar dan berimbas terhadap nasib ribuan pekerja di luar sana yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

Selama pandemi, pendapatan UMKM maupun bisnis skala besar tidak pasti. Oleh sebabnya, banyak perusahaan maupun UMKM yang didorong untuk masuk ke ranah digital. Hal ini bisa dibuktikan terjadinya peningkatan permintaan pembuatan website di kalangan UMKM.

Website-website tersebut nantinya bisa digunakan oleh UMKM untuk menawarkan barang atau jasa di internet. Ketika adanya kerugian yang dialami terus-menerus pada usaha milikmu selama pandemi, kamu perlu mencari tahu dan menyelematkan bisnismu tersebut dengan melakukan evalusasi secara rutin untuk mengetahui biaya-biaya apa saja yang bisa dipangkas.

3.    Risiko Permintaan Pasar

Ketika permintaan pasar menurun berarti semakin sedikit saja pembeli yang membeli suatu barang. Untuk mengatasi kejenuhan pembeli atas produkmu, kamu bisa menerapkan daur hidup produk dari tahap pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, hingga penurunan.

Umumnya, permintaan akan produk milikmu menurun ketika sudah memasuki tahap penurunan dari daur hidup produk. Penurunan penjualan yang dialami oleh sebuah bisnis bisa disebabkan perkembangan teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya tingkat persaingan di pasar.

Salah satu cara untuk mengatasi risiko permintaan pasar ini adalah dengan terus berinovasi dan mengembangkan sebuah produk berdasarkan apa yang dibutuhkan pasar.

Jadi, tidak ada satu pun suatu jenis usaha yang kebal akan risiko kegagalan. Untuk mengurangi terjadinya risiko kegagalan saat berbisnis, kamu bisa menerapkan manajemen risiko dengan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap hal-hal negatif yang kemungkinan akan menimpa usahamu, dan jangan lupakan pentingnya untuk menjalin kerjasama dengan bisnis lainya guna mengurangi risiko bisnis.

Setelah kamu mengetahui risiko-risiko apa saja yang bisa menimpa kamu saat berbisnis seperti yang sudah dijelaskan pada artikel ini, besar harapan kamu akan semakin sadar bahwa berbisnis hanya mudah diucapkan saja, namun sulit dalam praktiknya.

Untuk itu, pilihlah jenis usaha yang benar-benar kamu kuasai dan jangan sungkan untuk menjalin kerja sama bisnis dengan orang lain sebagai bagian dari diversifikasi risiko bisnis.

Artikel Terkait