Analisis Saham

Saham Populer di Kalangan Investor Pemula Ajaib

Dalam memilih saham untuk diperjualbelikan (trading) trader perlu mengutamakan faktor likuiditas. Saham yang likuid artinya saham yang aktif diperdagangkan, ditandai dengan selalu adanya antrian order pada fraksi-fraksi harga di harga permintaan (bid price) maupun penawaran (offer price). Selain dari antrian bid offer, likuiditas suatu saham juga tercermin dari frekuensi dan volume perdagangan.

Berikut adalah saham-saham tergolong likuid dengan volume perdagangan lebih dari 150 juta dalam 30 hari terakhir. Saham-saham ini juga populer di kalangan pengguna Ajaib, selain karena likuid juga karena harganya yang masih terdiskon di bawah Rp4.000/ lembar saham:

Kode Saham Sektor Harga Terakhir Rata-rata Volume Perdagangan(30 Hari Terakhir)
TLKM Infrastruktur Rp3.420/ lembar saham (-2% YTD) Rp335 miliar/ hari
BBRI Keuangan Rp4.070/ lembar saham (-5% YTD) Rp388 miliar/ hari
ADRO Energi Rp1.430/ lembar saham (-7% YTD) Rp84 miliar/ hari
BRMS Barang baku Rp89/ lembar saham (+8,87% YTD) Rp77 miliar/ hari
CARE Kesehatan Rp338/ lembar saham (+22% YTD) Rp110 miliar/ hari
BHIT Perindustrian Rp93/ lembar saham (+40,91% YTD) Rp66 miliar/ hari
BGTG Keuangan Rp240/ lembar saham (+215,79% YTD) Rp121 miliar/ hari
BBYB Keuangan Rp1.425/lembar saham (+397,59% YTD) Rp115 miliar/ hari

Keterangan: Harga per tanggal 18 Agustus 2021

Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham tersebut dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya.

Kode Saham Sektor Kinerja Saham & Prospek Kedepan
TLKM Infrastruktur Harga saham TLKM masih terkoreksi 2% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp3.420 per lembar sahamnya.

Saham TLKM juga tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli  2021 sebesar Rp335 miliar per harinya.

Dalam 1 bulan terakhir di bulan Juli kemarin total volume perdagangan saham TLKM mencapai 22.529.357, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham TLKM dari bulan sebelumnya yang tercatat 19.478.029 atau ada peningkatan sebesar 115% MoM.

TLKM melalui anak usahanya MDI Ventures telah melakukan pendanaan di kredivo sejak 2018. Platform kredit digital (Kredivo) ini berencana untuk menjadi perusahaan publik. Potensi yang didapatkan oleh TLKM tidak hanya capital gain yang akan semakin mencatatkan pertumbuhan tapi akan mendapat synergy value dan diharapkan mampu untuk mendorong bisnis digital TLKM. 
BBRI Keuangan Harga saham BBRI masih terkoreksi 5% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp4.070 per lembar sahamnya;

Saham BBRI juga tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli 2021 sebesar Rp388 miliar per harinya;

BBRI merupakan bank buku IV dengan fundamental yang sangat kuat.

Dalam waktu dekat ini BBRI juga akan membentuk holding ultra mikro dimana BBRI akan menjadi induk dari PNM dan Pegadaian.

BBRI juga akan melakukan aksi korporasi yaitu melaksanakan Right issue jumbo dengan menerbitkan saham baru sebesar 28.677 miliar saham dengan nominal Rp50 per lembar saham atau setara dengan 23.25% saham BBRI saat ini.

Dengan adanya aksi korporasi ini maka BBRI akan mencapai Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 22%-23% di tahun ini. Dan dengan adanya right issue ini maka kapitalisasi pasar yang dimiliki oleh BBRI akan berpotensi sebesar Rp600 triliun.
ADRO Energi Harga saham ADRO masih terkoreksi 7% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp1.340 per lembar sahamnya;

Saham ADRO juga tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli  2021 sebesar Rp84 miliar per harinya;

Tren kenaikan harga komoditas batubara menjadi katalis positif untuk ADRO, terlebih ADRO memiliki porsi ekspor yang cukup besar yaitu sekitar 78% dari total penjualan nya dan selain itu seiring pemulihan ekonomi maka permintaan listrik tenaga batubara akan meningkat juga. 
BRMS Barang Baku Harga saham BRMS melesat 8,87% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp89 per lembar sahamnya;

Saham BRMS juga tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli  2021 sebesar Rp77 miliar per harinya;

BRMS berencana akan melakukan right issue sejumlah 23.672.993.019 lembar dengan harga pelaksanaan Rp70 per lembar saham. Dana dari aksi korporasi tersebut nanti akan digunakan untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 2000 ton bijih per hari nya,

Sisanya akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung proyek tambang (waste dump, sediment pond, power supply, nursery facility, fuel warehouse, explosive magazine, dll), dan juga sisanya untuk membangun infrastruktur jalan tambangnya.
CARE Kesehatan Harga saham CARE melesat 22% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp388 per lembar sahamnya;

Saham CARE juga tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli  2021 sebesar Rp110 miliar per harinya;

Dalam 1 bulan terakhir di bulan Juli kemarin total volume perdagangan saham CARE mencapai 65.849.330, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham CARE dari bulan sebelumnya yang tercatat 58.716.192 atau ada peningkatan sebesar 112% MoM

Pandemi global COVID-19 menjadi katalis positif untuk emiten pada sektor kesehatan seperti CARE ini. Terbukti bahwa CARE berhasil mencatat kinerja yang naik dan mencatatkan laba bersih kuartal 1 tahun 2021 ini sebesar Rp9.8 miliar, naik jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu dimana CARE masih mencatat kerugian bersih sebesar Rp735.4 juta.
BHIT Perindustrian Harga saham BHIT melesat 40,91% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp93 per lembar sahamnya;

Saham BHIT juga tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli  2021 sebesar Rp66 miliar per harinya;

Pengadilan tinggi Singapore telah menyetujui exchange offer BHIT untuk mengkonversi utang ke saham nya dan diusulkan kepada pemegang obligasi senilai US$231 juta.

Konversi utang menjadi saham akan menurunkan sisa utang induk BHIT dari US$231 juta menjadi US$81 juta atau turun sebesar 65%. Dengan adanya keuntungan finansial secara langsung dengan pengurangan utang induk ini maka ada potensi BHIT dapat tumbuh cepat dan maju ditambah juga dengan rencana digitalisasinya.
BGTG Keuangan Harga saham BGTG melesat 215,79% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp240 per lembar sahamnya;

Saham BGTG juga tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli  2021 sebesar Rp121 miliar per harinya;

Dalam 1 bulan terakhir di bulan Juli kemarin total volume perdagangan saham BGTG mencapai 126.648.723, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham BGTG dari bulan sebelumnya yang tercatat 49.110.880 atau ada peningkatan sebesar 257% MoM

Induk dari BGTG yaitu PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) berencana untuk menambah porsi kepemilikan nya dari semulanya sebesar 29.86%. GSMF akan melakukan aksi korporasi berupa right issue dengan menerbitkan maksimal sebanyak 10.10 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham atau 135.48%.

GSMF akan menggunakan dana hasil right issue tersebut untuk meningkatkan investasi pada saham BGTG, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
BBYB Keuangan Harga saham BBYB melesat 397,59% sejak awal tahun hingga tanggal 18 Agustus 2021 pada harga Rp1.425 per lembar sahamnya;

Saham BBYB tergolong likuid dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Juli  2021 sebesar Rp115 miliar per harinya;

Dalam 1 bulan terakhir di bulan Juli kemarin total volume perdagangan saham BBYB mencapai 39.418.035 dan tercatat ada peningkatan volume transaksi dari bulan sebelumnya yaitu 9.252.891 atau naik mencapai 430% MoM.

Alibaba melalui Akulaku sudah resmi menjadi pemegang saham pengendali BBYB pada 26 Juli 2021. Dengan dukungan dan kekuatan modal Alibaba tentunya akan sangat membantu BBYB ini untuk melakukan transformasi digitalnya.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait