Investasi, Saham

Saham Blue Chip vs ETF: Mana yang Lebih Baik untuk Investasi?

ETF vs saham blue chip

Ajaib.co.id – Investor memiliki pilihan instrumen investasi yang luas. Selain saham yang memungkinkan investor untuk memiliki modal di sebuah perusahaan secara eksklusif, Anda juga bisa membeli beberapa instrumen pasar modal dan pasar uang sekaligus melalui reksa dana dan exchange traded fund (ETF)

Dengan reksa dana atau ETF, Anda bisa berinvestasi di beberapa surat berharga sekaligus entah itu saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Akibatnya, kedua instrumen ini sangat cocok untuk diversifikasi portofolio.

Akan tetapi sebelum Anda memilih ETF sebagai instrumen investasi, ada baiknya Anda tahu terlebih dahulu perbedaan saham dan ETF berikut ini:

Apa itu Saham Blue Chip?

Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan modal dari masyarakat (investor). Tujuannya adalah supaya perusahaan tersebut mendapatkan dana tambahan untuk mengelola bisnisnya.

Masyarakat yang membeli saham perusahaan tersebut berhak untuk mendapatkan capital gain jika surat berharga itu dijual lagi, pembagian keuntungan perusahaan yang disebut dividen dan hak voting dalam menentukan keputusan perusahaan. 

Adapun yang dimaksud dengan saham blue chip adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan kondisi fundamental serta likuiditas yang bagus. Contoh saham blue chip terbaik di Indonesia adalah saham-saham yang masuk indeks LQ45 seperti INDF, ICBP, BBCA dan lain sebagainya. 

Apa itu ETF?

ETF atau exchange traded fund adalah instrumen investasi kolektif yang bisa diperdagangkan di bursa. ETF mirip dengan reksa dana. Ini artinya, 1 unit ETF bisa berisi beberapa aset sekaligus, biasanya mengikuti sebuah indeks saham.

Jika reksa dana diperdagangkan melalui manajer investasi atau APERD, ETF bisa diperdagangkan langsung melalui perusahaan sekuritas. Selain itu di pasar modal Indonesia, investor bisa membeli 1 unit reksa dana saja sementara untuk membeli ETF, investor harus membeli 100 unit (1 lot) sekaligus. 

Contoh ETF di Indonesia adalah Syailendra ETF MSCI Indonesia ESG Universal Index yang dikelola oleh PT. Syailendra Capital. Ada juga R-LQ45 yang mengikuti indeks LQ45.

Perbedaan Saham Blue Chip dengan ETF

Dari pembahasan di atas terlihat bahwasanya kedua instrumen ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Saham adalah surat kepemilikan modal pada sebuah perusahaan secara eksklusif, sementara ETF adalah instrumen investasi kolektif yang cukup mirip dengan reksa dana.

Keduanya bisa Anda beli di bursa efek. Agar investasi semakin aman, saham blue chip dan ETF sebaiknya dibeli di perusahaan sekuritas terpercaya.

Kelebihan dan Kekurangan Berinvestasi di Saham Blue Chip

Kelebihan

  1. Berinvestasi di perusahaan dengan kondisi fundamental yang bagus. Kondisi fundamental pada sebuah saham tergambar dalam kondisi keuangan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Saham-saham yang masuk kategori blue chip biasanya konsisten dalam mempertahankan kesehatan keuangannya. 
  2. Perusahaan yang merilis saham jenis ini umumnya tahan banting dan merupakan market leader. Setiap bursa efek pasti memiliki kriteria tertentu untuk melabeli sebuah perusahaan dengan label blue chip atau tidak. Kriteria tertentu ini biasanya dilihat dari konsistensi keuangan perusahaan tersebut, kualitas manajemennya dan lain sebagainya. Maka dari itu, umumnya yang masuk ke dalam kategori ini adalah perusahaan-perusahaan yang berusia cukup lama dan telah teruji dalam menghadapi krisis. 
  3. Likuiditas bagus. Karena kualitas sahamnya yang bagus, maka tidak heran kalau saham blue chip selalu diminati oleh banyak orang. Ini artinya tingkat likuiditasnya tinggi tapi harganya cukup stabil sehingga Anda bisa membeli atau menjualnya kapanpun dengan harga berapapun yang Anda inginkan. 

Kekurangan

  1. Meskipun demikian, saham blue chip tetap memiliki risiko. Adapun risiko yang harus Anda hadapi adalah ketika terjadi sesuatu pada kondisi finansial atau industri perusahaan terkait. Contohnya penurunan masal harga saham perusahaan-perusahaan blue chip teknologi Amerika Serikat seperti Google, Microsoft, Apple dan Netflix dalam satu bulan terakhir ini. 
  2. Saham blue chip juga rentan terhadap berita ekonomi baik nasional maupun internasional. 
  3. Harga saham jenis ini biasanya juga cukup mahal sehingga Anda juga perlu modal yang mencukupi untuk membeli 1 lot saham kategori ini. 

Kelebihan dan Kekurangan Berinvestasi di ETF

Kelebihan

  1. Sama seperti reksa dana, uang investasi dalam exchange traded fund juga dikelola oleh manajer investasi yang kompeten sehingga cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi tapi tidak memiliki waktu cukup untuk menganalisis instrumen investasi. 
  2. Harga ETF cukup terjangkau. Berbeda dengan saham yang harganya bisa puluhan ribu rupiah per lembar, masih banyak ETF yang dijual dengan harga dibawah 1000 rupiah per unit sehingga cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi dengan modal terbatas.
  3. Diversifikasi portofolio otomatis. Seperti yang tertulis di atas, dana dalam satu unit penyertaan ETF akan dialokasikan untuk beberapa instrumen sekaligus, sehingga apabila satu instrumen mengalami kerugian, Anda masih memiliki aset lain dalam unit tersebut yang berpotensi mendapatkan keuntungan.
  4. Dalam hal likuiditas, tingkat likuiditas ETF cukup likuid tergantung dengan jenis ETF yang Anda beli. 

Kekurangan

Meskipun dinilai lebih rendah risiko dibandingkan saham jenis apapun, namun ETF bukan berarti bebas risiko kerugian.

  1. Secara umum, tingkat risiko ETF tergantung pada alokasi uang yang masuk ke dalam instrumen tersebut. Apabila uang itu banyak dibelikan saham, maka tingkat risikonya kurang lebih sama dengan saham.
  2. Tingkat imbal hasil ETF umumnya juga lebih rendah dibandingkan saham. 
  3. Riwayat harga ETF lebih susah dideteksi dibandingkan saham. Untuk mengecek harga saham sebuah perusahaan Anda tinggal mengetikkan kode saham perusahaan tersebut di mesin pencarian sementara untuk memeriksa riwayat harga ETF, Anda harus melihatnya melalui aplikasi atau website tertentu. 

Selain itu, tidak semua aplikasi trading saham dan reksa dana bisa dipakai untuk membeli ETF. Oleh karena itu, jika Anda tertarik untuk membeli ETF, Anda harus mencari aplikasi trading yang menyediakan ETF sebagai salah satu instrumen yang diperdagangkan seperti aplikasi Ajaib. 

Baca juga artikel lain tentang Modal Kecil? Investasi Reksa Dana ETF Saja

Lebih Baik Investasi di Saham Blue Chip atau ETF?

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa saham kategori blue chip cocok untuk Anda yang ingin memaksimalkan profit lebih tinggi dari investasi, memiliki toleransi risiko yang tinggi pula serta memiliki modal yang cukup untuk dipakai membeli satu lot saham kategori ini. 

Lain halnya dengan ETF. Instrumen investasi ini cocok untuk Anda yang ingin upgrade investasi dari reksa dana tapi masih ragu untuk masuk saham. Hal ini karena Anda perlu membeli 1 lot unit ETF sekaligus tapi harga 1 lot tersebut tidak lebih mahal dari 100 unit penyertaan reksa dana. 

Akan tetapi, di aplikasi Ajaib Anda bisa berinvestasi di kedua instrumen tersebut sekaligus! Ini artinya, Anda bisa berpindah instrumen kapan pun yang Anda mau selama Anda merasa siap untuk memulai pengalaman investasi yang baru dengan saham. 

Ajaib juga menawarkan biaya transaksi yang murah sehingga Anda tidak perlu khawatir kalau keuntungan investasi Anda akan terpotong biaya transaksi ini. Jadi, tunggu apa lagi? Segera berinvestasi bareng Ajaib!

Artikel Terkait