Investasi

Return on Investment (RoI): Pahami Kelebihan dan Kelemahan Perhitungannya Sebelum Berinvestasi

roi

Dalam menjalankan bisnis maupun berinvestasi ada baiknya seseorang memahami return on investment (RoI). Dengan mengetahui rasio keuangan ini, strategi bisnis atau investasi akan lebih terukur dan bisa mengoptimalkan keuntungan.

RoI menjadi indikator yang penting bagi investor pribadi ataupun perusahaan yang menginvestasikan dananya pada suatu entitas bisnis. Dengan kalkulasi return on investment, investor tersebut akan mendapatkan gambaran tingkat efisiensi dari kinerja instrumen investasi, baik saham, reksa dana, aset kripto, maupun suatu usaha atau bisnis.

Pengertian Return on Investment (RoI)

Melansir Forbes, return on investment (RoI) merupakan indikator untuk mengukur tingkat profitabilitas investasi, dengan membandingkan jumlah investasi dan nominal keuntungannya.

Sedangkan merujuk Corporate Finance Institute, return on investment merupakan rasio keuangan untuk memahami seberapa besar keuntungan investor berdasarkan biaya yang dikeluarkannya demi investasi tersebut. 

Sehingga, semakin tinggi nilai return on investment berarti keputusan investasi terhadap suatu instrumen ataupun bisnis bisa mencapai profit maksimum. Sebaliknya, semakin rendah nilai return on investment maka strategi investasi maupun bisnis tersebut kurang tepat.

Oleh sebab itu, investor bisa meninjau ulang dan kembali menyusun strategi. Dengan begitu, investor akan  mampu mencetak keuntungan yang lebih optimal.

Faktor yang Mempengaruhi Return on Investment

Nilai return on investment suatu usaha ataupun instrumen investasi ditentukan oleh berbagai faktor. 

1. Margin Profit Faktor

Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, seharusnya return on investment juga akan semakin besar. Akan tetapi pencapaian margin profit tidak bisa hanya menjadi patokan utama dalam mengalkulasikan return on investment.

2. Operating Assets

Aset perusahaan alias operating assets juga ikut berpengaruh terhadap tingkat return on investment. Aset ini digunakan untuk aktivitas dalam mencetak profit.

Misalnya, bangunan, mesin, kendaraan, san sebagainya. Ini ikut menentukan kestabilan return on investment suatu perusahaan atau instrumen investasi. Jika perusahaan memutuskan berinvestasi di aset tetap saja, maka tiap tahunnya aset itu akan mengalami depresiasi, sehingga akan mengurangi nilai investasi. 

Keunggulan Perhitungan Return on Investment  

1. Faktor Pengukur Efisiensi Investasi

Dengan mengetahui return on investment, investor bisa mengetahui tingkat efisiensi keputusan investasi oleh perseorangan atau perusahaan. Lewat return on investment pula, investor bisa menilai bagaimana manajemen pengelolaan dana investasinya jika dibandingkan dengan profit yang didapat.

2. Mengetahui Tingkat Profitabilitas Instrumen

Dengan mengukur return on investment, investor dapat mengetahui dan mengawasi tingkat keuntungan dari suatu instrumen investasi. Bila return on investment rendah, investor bisa saja menyampaikan kritik dan meminta manajemen pengelola dana investasi memperbaiki strateginya agar return on investment naik. 

3. Dasar Pengambilan Keputusan Investasi

Melalui return on investment, investor mengetahui dasar dalam mengambil keputusan investasi di masa depan. Misalnya dalam melakukan ekspansi bisnis jaringan. Jika sebuah cabang perusahaan menghasilkan return on investment rendah, perusahaan induk selaku investor bisa membuat keputusan-keputusan krusial, seperti merombak struktur manajemen atau menutup cabang tersebut seketika. 

4. Indikator Pembanding RoI Perusahaan dengan Industri

Rasio return on investment juga bisa dimanfaatkan untuk membandingkan RoI perusahaan dengan RoI keseluruhan dalam satu industri yang sama. Apabila RoI suatu perusahaan lebih tinggi daripada RoI industri, maka bisnis tersebut jauh lebih unggul. Sehingga menarik untuk diinvestasikan.

Kelemahan Perhitungan Return on Investment

Walaupun memiliki kelebihan terutama untuk investor, RoI ini juga memiliki berbagai kelemahan.

1. Rentan Berubah-ubah

Angka RoI memiliki kerawanan berubah. Dengan mengalkulasikan RoI, seseorang bisa mendapatkan gambaran efisiensi kinerja instrumen investasi.

Namun, perhitungan return on investment tidak memasukkan faktor-faktor seperti depresiasi, ekspansi bisnis, dan sebagainya. Dalam satu tahun, bisa saja nominal return on investment berubah berkali-kali karena perusahaan dituntut menyesuaikan strategi sesuai masalah yang ada.

2. Tergantung dengan Fluktuasi Ekonomi

Rasio return on investment juga sangat bergantung pada fluktuasi ekonomi. Misalnya tingkat maupun sentimen pasar. Saat inflasi terjadi, masyarakat cenderung mengurangi daya belinya pada industri tertentu.

Ini akan menekan penjualan dan keuntungan dari  industri tersebut. Oleh sebab itu, return on investment perusahaan yang bergerak di industri ini akan ikut terpengaruh.

3. Risiko Terjadi Perbandingan yang Tidak Setara

Dalam melakukan perbandingan return on investment dari beberapa perusahaan, terkadang ada risiko komparasi yang tidak setara. Terdapat perusahaan dengan persentase return on investment besar ternyata memiliki rasio utang besar, sehingga struktur neracanya tidak sehat.

Maka, membandingkan perusahaan berdasarkan return on investment tanpa melihat rasio utang, maka investor akan terjebak melakukan investasi di perusahaan yang finansialnya masih belum stabil.

4. Mengancam Keberlangsungan Hidup Perusahaan Baru

Return on investment hanya mempertimbangkan biaya dan profit investasi, tanpa memperdulikan usia dan potensi perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan untuk perusahaan baru, kemampuan mencetak pendapatan masih kecil karena masih pada tahap berkembang dan ekspansif.

Apabila investor atau perusahaan induk hanya menggunakan return on investment sebagai dasar pengambilan keputusan, maka perusahaan-perusahaan yang baru masuk ke pasar berpotensi ditutup sebelum berkembang.

Cara Menghitung Return on Investment

Untuk menentukan return on investment suatu perusahaan atau instrumen investasi, investor cukup menggunakan rumus berikut ini:

ROI = Net Income (Pendapatan Bersih) / Cost of Investment (Nominal Investasi) X 100%

atau 

ROI = Investment Gain (Pendapatan dari Investasi) / Investment Base (Dana Investasi yang Ditanamkan) X 100%

Dua rumus ini pada dasarnya sama. Namun, rumus pertama menggunakan istilah perusahaan, sedangkan rumus kedua memakai istilah lebih familiar bagi investor.

Contoh Kasus

PT X memiliki tiga  perusahaan anak, yaitu PT A,  PT B, dan PT C. Adapun biaya pendirian ketiga anak perusahaan tersebut berbeda-beda.

Rinciannya, PT A sebesar Rp1,5 miliar,  PT B senilai Rp1,75 miliar, dan PT C sebanyak Rp1,25 miliar. Pada 2021 lalu, ketiga perusahaan tersebut mampu mencetak pengembalian sebesar Rp250 juta, Rp350 juta, dan Rp200 juta.

Maka cara menghitung ROI-nya dengan menggunakan rumus:

ROI = Net Income / Cost of Investment X 100% 

ROI PT A  = Rp250.000.000/Rp2.500.000.000 X 100% = 10%

ROI PT B = Rp350.000.000/Rp1.750.000.000 X 100% = 20%

ROI PT C = Rp200.000.000/Rp1.250.000.000 X 100% = 16% 

Dari kalkulasi itu, berarti kinerja anak perusahaan terbaik dari segi RoI adalah PT B yaitu 20%. Walaupun PT C punya nilai investasi lebih rendah dari PT A, nilai RoI-nya lebih tinggi, yaitu 16%.

Itulah seluk beluk return on investment atau ROI sebagai salah salah satu indikator untuk melihat efisiensi kerja yang wajib investor kuasai. Gunakanlah RoI ini dengan bijak dalam mengambil keputusan investasimu.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait