Sejalan dengan landainya tingkat inflasi di Indonesia, membuat daya beli konsumen tetap kokoh. Inflasi tahunan di bulan November 2022 sebesar 5,42% lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 5,71%. Konsumsi yang masih tinggi tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2022 tercatat di level optimis sebesar 119,1 poin.
Adapun menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023 mobilitas dan konsumsi masyarakat meningkat, dimana secara historis penjualan ritel dan IKK juga turut mengalami akselerasi.
Berikut saham-saham Sektor Barang Konsumen Primer yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 26 – 30 Desember 2022:
Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Sektor Sektor Barang Konsumen Primer dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk – JPFA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham JPFA terkontraksi 22,51% sejak awal tahun hingga tanggal 23 Desember 2022 pada harga Rp1.290 per lembar sahamnya;
- Saham JPFA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Desember sebesar Rp16,19 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham JPFA di sepanjang bulan Desember mencapai 2.224.579 lot;
- Kinerja JPFA sepanjang kuartal III-2022 mencatat laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun. Pendapatan JPFA terpantau naik 12,16% year on year menjadi Rp 36,79 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 32,80 triliun.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, JPFA bergerak bullish dalam fase jangka pendeknya, ditutup di atas MA 5 dan MA 20 harinya, volume naik dibanding hari sebelumnya indikasi kuat bullish continuation. Stochastic goldencross pada area netral dan MACD dalam momentum positif. Resistance pada level 1.345, cut loss if break level 1.255.
2. PT Widodo Makmur Unggas Tbk – WMUU
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham WMUU terkontraksi 37,22% sejak awal tahun hingga tanggal 23 Desember 2022 pada harga Rp99 per lembar sahamnya;
- Saham WMUU tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Desember sebesar Rp2,38 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham TOWR di sepanjang bulan Desember mencapai 4.012.105 lot;
- Kinerja WMUU sepanjang kuartal III-2022 berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 91,11 miliar. Dipicu dari kenaikan penjualan bersih yang mencapai Rp 2,04 triliun.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, WMUU bergerak dalam fase uptrend jangka pendeknya, volume up merupakan konfirmasi bullish continuation, stochastic bergerak naik dan MACD bar histogram dalam momentum positif. Berpotensi naik menuju resistance pada level 107, cut loss if break level 94.
3. PT Sariguna Primatirta Tbk – CLEO
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham CLEO meningkat 8,05% sejak awal tahun hingga tanggal 23 Desember 2022 pada harga Rp496 per lembar sahamnya;
- Saham CLEO tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Desember sebesar Rp7,81 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham CLEO di sepanjang bulan Desember mencapai 2.490.978 lot;
Sepanjang Kuartal III-2022 berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 10% year on year menjadi Rp 150,94 miliar. Hal tersebut didorong oleh kenaikan penjualan bersih yang tumbuh 26,44% year on year menjadi Rp 1,01 triliun.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, CLEO bergerak sideways jangka pendek, ditutup di atas MA 5 harinya, volume stabil dan stochastic pada area netral. MACD bar histogram mulai bearish terbatas. Berpotensi bullish menuju resistance terdekat pada level 534, cut loss if break level 484.
4. PT Ultrajaya Milk Industry Tbk – ULTJ
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham ULTJ terkontraksi 7,22% sejak awal tahun hingga tanggal 23 Desember 2022 pada harga Rp1.450 per lembar sahamnya;
- Saham ULTJ tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Desember sebesar Rp1,01 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham ULTJ di sepanjang bulan Desember mencapai 128.863 lot;
- Sepanjang Kuartal III-2022 ULTJ mencatat laba sebesar Rp 834,68 miliar. Penjualan ULTJ hingga September 2022 tercatat mengalami kenaikan 18,48% year on year menjadi Rp 5,67 triliun dari sebelumnya tercatat Rp 4,79 triliun.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, ULTJ bergerak bullish dalam fase jangka pendek dengan konfirmasi volume yang menguat signifikan. Stochastic goldencross di area netral. MACD line dan bar histogram dalam momentum positif, indikasi melanjutkan tren penguatan menuju resistance pada level 1500, cut loss if break level 1.420.
Financial Expert Ajaib Sekuritas
- Ratih Mustikoningsih
- Chisty Maryani
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.