Banking

Rentenir Cuma Bikin Rugi, Cari Pinjaman yang Pasti Saja

Rentenir

Ajaib.co.id – Mendengar kata rentenir, kita pasti langsung membayangkan sosok kejam penagih utang yang menetapkan besaran bunga mencekik. Kalau berurusan dengan “tukang pemberi pinjaman” satu ini, utang tak seberapa tetapi bunganya sungguh besar.

Benarkah anggapan kita tentang rentenir ini? Yuk, kita cari tahu tentang profesi satu ini. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rentenir adalah orang yang mencari nafkah dengan membungakan uang; tukang riba; pelepas uang; atau lintah darat.

Mungkin sosok kejam yang kita bayangkan itu adalah bagian dari pengertian kita bahwa rentenir adalah lintah darat. Lalu, bagaimana dengan definisi ‘orang yang mencari nafkah dengan membungakan uang? Apakah kalau kita hidup dari bunga deposito atau return reksa dana berarti kita juga disebut rentenir?

Bicara soal kekejaman rentenir, kamu tidak salah. Menurut sejarah, rentenir memang memberikan pinjaman uang dengan bunga tinggi. Tentu saja pinjaman ini tidak resmi karena bukan dari perbankan atau lembaga resmi yang melayani pemberian pinjaman.

Kabar buruknya, tidak sedikit perlakuan kasar yang diterima debitur akibat tidak mampu melunasi utang yang makin melangit karena tingginya bunga.

Di pedesaan, rentenir biasa disebut dengan istilah tengkulak. Istilah tengkulak sendiri juga mengacu pada pihak-pihak yang membeli hasil panen di bawah harga wajar. Para rentenir di pedesaan biasanya menyasar para petani yang gagal panen dan membutuhkan dana mendesak tetapi tidak punya jaminan untuk mengajukan pinjaman ke bank.

Selain itu, rentenir biasanya juga menyasar orang-orang yang telah masuk catatan hitam di bank karena permasalahan kredit macet dan sebagainya. Orang-orang ini tidak dapat lagi mengajukan pinjaman ke bank. Ketika mengalami kesulitan keuangan, dengan mudah mereka akan terjebak dengan rentenir.

Mengapa Sebaiknya Menghindari Rentenir?

Apa pun alasannya dan sesulit apa pun kondisi keuangan kita, sebisa mungkin kita harus mencoba menghindari rentenir. Lebih banyak keuntungan yang bisa kita peroleh tanpa harus terjebak dalam sistem jahat rentenir. Inilah alasan-alasan kuat mengapa kita harus menghindari jebakan rentenir:

1.      Kesepakatan yang Tidak Jelas

Berbeda dengan bank yang telah menetapkan suku bunga dengan perjanjian hitam di atas putih, tidak demikian dengan rentenir. Sebagian besar rentenir menawarkan janji manis ketika menawarkan pinjaman. Namun, yang sering terjadi adalah bunga terus membengkak seiring waktu.

Apalagi jika mereka memberikan pinjaman tanpa perjanjian resmi, sangat mungkin rentenir menyalahi kesepakatan. Sudah pasti debitur yang rugi.

2.      Banyak Biaya, Banyak Risiko

Kerugian terbesar meminjam uang dari rentenir adalah kamu harus membayar jumlah yang bisa jadi jauh lebih tinggi daripada pokok pinjaman. Selain bunga yang ditetapkan seenaknya dan terus membengkak, rentenir juga bisa mengenakan denda jika kamu terlambat mencicil.

Sudah begitu, jika masih terlambat juga, mereka tidak segan menggunakan cara-cara yang lebih kasar untuk menagih utang. Aset kamu pun bisa disita paksa tanpa perhitungan.

3.      Tenggat Waktu Terbatas

Rentenir akan menetapkan batas waktu pelunasan utang dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak masuk akal. Hal ini berbahaya jika kamu meminjam uang dari rentenir terutama untuk menjalankan usaha.

Perkembangan bisnis tentunya butuh waktu yang tidak sebentar. Bukannya fokus pada pengembangan usaha, kamu justru akan disibukkan soal melunasi utang sebelum tenggat waktu habis.

Segala kesulitan-kesulitan sudah pasti tidak akan membuatmu maju. Stres dan beban pikiran karena harus melunasi utang yang berbunga-bunga justru membuat kondisi keuanganmu yang sudah sulit jadi bertambah rumit.

Alternatif Pinjaman Ringan dan Aman

Jika memang harus mengajukan pinjaman, kamu bisa pilih pinjaman yang lebih ringan dan aman. Pinjaman yang ringan akan memberikan jangka waktu pelunasan yang lebih panjang dan bunga yang masuk akal. Pinjaman yang aman akan menjauhkanmu dari risiko penipuan maupun kejahatan oleh oknum rentenir.

Mungkin pinjaman dari bank masih terasa memberatkan. Syarat pengajuan pinjaman dari perbankan biasanya cukup sulit. Lalu, apa saja pilihan pinjaman lain yang bisa kamu coba?

●       Peer-to-Peer (P2P) Lending

Pinjaman jenis P2P Lending sedang marak akhir-akhir ini. Pinjaman ini menawarkan kemudahan pengajuan, bahkan hanya dengan aplikasi mobile dengan syarat yang tidak memberatkan.

Biasanya, calon debitur hanya perlu mengunggah dokumen KTP dan sejenisnya. Debitur juga dapat meminjam uang dalam jumlah kecil untuk keperluan mendesak dan dalam waktu singkat.

Untuk menjamin keamanan transaksi, pastikan P2P Lending yang kamu tuju terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

●       Kredit Modal Usaha dari Pemerintah

Jika kamu membutuhkan dana untuk modal menjalankan usaha, pemerintah siap membantu. Pemerintah banyak memberikan program pinjaman untuk berbagai bidang, termasuk pengusaha kecil dan menengah.

Salah satu contohnya adalah pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR dikucurkan bersama dengan kemudahan pengajuan, waktu pelunasan yang longgar, dan bunga yang ringan.

Kamu bisa fokus mengembangkan usaha sembari mencicil kredit sedikit demi sedikit.

●       Pinjaman dari Koperasi

Kamu tentu sudah tak asing lagi dengan koperasi. Sejak dulu, kita mengenal koperasi sebagai bagian dari sistem perekonomian khas Indonesia. Namun, apakah kamu sendiri sudah tergabung dengan koperasi dan merasakan manfaatnya?

Banyak keuntungan menjadi anggota koperasi. Selain dapat memperoleh laba usaha, kamu juga bisa mengajukan pinjaman yang persyaratannya tidak sesulit yang dibayangkan.

Apa lagi cara yang tepat untuk menghindar dari bahaya rentenir? Tentu saja jawaban pertama adalah ‘jangan punya utang’.

Perlu ditekankan di sini, utang tidak selalu buruk selama digunakan untuk keperluan produktif, misal mengembangkan bisnis. Kalaupun digunakan untuk keperluan konsumtif yang bermanfaat, pastikan rasio utang dengan pendapatan tidak terlalu timpang. Dengan demikian, kamu tahu pasti bahwa kamu mampu melunasinya.

Artikel Terkait