Ajaib.co.id – Psikis adalah suatu hal yang bisa mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, definisi ini bisa kita samakan dengan istilah dalam dunia ekonomi yakni psikologi harga. Di mana, konsumen bisa memutuskan ingin membeli atau tidak suatu produk seketika mereka melihat harga dari produk tersebut.
Ada banyak cara dalam dunia bisnis yang bisa mendorong konsumen untuk membeli suatu produk. Salah satu hal yang sering kita jumpai adalah berbagai penawaran promo hemat yang ditawarkan oleh banyak merchant di luar sana.
Penawaran promo hemat yang biasanya kamu terima lewat SMS, email, bahkan notifikasi di aplikasi pembayaran digital adalah sebuah strategi pemasaran yang banyak dilakukan saat ini. Tentunya psikis konsumen mudah bosan bila penawaran promo atau diskon yang ditawarkan hanya itu-itu saja tanpa adanya improviasi dalam hal penyampaian berita promo tersebut.
Inilah alasan mengapa saat ini konten pemasaran yang menarik memiliki peranan penting sebagai sebuah jembatan yang menghubungkan antara brand dan pembeli.
Konten-konten promo yang menarik inilah yang menjadi senjata yang bisa membius para pembacanya agar terdorong untuk membeli produk-produk yang ditawarkan.
Selain Dibantu Konten Promo Menarik, Ternyata Harga yang Tertera di Produk Memainkan Peranan
Pernahkah kamu mencari tahu mengapa harga yang tertera di suatu produk tidak dibulatkan? Misalnya ketika kamu sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli sebuah ponsel pintar.
Dalam industri retail, ada 2 jenis toko yang perlu kamu ketahui yakni toko tradisional dan toko modern. Apa yang membedakan kedua jenis toko ini?
Untuk toko tradisional yang biasanya kamu jumpai di pasar, jenis toko ini masih memperbolehkan pembeli untuk bernegosiasi atau tawar-menawar harga. Bahkan, seringkali kita jumpai banyak produk yang tidak ada tempelan harganya.
Bagaimana dengan toko modern? Di toko ini, milenial tidak bisa lagi untuk melakukan negosiasi atau tawar-menawar lantaran harga produk sudah ditetapkan sebelumnya melalui price list atau label harga yang ditempel di produk.
Perbedaan lainnya juga terdapat pada operasional dari toko tersebut, pekerja yang bekerja di toko modern hanya bekerja maksimal 8 jam sehari, sedangkan pekerja di toko tradisional bisa lebih dari jam kerja tersebut dan tidak ada pembagian shift kerja.
Bila kamu perhatikan harga produk ponsel pintar yang dijual di toko modern. Umumnya, punya harga jual yang unik seperti Rp1.749.000, Rp999.000, Rp499.000, dan Rp1.999.000.
Nominal ini adalah daftar harga jual yang sering milenial temukan saat berbelanja ponsel pintar di toko modern. Apakah milenial sadar bahwa ada maksud di balik penetapan harga tersebut?
Yappt, ini adalah cara bagi penjual untuk memainkan psikologi harga bagi konsumen agar terlihat lebih menarik di mata pelanggan.
Walaupun begitu, ketika milenial membayar sebuah ponsel pintar seharga Rp1.999.000 dengan nominal uang Rp2.000.000. Apakah penjual tersebut mengembalikan uang sebesar Rp1.000 kepada milenial?
Tentunya tidak, dengan begitu kita bisa tahu bahwa harga sebenarnya dari produk tersebut adalah Rp2.000.000. Di mana, daftar harga Rp1.999.000 yang tertera di suatu produk hanyalah sebuah strategi pemasaran agar terlihat lebih unik dan menarik bagi pelanggan.
Setelah membongkar rahasia penetapan harga di toko modern, redaksi Ajaib selanjutnya ingin membagikan beberapa tips bagi milenial untuk bisa menggaet lebih banyak atensi dari calon pembeli potensial melalui trik psikologi harga berikut ini.
Trik Psikologi Harga yang Membuat Konsumen Auto Kelepek-Kelepek
- Gunakan Kata “Gratis”
Milenial bisa menarik pelanggan lebih banyak dengan menggunakan kata-kata yang berbau gratis. Hal ini sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan University of Minnesota pada 2012.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa mereka bisa menjual 73% body lotion lebih banyak dengan menambahkan atau menggratiskan isi botol body lotion tersebut sebanyak 50% untuk setiap pembelian dibanding botol body lotion dijual sama dengan diskon 33%.
Kesimpulan dari studi ini adalah pembeli tidak bisa menahan godaan jika ada suatu brand yang menawarkan penawaran gratis untuk produknya di setiap pembeliannya. Kamu bisa memberikan penawaran gratis dengan kata-kata promosi, misalnya beli 2 gratis 1.
- Dorong Masyarakat untuk Forward Buying
Pasti milenial tidak familiar dengan istilah satu ini, forward buying atau bisa diartikan sebagai membeli suatu produk karena adanya promo adalah cara yang banyak dilakukan oleh merchant saat ini.
Terkadang sebenarnya pembeli tidak memasukkan daftar belanja tersebut untuk dibeli saat ini, namun ketika konsumen diberikan penawaran dengan adanya embel-embel lebih hemat maupun gratis, hal ini langsung memicu belanja impulsif mereka. Mereka membeli produk tersebut karena beralasan pasti produk tersebut akan dipakai dan digunakan di kemudian hari mungkin besok atau lusa.
- Tulisan Promo Kecil
Ketika tulisan promosi yang dituliskan berukuran kecil, hal ini mempengaruhi psikologi pembeli yang memang penasaran dengan apa sih yang sedang dipromosikan oleh merchant tersebut. Untuk menjawab rasa penasaran pembeli tersebut, misalnya pembeli akan mendekati banner untuk melihat promo yang ditawarkan atau langsung masuk ke toko tersebut untuk menanyakan hal tersebut kepada penjaga toko.
Strategi pemasaran ini bisa milenial terapkan untuk memancing rasa penasaran dari pembeli untuk mencari tahu lebih lanjut terkait promo yang sedang ditawarkan.
- Penulisan Harga Diskon
Jika pada paragraf sebelumnya, redaksi Ajaib sudah menjelaskan pentingnya penulisan harga pada produk agar terlihat menarik. Bagi milenial yang ingin memberikan promo atau diskon menarik kepada calon pelanggan. Milenial bisa menuliskan harga sebelum diskon yang dicoret garis miring lalu dituliskan di sebelahnya dengan harga diskon. Mengapa harus dengan format tulisan seperti ini?
Tulisan ini bisa menunjukkan kepada pelanggan berupa harga asli produk tersebut sebelum diberikan diskon oleh penjual. Ini bisa mempengaruhi psikologi pembeli untuk membeli produk tersebut karena mengetahui memperoleh potongan harga.
Keempat trik psikologi harga di atas bisa membantu meningkat penjualan milenial saat memutuskan ingin terjun menggeluti sebuah bisnis.
Walaupun pembeli suka dengan berbagai produk yang berbau gratis dan diskon, namun hal ini tidak semerta-merta membuat milenial tidak menjaga kualitas produk dan juga pelayanan. Karena pengalaman pelanggan adalah yang diutamakan untuk membangun hubungan antara brand dan konsumen sehingga milenial bisa memeroleh pelanggan setia.