Ajaib.co.id – Sebagai negara penghasil karet terbesar ke dua di dunia, Indonesia memiliki banyak potensi ekonomi dari komoditas karet. Prospek usaha karet pun makin hari makin menggiurkan. Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan kegunaan karet yang sangat beragam dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa tanaman karet hanya digunakan untuk produksi karet saja, ternyata tidak.
Banyak sekali kegunaan tanaman karet yang menjadikan prospek usaha karet cukup menjanjikan.
Macam-Macam Kegunaan Karet
Dalam produksi karet, bahan utama yang digunakan adalah getah yang dihasilkan oleh tanaman karet. Dalam pembuatan karet ini, ada beberapa tahap yang harus diperhatikan. Pertama, proses pengambilan getah pohon karet. Pengambilan getah tanaman karet tidak bisa dilakukan di sembarang waktu.
Untuk hasil maksimal, pengambilan getah tanaman karet sebaiknya dilakukan pada pukul 04.00 sampai 08.00 WIB. Proses kedua adalah pencampuran dan penggumpalan. Proses ini memerlukan media berupa tangki yang cukup besar.
Ketiga, pembuatan karet lembaran. Proses ini dilakukan dengan menggiling karet agar mendapatkan ketebalan ukuran yang seragam. Produk yang dihasilkan dari getah karet ini juga bermacam-macam.
Kegunaan karet lainya adalah digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk sintesis. Produk yang dihasilkan dari industri ini seperti alat-alat kendaraan, alat kesehatan, perkakas dan masih banyak lagi. Selain itu, tanaman ini juga dapat mengurangi emisi rumah kaca yang mana tanaman ini ternyata mampu menyerap gas buangan dan menghasilkan oksigen yang jauh lebih maksimal.
Tanaman karet juga menyerap gas karbondioksida yang diolah menjadi sumber karbon untuk fotosintesis. Hal ini sangat membantu untuk mengurangi efek rumah kaca seperti kerusakan lingkungan akibat pemanasan global.
Kegunaan karet selanjutnya adalah menambah lapangan kerja. Hal ini dikarenakan pemeliharaan pohon karet membutuhkan banyak perawatan rutin. Tentunya, untuk skala besar, proses pemeliharaan tanaman karet membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Selain itu, kegunaan karet juga ada dalam bidang kesehatan. Biji karet dapat bermanfaat untuk memproduksi obat-obatan. Biji karet mengandung berbagai jenis senyawa dan nutrisi seperti lemak, air, protein, tiamin, asam nikotinat, akroten, tokoferol dan masih banyak lainya. Unsur-unsur dalam biji tersebut dapat digunakan untuk campuran obat-obatan dan produk makanan.
Sebenarnya masih banyak sekali kegunaan karet dalam kehidupan manusia. Ibaratnya, karet bisa digunakan di hampir setiap aktivitas kehidupan manusia. Tentunya, ini akan berdampak positif dalam prospek usaha karet di Indonesia dan dunia, mengingat kebutuhan konsumsi karet yang semakin meningkat.
Dengan produksi karet di Indonesia sekitar 3,1 ton di 2021, tentu telah menyumbang banyak untuk pemenuhan kebutuhan karet dunia. Permintaan karet alam dunia di 2019 naik 0.1% dari 2018, menjadi 13.8 juta ton, sebelum naik 1.9% di 2020.
Perdagangan karet alam Indonesia masih terpusat ke beberapa negara tertentu. Meningkatnya kebutuhan akan karet alam dari negara‐negara industri memengaruhi ekspor karet Indonesia ke negara‐negara lainnya. Tujuan ekspor karet Indonesia kebanyakan adalah negara produsen mobil.
Karet alam Indonesia diperdagangkan di berbagai negara di penjuru dunia. Negara tujuan utama ekspor karet alam Indonesia adalah Amerika, Jepang dan Tiongkok. Terhitung lebih dari 50% ekspor karet alam Indonesia dihabiskan oleh ketiga negara tersebut. Adapun ekspor yang terbesar dilakukan ke Amerika Serikat.
Walaupun kuantitas ekspor karet Indonesia ke negara ini cenderung meningkat, namun persentase volume ekspor ini cenderung mengalami penurunan terhadap total kuantitas ekspor karet alam Indonesia.
Indonesia termasuk negara pengekspor karet yang banyak diminati. Ini dikarenakan mulai banyaknya industri yang mengolah karet sintetis di Indonesia. sehingga secara tidak langsung banyak negara yang melakukan impor karet‐karet sintetis dari Indonesia.
Emiten Karet di Indonesia
Ada beberapa perusahaan yang manjadi emiten karet Indonesia. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya:
1. PT Kirana Megatara Tbk (KMTR)
Perusahaan ini mampu menjual karet sebesar 462,23 juta kilogram pada tahun 2020 lalu. Sumber pendapatan utama perusahaan ini memang dari barang jadi karet. Penghasilan di 2020 dari karet sendiri sebesar Rp8,76 triliun atau 99,56% dari total penjualan perusahaan ini.
2. PT London Sumatra Tbk (LSIP)
PT London Sumatra Tbk memiliki perkebunan karet paling banyak di Sumatra Utara. Perusahaan ini mampu mendapatkan penjualan dari komoditas karet sebesar Rp172,87 miliar atau 4,8 persen dari total keseluruhan penjualan.
3. PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP)
Penjualan karet dari perusahaan ini mencapai 241,04 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020. Angka tersebut hanya berkisar 13,9 persen dari total penjualan perseroan yang mencapai Rp1,73 triliun.
4. PT Pinago Utama Tbk (PNGO)
Perusahaan ini mengelola total 17.656 hektar lahan dengan luas perkebunan karet seluas 3.960 ha. Adapun, 77% dari perkebunan karet itu merupakan area tanaman menghasilkan.
PNGO juga sempat meraup hasil karet kering berupa lateks dan lump sebesar 3.658 ton, hasil tersebut memang menurun sebesar 10% rata-rata tahunan.
5. PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF)
Emiten karet Indonesia lainnya adalah PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF). Pada tahun 2020, perusahaan ini memiliki penghasilan sebesar Rp288,63 miliar yang turun dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp535,72 miliar.
Dari tahun ke tahun, permintaan terhadap karet alam semakin bertambah. Hal ini membawa dampak positif bagi prospek usaha karet di Indonesia. Prospek usaha karet yang meningkat secara global mengakibatkan pertumbuhan cukup pesat dalam perdagangan komoditas karet.
Hal ini tentunya juga berdampak pada prospek usaha karet secara nasional. Harga komoditas karet alam di pasaran internasional yang semakin membaik mampu mendorong pertumbuhan produksi dalam negeri.