Ekonomi

Prospek Usaha dan Negara Tujuan Ekspor Batu Bara

ekspor-batu-bara

Ajaib.co.id – Prospek usaha batu bara terutama ekspor ke berbagai negara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indonesia termasuk negara yang memiliki angka ekspor batu bara terbesar di dunia.

Simak potensi jumlah batu bara, kegunaan batu bara, konsumsi batu bara serta negara tujuan ekspor batu bara.

Negara Tujuan Ekspor Batu Bara

Berdasarkan data International Energy Coal Information (2020), potensi jumlah batu bara yang dimiliki saat ini mampu menorehkan Indonesia sebagai produsen dan eksportir batu bara terbesar ke empat di dunia. Dengan jumlah produksi 616 juta ton per tahun, adapun sejumlah negara tujuan ekspor batu bara terbesarnya yakni China.

Negara China yang memiliki julukan “raksasa industri” itu menyerap konsumsi batu bara Indonesia hingga 27,47 persen. Pada periode Januari hingga September 2020 sebagaimana dilansir Republika.co.id, negara tujuan ekspor batu bara terbesar lainnya juga datang dari negara India, Jepang, Malaysia dan Filipina.

Secara perinci konsumsi batu bara di negara India mencapai 19,89 persen. Jauh lebih tinggi dibandingkan Jepang 10,75 , Malaysia 7,98 persen dan Filipina 7,64 persen. Potensi jumlah batu bara yang dimiliki Indonesia dan permintaan batu bara yang demikian tinggi.

Pemerintah terus menggenjot pengembangan dan pemanfaatnya secara nasional. Kementerian Perdagangan membukukan kenaikan positif 11,77 persen pada periode lima tahun terakhir, yakni pada tahun 2015 hingga 2019.

Nilai ekspor batu bara tercatat 12,30 miliar dolar AS. Tingginya permintaan pasar batu bara tidak lepas dari potensi jumlah batu bara secara nasional. Kualitas batu bara yang dihasilkan di sejumlah wilayah Indonesia, sebut saja Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Barat hingga Papua merupakan produk-produk batu bara unggulan.

Hasil tambang batu bara berkualitas ekspor ini memiliki kadar sulfur yang rendah sehingga dinilai lebih ramah terhadap lingkungan. Secara global konsumsi batu bara terhitung cukup tinggi.

Di negeri tirai bambu yang menjadi negara tujuan ekspor pertama di Indonesia ini misalnya, mereka menggunakan batu bara sebagai pasokan bahan bakar pada sektor industri dan sumber energi pembangkit tenaga listrik. Meski mereka juga termasuk negara penghasil batu bara, China juga memiliki konsumsi batu bara yang tinggi guna memenuhi kebutuhan populasi penduduk China.

Potensi Jumlah Batu Bara Indonesia dan Konsumsi Batu Bara Dunia

Potensi jumlah batu bara Indonesia berdasarkan publikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 2019. Secara perinci BPPT mencatat, cadangan terbukti batu bara di Indonesia pada 2018 sebesar 39,89 miliar ton dengan cadangan potensial sebesar 151,40 miliar ton.

Produksi batu bara diproyeksikan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 1 persen per tahun. Dengan jumlah tersebut sekitar 76 persen dari produksi batu bara diekspor ke luar negeri sedangkan sisanya digunakan untuk kebutuhan domestik.

Konsumsi batu bara dunia yang terus meningkat dengan rata-rata 5,8 persen per tahun. Hal ini merupakan dampak dari meningkatnya kebutuhan domestik maupun pemenuhan kebutuhan pasokan batu bara. Sebut saja industri di bidang semen, tekstil dan kertas yang menggunakan komoditas tambang batu bara.

Potensi jumlah batu bara yang terus digenjot sejak 2005, hal ini menjadikan Indonesia sebagai produsen sekaligus eksportir batu bara terbesar dunia. Adapun jenis batu bara yang diekspor terdiri dari berbagai kualitas yakni jenis batu bara thermal kualitas menengah dengan kandungan 5100 dan 6100 cal/gram. Dan batu bara thermal dengan kualitas rendah dengan kandungan di bawah 5100 cal/gram.

Mengutip data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, potensi jumlah batu bara ini akan habis dalam 80 tahun apabila tidak disiapkan sumber cadangan batu bara yang baru.

Lebih lanjut mengenai sumber cadangan batu bara baru, secara umum Indonesia memiliki 2.2 persen dari total cadangan batu bara dengan kualitas rendah yakni 6100 cal/gram. Wilayah potensi jumlah batu bara tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.

Sebagaimana dilansir Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral , saat ini Indonesia memiliki sekitar 251 perusahaan pertambangan batu bara. Dalam dunia batu bara, Indonesia memiliki peran penting sebagai produsen maupun sebagai eksportir. Pertumbuhan pasar ekspor batu bara inilah diharapkan menjadi dongkrak peningkatan kesejahteraan ekonomi Indonesia.

Peningkatan harga batu bara yang melejit akhir-akhir ini di pasar dunia, seperti dikutip dari halaman cnbcindonesia.com, ICE Newcastle mencatat 163,8/ton US Dollar. Angka ini tentu menggairahkan bagi pelaku ekspor batu bara dalam negeri. Setidaknya lonjakan 1,38% ini merupakan rekor tertinggi sejak 2008.

Adapun aspek yang mendongkrak pertumbuhan konsumsi batu bara ini di Eropa maupun di negara lainnya yaitu tingginya kebutuhan sumber listrik sebagai dampak pemulihan ekonomi. Permintaan konsumsi batu bara ini meningkat signifikan 86% dibandingkan periode sebelumnya.

Tentunya kenaikan harga pasar batu bara saat ini membawa prospek positif ekspor batu bara. Mengingat inilah salah satu sumber ekspor unggulan Indonesia. Secara signifikan Badan Pusat Statistik (BPS) membukukan nilai ekspor 12,7 miliar US Dollar atau meningkat 13,08% yang tentunya sektor itu didominasi batu bara.

Dengan iklim harga yang diperkirakan solid hingga akhir tahun 2021 inilah, prospek usaha batu bara dilirik berbagai pihak dengan keuntungan yang menjanjikan. Terbentuknya sistem pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang bijak dan terukur menjadi amat penting. Keuntungan akan dirasakan lebih luas demi kemakmuran negeri.

Artikel Terkait