Ajaib.co.id – Tentunya sulit membayangkan jika di suatu negara tidak memiliki pembangkit listrik atau power plants yang dapat memberikan pasokan listrik ke perumahan maupun industri. Hal ini akan membuat segala aktivitas kita akan terganggu maupun lumpuh total.
Negara dengan Pasokan Listrik Paling minim
Keterbatasan aktivitas akibat pasokan listrik yang minim seringkali kita jumpai di negara-negara yang tergolong sangat miskin. Dari seluruh negara di dunia, setidaknya ada 7 negara dengan pasokan listrik paling minim di dunia, di mana semua negara-negara tersebut berasal dari Afrika di antaranya:
- Sudan Selatan
Mungkin kamu masih asing dengan negara Afrika satu ini. Lantaran, negara Sudan Selatan adalah salah satu negara yang baru berdiri sejak 2011 silam. Bila kamu mencari informasi tentang negara ini internet, salah satu informasi yang bisa kamu temukan adalah negara Afrika ini adalah negara termiskin di dunia.
PDB per kapita dari Sudan Selatan pada 2019 hanya sebesar $243 berdasarkan laporan dari International Monetary Fund World Economic Outlook. Selama ini, kita lebih mengenal negara Sudan Selatan sebagai negara yang penuh konflik dan akhirnya merdeka pada 2011 lalu.
Sebagai negara termiskin di dunia, tentunya sangat sulit untuk membangun infrastruktur di negara ini. Di mana, hal ini terlihat jelas dari pembangkit listrik yang sangat minim di negara tersebut. Bahkan, bila kamu berkunjung ke sana, sulit rasanya untuk menemukan adanya jalan beraspal.
Pasokan listrik di Sudan Selatan hanya mencukupi 5,1% populasi di negara tersebut. Tentunya pasokan listrik ini sangat minim bahkan tidak mencapai 50% dari jumlah populasi penduduk yang ada.
Untuk memperbaiki masalah infrastruktur, pemerintah Sudan Selatan sedang giat-giatnya untuk menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya pada pembangkit listrik, properti, transportasi, dan distribusi.
- Chad
Chad adalah negara Afrika selanjutnya yang diketahui memiliki pasokan listrik yang sangat minim. Setidaknya, pasokan listrik di Chad hanya mampu menjangkau 6,4% populasi penduduk di sana. Pembangkit listrik di negara ini dipasok oleh panas bumi, yang diperoleh dari bahan bakar kayu.
Sekitar 80% dari warganya memiliki pekerjaan di sektor pertanian. Oleh karenanya, sama halnya dengan Sudan Selatan, negara ini mengandalkan investasi dari asing untuk membangun infrastruktur yang jauh lebih baik di negara tersebut.
- Burundi
Posisi ketiga ada negara Burundi, negara ini terletak di Afrika timur. Jumlah pasokan listrik di Burundi hanya mampu menjangkau 6,5% populasi penduduknya di sana.
- Malawi
Malawi dan Burundi dapat dikatakan sebagai negara tetangga seperti halnya Indonesia dan Malaysia, karena kedua negara Afrika ini sama-sama berada di Afrika Timur. Untuk pasokan listrik di negara ini, Malawi hanya mampu menyuplai listrik sebanyak 9,8% populasi penduduknya.
- Liberia
Pasokan listrik di Liberia hanya mampu diakses oleh 9,8% populasi penduduknya. Karena pasokan energi di Liberia sebesar 80% berasal dari biomassa. Di mana, energi ini banyak digunakan di negara ini untuk kebutuhan memasak.
- Republik Afrika Tengah
Sekitar 50% dari warga Republik Afrika Tengah hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan. Jadi, tak heran bila negara ini sulit untuk fokus kepada pengembangan infrastruktur seperti pembangkit listrik dan sebagainya.
Di Republik Afrika Tengah, hanya 10,8% populasi penduduk di negara Ini yang dapat menikmati akses listrik.
- Burkina Faso
Negara paling minim pasokan listrik yang terakhir adalah Burkina Faso, negara ini berada di Afrika Barat dengan pasokan listrik hanya mencukupi 13,1% populasi penduduk di sana.
Ketujuh negara di atas adalah negara-negara dengan pasokan listrik paling minim di dunia. Masalah kemiskinan dan kurangnya sumber daya manusia, dan alam membuat negara-negara Afrika ini butuh bantuan dari investor asing untuk meningkatkan infrastruktur di negara tersebut agar masyarakatnya dapat hidup lebih baik.
Macam-Macam Pembangkit Listrik
Bersyukurlah bagi kamu yang tinggal di Indonesia, karena Indonesia terkenal akan kekayaan sumber daya alam, salah satunya banyak dimanfaatkan untuk power plants misalnya batu bara. Dari banyaknya infrastruktur power plants yang ada saat ini, setidaknya ada 7 macam power plants yang paling banyak digunakan di dunia di antaranya:
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
- Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
- Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
- Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB).
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berasal dari energi fosil merupakan kontributor terbesar pasokan listrik di Indonesia. Dengan sumbangan energi fossil mencapai 60.485 MW dari seluruh pembangkit listrik atau setara 85,31% dari total kapasitas terpasang nasional pada Mei 2020.
Selain ketujuh macam power plants yang sudah dijelaskan, ada pula jenis power plants lainnya seperti Pembangkit Listrik Teknologi Mikro Hidro yang berasal dari energi air yang masih banyak belum dimanfaatkan di desa-desa terpencil di Indonesia.
Bukan hanya itu, di luar negeri ilmuwan sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang berbasis di luar angkasa yang dapat mengorbit matahari selama 24 jam.
Satu pembangkit listriknya saja bisa memiliki luas 10 km persegi atau setara 1.400 lapangan sepak bola. Salah satu biaya termahal dari pengembangan proyek ini adalah meluncurkan power plants ini ke luar angkasa dengan menggunakan roket yang tentunya memiliki biaya yang sangat mahal, serta bahan material yang digunakan untuk menahan panas dari pancaran sinar matahari di luar angkasa.
Setelah membaca artikel ini hingga selesai, setidaknya kita menjadi lebih tahu lagi bahwa sumber daya alam yang digunakan untuk power plants memiliki pasokan yang terbatas. Sehingga, tak heran bila setiap negara selalu menggalakkan kebiasaan hemat energi bagi setiap warganya.