Saham

Kisah Saham KOTA, Pernah Melesat 150% Lalu Tenggelam di Dasar

ilustrasi untuk Saham KOTA

Ajaib.co.id – DMS Propertindo Tbk (KOTA) didirikan pada 7 Januari 2011, dan bergerak di bidang pengembangan properti, perhotelan dan jasa manajemen hotel baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak usaha. Saham berkode KOTA tersebut pertama kali listing di bursa pada tanggal 09 Juli 2019 dengan harga awal Rp200/saham. Sempat harganya melesat 400% pada masa 6 bulan pertama awal listing, kini saham KOTA terjerembab di dasar jurang di harga Rp50/saham.

grafik saham KOTA

Profil Saham KOTA

PT DMS Propertindo Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti, perhotelan, dan jasa manajemen hotel baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak. Segmen usaha Perseroan dibagi menjadi 2 segmen, yaitu Real Estat/Properti dan Hotel.

Dalam menjalankan usaha, Perseroan menargetkan pengembangan area residensial di berbagai segmen pasar, seperti perumahan premium untuk masyarakat berpenghasilan tinggi hingga perumahan terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah.

Perseroan melalui Entitas Anak juga bergerak di bidang usaha penyediaan akomodasi (hotel) dan mempunyai kepemilikan 2 (dua) buah hotel yaitu: ZEST Hotel yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan FABU Hotel yang berlokasi di Bandung.

KOTA Catatkan Rugi Bersih Rp 17,7 Miliar Periode Kuartal III-2021

Hingga artikel ini ditulis, saham KOTA belum menyampaikan laporan keuangan tahunannya selama periode tahun 2021. Akan tetapi dari laporan keuangan kuartal III-2021 perusahaan mengalami kerugian.

Secara pendapata di kuartal III-2021, pendapatan yang berhasil diraih sebesar Rp 5,16 miliar. Jumlah itu naik 30,7% dibandingkan pendapatan di kuartal III-2020 yang sebesar Rp 3,9 miliar. Sementara itu, beban pokok pendapatan sebesar Rp 1,7 miliar atau turun 5,7% dibandingkan periode sebelumnya yang sekitar Rp 1,8 miliar.

Alhasil perusahaan mencatatkan laba bruto tercatat sebesar Rp 3,39 miliar di kuartal III-2021 dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 2,07 miliar. Akan tetapi, beban usaha mencapai Rp 20,9 miliar meski beban tersebut tercatat turun dari periode yang sama di 2020 sebesar Rp 25,9 miliar.

Setelah di kurangi berbagai beban dan pajak, KOTA masih membukukan rugi bersih sekitar Rp 17,7 miliar meskipun perseroan telah menekan kerugian dibandingkan kuartal III-2020 yang mencapai Rp 25,14 miliar.
Bisnis Terdampak Pandemi, Aset Hotel Dijadikan Lokasi Isolasi Mandiri

Salah satu aset KOTA yaitu Fabu Hotel Bandung dijadikan sebagai program isolasi mandiri yang berkerja sama dengan pemerintah untuk mendukung perlawanan terhadap Covid-19 sekaligus meredakan dampaknya pada industri properti.

Dikutip dari Bisnis.com, Chief Executive Officer DMS Propertindo Mohamad Prapanca mengatakan salah satu hotelnya yaitu Fabu Hotel Bandung menjadi bagian dari program isolasi mandiri (isoman) hasil gotong royong antara pemerintah dan swasta. Kerja sama yang dimulai bulan lalu tersebut dilakukan melalui Pemerintah Daerah (Pemda) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat.

Menurutnya, keikutsertaan hotelnya dalam program isoman pasien Covid-19 dapat mendukung perlawanan terhadap Covid-19 sekaligus meredakan dampaknya pada industri properti.

Selain hospitality service, KOTA memiliki sayap bisnis pengembangan properti dengan proyek Accola Park dan Apartemen Accola Residence di Serpong, serta Accola Garden Samarinda yang lokasinya tidak jauh Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Baca juga: Properti & Perhotelan Terganjal, Saham KOTA Layak Investasi?

Artikel Terkait