Investasi

Plus dan Minus Investasi di Mata Uang Euro

Mata Uang Euro

Ajaib.co.id – Mata uang Euro menjadi salah satu jenis uang yang favorit dalam berinvestasi. Namun bagaimana plus dan minus investasi mata uang Euro?

Valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex) merupakan konversi atau nilai tukar mata uang antar negara. Misal Rupiah terhadap Euro.

Karena nilai konversi yang menjanjikan, maka valas kerap dijadikan lahan untuk menanamkan modal. Salah satu valas yang sering didapuk sebagai media investasi, selain dolar Amerika Serikat (USD), adalah mata uang Euro.

Euro adalah mata uang resmi di 19 negara anggota Uni Eropa. Negara-negara di benua Eropa resmi mengadopsi atau menggunakan mata uang Euro pada 16 Desember 1995 di Madrid, Spanyol, kecuali Inggris yang tetap menggunakan mata uang Pound Sterling. Euro diperkenalkan ke pasar keuangan dunia sebagai mata uang akuntansi pada 1 Januari 1999.

Kehadirannya menggantikan EUROpean Currency Unit (ECU) dengan rasio 1:1. Uang fisiknya (kertas dan koin) masuk ke dalam sirkulasi mata uang operasional sehari-hari pada 1 Januari 2002. Namun Euro digunakan sepenuhnya pada Maret 2002.

Secara fisik uang kertas Euro yang digunakan setiap negara zona Euro (Eurozone) tidak memiliki perbedaan. Kecuali uang logam Euro yang di salah satu sisinya memiliki ciri atau lambang yang disesuaikan dengan negara penggunanya.

Plus Minus Investasi Mata Uang Euro

Seperti halnya USD, Euro merupakan mata uang yang cukup populer dan berpengaruh di dunia. 1 Euro = Rp17,027.65 berdasarkan kurs jual dari Bank Indonesia pada 21 April 2020. Dengan nilai tukar tinggi, tak sedikit investor yang melirik mata uang Euro.

Prinsip investasi valas seperti lainnya. Membeli dengan harga rendah dan menjualnya saat harga tinggi. Namun, apakah potensi Euro sama seperti instrumen investasi lain? Mari cek plus dan minus Euro.

Plus

●      Nilai tukar Euro cukup tinggi. Jika kamu memiliki Euro Januari 2017 yang harganya sekitar Rp14.300 dan dicairkan saat ini kamu akan mendapatkan untung sekitar Rp2.700 per satu Euro. Hitunglah jika kamu punya 1.000 Euro.

●      Praktis. Jika bisnismu kerap bersinggungan dengan transaksi Euro dan sering bepergian ke Benua Biru, Euro berpotensi dijadikan investasi.

●      Untuk transaksi. Kamu dapat menggunakan Euro ketika bertransaksi di negara-negara Eropa. Sehingga tak perlu menukarkan Rupiah ke Euro di gerai penukaran uang.

●      Menghindari kurs bergejolak. Jika kamu mampu memprediksi pasar akan bergejolak, yang mempengaruhi kurs, kamu bisa membeli mata uang Euro lebih banyak. Sehingga saat gejolak datang, kamu tak harus membelinya lagi.

Minus

●      Jangan sampai uang Euro lusuh atau kotor. Karena hal tersebut bisa menurunkan nilainya.

●      Jika nilai rupiah menguat, keuntungan investasi Euro akan berkurang. Nilai tukar Euro bisa melemah karena kebijakan moneter negara lain (tak hanya Indonesia).

●      Bunga rendah. Bila instrumen investasi berupa tabungan valas, kamu akan mendapatkan bunga tak lebih dari 0,5 persen. Karena tabungan valas memiliki bunga paling rendah dibanding produk tabungan perbankan lainnya. Belum lagi ketentuan setoran awal dan selanjutnya, biaya administrasi, dan biaya “denda” jika nilai tabungan di bawah saldo minimal.

Cara Investasi Mata Uang Euro

Bagi generasi muda atau investor pemula, valas menjadi pilihan berinvestasi. Pasalnya, investasi ini cukup mudah dilakukan dan tidak memerlukan proses berbelit-belit. Caranya adalah:

1. Membeli Euro

Kamu bisa membeli mata uang Euro langsung melalui gerai penukaran uang, di bank, maupun via daring. Sebelum bertransaksi, bandingkan dulu nilai tukarnya. Karena masing-masing tepat memiliki perbandingan, meskipun nilainya tak terpaut jauh.

Jika kamu bertransaksi melalui gerai penukaran uang atau forex trading daring, lakukan di tempat tepercaya. Jangan sampai tergiur nilai tukar kompetitif, tetapi ada praktik curang di dalamnya. Ada baiknya kamu bertukar pengalaman dengan teman atau kerabat yang lebih dulu berinvestasi valas khususnya Euro.

2. Menabung Valas

Menabung valas dapat dijadikan alternatif dalam investasi saham. Namun sebaiknya gunakan hal ini untuk menunjang kegiatanmu. Seperti bisnis atau rencana sekolah di Eropa. Dengan rencana tersebut, kamu akan giat menabung dan bisa menghindari fluktuasi Euro.

Namun seperti yang telah disinggung di atas. Bank memiliki syarat dalam menabung valas. Misal setoran awal di bank Indonesia sekitar EUR50-EUR250 dan perhatikan tentang saldo minimal, jumlah penarikan per transaksi, biaya administrasi, dan lainnya. Jangan sampai kamu merugi hanya karena saldo di bawah minimum.

3. Penyimpanan Euro

Jika memiliki tabungan valas, kamu tak perlu repot menyimpan Euro. Namun kamu perlu memperhatikan penyimpanannya, bila membeli Euro secara tunai. Kamu nggak mau, kan, uang kertas Euro-mu lecek?

Untuk menjaga uang kertas valas tetap rapi dan nilainya tetap tinggi, perhatikan penyimpanannya. Kamu bisa menyimpan Euro di rumah menggunakan brankas atau menyewa jasa safe deposit box di bank.

Investasi Pasar Uang

Untuk menghindari kerugian, jangan tempatkan semua danamu dalam satu investasi. Namun ada investor yang menilai bahwa instrumen investasi pasar uang cocok untuk jangka pendek dan resikonya kecil, jika dibanding dengan saham.

Bila nyaman dengan investasi pasar uang, ada alternatif lain. Yang terkenal adalah deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan reksa dana pasar uang.

●      Deposito

Deposito adalah tabungan berjangka yang memberikan bunga dan penarikan dengan jangka waktu (tenor) tertentu. Pada umumnya, tenor deposito mulai satu, tiga, enam, hingga 12 bulan. Bunga deposito lebih tinggi tinggi dibanding bunga tabungan konvensional. Hal itulah yang menjadi minat investor dalam menginvestasikan dananya.

●      SBI

SBI adalah surat berharga dari Bank Indonesia (BI) sebagai pengakuan utang jangka pendek (satu-tiga bulan) dengan sistem diskonto (bunga). SBI tak sekadar instrumen investasi. SBI juga bagian dari strategi BI dalam mengendalikan nilai rupiah agar stabil.

●      Reksa Dana Pasar Uang

Ini adalah reksa dana yang akan menginvestasikan semua dana ke instrumen pasar uang, seperti ke deposito, SBI, dan obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang dinilai memiliki risiko rendah dan dan memiliki kinerja cukup baik di tengah krisis. Seperti portofolio Dana Kas Terbaik Pilihan Para Ahli yang hanya tersedia di Ajaib.

Selain itu, instrumen pasar uang lainnya adalah Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito, Banker’s Acceptance, Treasury Bills, Promissory Notes, Commercial Paper, dan Call Money. Apapun pilihan investasi pasar uang, lakukan di perusahaan tepercaya.

Bacaan menarik lainnya:

Elton, Edwin J. et al. (2009). Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. New York : John Wiley & Sons


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.  

Artikel Terkait