Saham

Pinjamkan Utang ke Anak Usaha, Saham TRAM Masih Lesu

PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) mendapat pinjaman sebesar US$100 juta atau setara dengan Rp1.4 triliun dari Adaro Capital Limited. Uang pinjaman itu tidak digunakan sendiri oleh TRAM. Namun ini saja belum dapat mendongkrak saham TRAM

Mereka meminjamkannya ke anak usaha milik pribadi PT Inti Pancar Dinamika. Nantinya, utang tersebut akan dibayar dalam jangka 10 tahun dengan bunga mencapai 12,5 persen per tahunnya.

Sebelumnya, TRAM sudah menandatangani perjanjian pinjaman dengan Adaro Capital senilai US$100 juta pada 5 Juli 2019. Adaro Capital membebankan bunga 12 persen per tahun terhadap pinjaman TRAM tersebut, yang memiliki durasi selama 4 tahun.

Lewat keterbukaan informasi, manajemen TRAM menginformasikan bahwa Inti Pancar Dinamika bakal menggunakan dana pinjaman guna beberapa hal. Misalnya saja pembangunan proyek infrastruktur, logistik pertambangan, dan atau modal kerja umum.

Pinjaman itu, lanjut TRAM, dapat memberikan dua manfaat. Pertama, TRAM bakal mendapat tambahan pendapatan. Kedua, pinjaman itu akan memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi TRAM selaku pemegang saham IPD.

Perlu diketahui, TRAM membeli 99,80 persen saham Inti Pancar Dinamika dari Heru Hidayat, yang tak lain merupakan Komisaris Utama TRAM pada 18 September 2018 senilai Rp499 juta. Saat itu, total aset lancar Inti Pancar Dinamika berjumlah Rp488.81 juta.

Di saat mereka memberikan bantuan kepada anak usahanya sendiri, saham TRAM belum ada kemajuan di sepanjang Agustus 2019. Pergerakan saham TRAM terus merosot sejak awal bulan.

Hingga 23 Agustus lalu, saham mereka berada di angka Rp107 per lembar sahamnya. Padahal, pada 1 Agustus 2019, mereka memulainya di angka Rp119 per lembar saham.

Sebelumnya, untuk meningkatkan kinerja saham mereka, PT Trada Alam Minera Tbk bakal melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Namun, untuk melakukan itu, Direktur Utama Trada Alam Minera, Soebianto Hidayat menyampaikan Trada Alam Minera memerlukan dana besar guna membangun infrastruktur tambang.

Nantinya TRAM bakal membangun infrastruktur pertambangan serta meningkatkan kapasitas produksi batubara. “Kita mau bangun infrastruktur pertambangan baru, jalan baru,” imbuhnya.

Sekilas Mengenai TRAM

TRAM merupakan perusahaan yang melakukan penyediaan jasa transportasi laut, pertambangan, konstruksi dan jasa perdagangan umum lainnya. Perseroan didirikan dengan nama PT. Panji Adi Samudera pada 26 Agustus 1998. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan September 2000. Pada tahun 2007, Perseroan mengubah namanya menjadi PT. Trada Maritime Tbk setahun sebelum IPO (jual saham ke publik).

Perseroan lalu mengubah namanya kembali menjadi PT. Trada Alam Minera Tbk tanggal 14 Oktober 2017, karena perusahaan melihat bisnis pertambangan khususnya batu bara merupakan prospek cerah yang akan mendorong permintaan kapal tunda dan tongkang Perseroan. Oleh karena itu Perseroan melakukan akuisisi perusahaan pertambangan batubara, dan perusahaan jasa pertambangan di Kalimantan Timur, Indonesia.

Per 1 Juli 2019, perusahaan mengubah kegiatan usaha utamanya dari industri transportasi menjadi pertambangan batubara.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang. 

Artikel Terkait