Banking

Pinjaman Jangka Panjang, Salah Satu Pilihan Pinjaman Ringan

Pinjaman Jangka Panjang

Ajaib.co.id – Sekilas, mendengar kata utang, kesan negatiflah yang muncul. Utang kerap identik dengan kemiskinan, salah kelola harta, bunga mencekik, penagih utang yang kejam, dan sejenisnya.

Padahal ada banyak manfaat jika kita bisa mengelola utang dengan baik. Apabila digunakan secara produktif, utang akan lebih memudahkan kita mewujudkan rencana.

Bisa jadi yang terasa memberatkan adalah pembayaran bunga pinjaman dan jangka waktu pelunasan.

Jamak kita temui orang atau pihak yang merugi karena gagal melunasi utang. Jika memang harus berutang, salah satu solusinya adalah pinjaman jangka panjang atau pinjaman yang memiliki jangka waktu tenor panjang.

Pinjaman berjangka waktu panjang dianggap ringan karena debitur lebih leluasa dengan kondisi keuangannya. Dengan waktu pelunasan yang lebih panjang, beban cicilan pinjaman dana jangka panjang jadi tidak terlalu berat.

Seperti Apa Pinjaman Jangka Panjang Itu?

Sesuai namanya, pinjaman jangka panjang menawarkan jangka waktu pelunasan yang lebih panjang. Ada klasifikasi yang menyebut jangka panjang berarti lebih dari satu tahun, ada pula yang mengklasifikasikan jangka waktu lebih dari lima tahun.

Bahkan, pinjaman berjangka panjang juga dapat diberikan hingga berjangka waktu 20 tahun. Imbas dari jangka waktu yang lebih lama adalah untuk membayar cicilan atau angsuran menjadi lebih ringan meski jumlah pinjaman menjadi besar. 

Ada beberapa jenis pinjaman jangka panjang, baik yang diberikan oleh perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Pinjaman jangka panjang juga dapat diperuntukkan bagi individu maupun badan usaha.

Berikut beberapa contohnya:

1.      Kredit Tanpa Agunan (KTA) 

KTA adalah produk pinjaman yang memberikan kredit tanpa mensyaratkan jaminan aset milik nasabah.

Biasanya, bank atau pemberi KTA akan melihat riwayat kredit calon debitur yang akan menjadi penentu apakah pengajuan pinjaman dikabulkan.

KTA dapat diberikan sebagai pinjaman berjangka pendek, berjangka menengah, maupun berjangka waktu yang panjang.

2.      Pinjaman Hipotek

Pinjaman hipotek adalah pinjaman dalam jangka panjang yang disertai dengan penyerahan jaminan berupa aktiva tetap.

Perjanjian penyerahan jaminan dilakukan di depan notaris dengan menyebutkan nominal pinjaman, suku bunga, jangka waktu pelunasan, besar angsuran, dan jaminan yang diserahkan.

Dengan adanya jaminan tersebut, pemberi pinjaman berhak menyita aset debitur yang dijadikan jaminan apabila debitur gagal melunasi utangnya.

Jaminan tersebut kemudian akan dijual untuk menutupi sisa utang yang belum dilunasi beserta bunganya.

3.      Utang Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah maupun pihak swasta dengan tingkat bunga yang ditentukan serta dapat diperjualbelikan. Perusahaan dapat menerbitkan obligasi untuk menghimpun dana masyarakat guna memenuhi pembiayaan perusahaan.

Dengan kata lain, masyarakat memberikan utang kepada pemerintah maupun perusahaan dan akan mendapat pelunasan beserta bunganya pada saat jatuh tempo.

Keuntungan dari utang obligasi adalah manajemen perusahaan tidak akan terpengaruh karena pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam kebijakan perusahaan.

Selain itu, pemilik perusahaan juga diuntungkan dengan besaran bunga obligasi yang lebih rendah dibandingkan dengan dividen yang harus diberikan kepada pemegang saham.

Bunga dapat menjadi biaya yang dibebankan kepada perusahaan sehingga akan mengurangi kewajiban pajak.

Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Jangka Panjang

Keuntungan utama dari pinjaman tenor panjang adalah keringanan angsuran dan waktu pelunasan yang lebih lama. Karena itulah, pinjaman jenis ini sangat cocok bagi pebisnis.

Waktu pelunasan yang panjang membuat pebisnis lebih leluasa untuk memutar modal usaha dan mengembangkan bisnis.

Selain itu, pebisnis juga dapat menggunakannya untuk meningkatkan aset perusahaan, misalnya properti, peralatan, investasi, dan lain-lain.

Kalau angsuran pinjamannya saja sudah memberatkan, tentu suatu bisnis akan kesulitan untuk maju.

Meski demikian, sebenarnya pinjaman berjangka panjang bersifat fleksibel untuk segala kebutuhan.

Mengingat beban cicilan yang ringan dan proses pengajuan yang mudah, pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan untuk keperluan seperti:

●       Perbaikan rumah

●       Pernikahan

●       Pendidikan

●       Pengobatan

●       Pelunasan kartu kredit, dan sebagainya

Selain itu, keuntungan lainnya adalah pinjaman jangka panjang lebih longgar dalam hal jaminan. Berbeda dengan pinjaman jangka pendek yang biasanya mensyaratkan jaminan.

Meski demikian, ada satu kekurangan pinjaman berjangka panjang yakni tingkat suku bunga. Karena dicicil dalam jangka waktu lama, bahkan hingga 20 tahun, pinjaman jangka waktu yang panjang dikenai bunga lebih tinggi.

Waktu 20 tahun tentu saja tidak sebentar. Selama itu pastilah terjadi inflasi dan kebijakan-kebijakan lainnya terkait keuangan.

Apa jadinya jika tidak dikenai bunga? Nilai pinjaman akan terus menurun dan pemberi pinjaman yang akan mengalami kerugian.

Meski ada bunga, jika kamu mengambil cicilan tetap setiap bulan, kamu juga akan diuntungkan. Mengapa? Tingkat inflasi akan menggerus nilai uang dari waktu ke waktu.

Misalnya, kamu memiliki tanggungan cicilan sebesar Rp1 juta per bulan. Saat ini mungkin nominal Rp1 juta terasa cukup besar.

Namun, 20 tahun kemudian, nominal tersebut pasti akan jauh lebih ringan karena nilainya yang menurun. Jadi, kamu tetap tenang mengangsur pinjaman hingga lunas.

Syarat Mengajukan Pinjaman Jangka Panjang

Karena pinjaman jangka panjang biasanya dapat diperoleh dari bank atau lembaga keuangan resmi lainnya, persyaratan pengajuannya akan lebih rinci.

Namun kamu tidak perlu mundur teratur sebelum mencoba. Meski tampak banyak syarat, semua tetap dapat dipenuhi.

Berikut syarat pengajuan pinjaman jangka panjang jika kamu adalah pebisnis atau pemilik usaha:

●       Memiliki badan usaha berupa perseroan terbatas (PT), CV, perseroan komanditer, maupun perorangan yang menjalankan bisnis.

●       Menyertakan dokumen legalitas usaha, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan sejenisnya.

●       Identitas diri berupa KTP, SIM, atau paspor. Siapkan juga akta pendirian dan kartu keluarga jika diperlukan.

●       Fotokopi rekening koran atau rekening tabungan minimal 3 bulan terakhir.

Sedangkan jika kamu akan mengajukan pinjaman jangka panjang untuk kebutuhan pribadi, syarat-syaratnya tidak jauh berbeda. Kamu hanya tidak perlu membawa persyaratan dokumen legalitas usaha.

Persyaratan paling pokok adalah identitas, kartu keluarga, dan rekening tabungan. Persyaratan lainnya dapat berbeda-beda tergantung lembaga pemberi pinjaman, misalnya surat keterangan gaji, kesediaan untuk disurvei, dan sebagainya.

Jadi, apa rencanamu di masa depan? Jika butuh bantuan pendanaan melalui pinjaman, pastikan tidak membebani arus kas keuanganmu ya.

Dengan demikian, pinjaman tersebut dapat menjadi sarana mewujudkan rencana bukannya mengacaukan keuanganmu.

Artikel Terkait