Ajaib.co.id – Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang sering dipilih. Jangka waktunya pun beragam bisa dilakukan jangka pendek dan panjang. Namun, sebelum memilih berinvestasi di obligasi, kamu sebaiknya tahu dulu tentang kelebihan dan kelemahan obligasi. Kedua hal itu bisa menjadi pertimbangan buatmu apakah obligasi cocok untuk kamu jalankan.
Investasi saat ini dianggap sebagai sesuatu yang menjanjikan untuk mendapatkan cuan di masa depan. Masa depan yang penuh dengan misteri membuat kita sudah semestinya menyiapkannya dari sekarang. Ada banyak pilihan investasi, kamu bisa memilih sesuai dengan yang kamu sukai. Namun, sebelum disukai tentunya kamu perlu mengenal dengan baik instrumen investasi bersangkutan.
Mengenal obligasi secara singkat
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan uang di masa depan. Instrumen investasi ini punya kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu pelajari. Sebelum mengetahui kelebihan dan kelemahan obligasi, kamu sebaiknya mengenalnya terlebih dahulu. Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau swasta yang fungsinya sebagai sumber dana yang akan digunakan untuk keperluan penerbitnya.
Surat utang tersebut bukanlah surat utang biasa karena pihak penerbit harus membayarkan utangnya kepadamu ditambah dengan bunga yang berlaku di surat utangnya. Dari sanalah kamu bisa mendapatkan keuntungan.
Lalu, obligasi atau surat utang ini ada beberapa macam, di antaranya adalah surat utang pemerintah, surat utang perusahaan atau swasta, dan surat utang pemerintah daerah. Surat utang pemerintah merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat yang bertujuan menggalang dana untuk infrastruktur negara dan keperluan lainnya. Pemerintah Indonesia sendiri pertama kali menerbitkan obligasi pada tahun 2006, dan langsung meraup dana yang melimpah karena peminatnya ternyata sangat banyak.
Ada lagi surat utang yang diterbitkan oleh swasta atau perusahaan. Perusahaan diperbolehkan menerbitkan surat utang untuk keperluan modal usahanya. Hal ini juga berlaku untuk BUMN dan perusahaan lain yang dimiliki oleh swasta.
Lalu, surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah daerah biasanya digunakan untuk pembangunan daerah. Di Indonesia sendiri jenis surat utang ini yang paling jarang diterbitkan.
Masing-masing dari obligasi di atas punya risiko yang berbeda-beda. Untuk lebih mengenalnya, mari kita melihat kelebihan dan kelemahan obligasi di bawah ini.
Kelebihan Investasi Obligasi
Obligasi dikatakan sebagai salah satu instrumen investasi menjanjikan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Berikut ini adalah kelebihan obligasi.
1. Mendatangkan keuntungan
Sudah pasti berinvestasi obligasi mendapatkan keuntungan karena kamu mendapatkan pembayaran tambahan bunga dari obligasi yang telah kamu beli. Biasanya di surat obligasi terdapat kupon yang menandakan besarnya bunga. Pihak penerbit akan membayarkan utangnya sesuai dengan ketentuan. Ada yang membayarkannya secara mencicil, ada yang membayarkannya secara langsung tanpa ada kupon bunga, tapi tetap lebih besar dibandingkan nilai surat utang yang kamu beli.
Jangka waktu obligasi ada yang panjang dan pendek. Jika kamu memilih obligasi yang punya jatuh tempo cukup panjang, itu bisa menyesuaikan dengan tujuanmu yang ingin mendapatkan dana berlebih di masa depan.
2. Bunganya jauh lebih besar dibandingkan deposito
Bunga deposito saja dianggap cukup besar, apalagi bunga yang akan diterima oleh pembeli obligasi. Inilah yang membuat obligasi cukup menggiurkan untuk dibeli.
3. Bisa menjadi pemasukan tetap
Kelebihan obligasi yang patut diperhitungkan lainnya adalah bisa jadikan pemasukan tetap. Tapi ini hanya berlaku pada penerbit obligasi yang membayarkan utangnya per bulan untukmu, dan itu sudah ditambah dengan bunga. Biasanya obligasi pemerintah yang memiliki prosedur pembayaran seperti ini.
4. Dapat dijaminkan sebagai agunan
Jika kamu ingin mengajukan pinjaman yang memiliki agunan pada pihak perbankan, kamu bisa mengajukan obligasi. Asalkan kamu bisa membuktikan bahwa obligasi tersebut kepunyaanmu.
5. Bisa dijual kembali
Jika kamu punya keperluan mendesak, kamu bisa menjual obligasi yang kamu miliki ke pasar sekunder. Biasanya ada inventor lain yang bersedia untuk membelinya.
Kelemahan Investasi Obligasi
Setelah mengetahui kelebihan obligasi, sekarang kamu bisa mengetahui kelemahan obligasi.
1. Bisa terjadi gagal bayar dari penerbit obligasi
Segala investasi pasti ada risikonya, begitu juga dengan obligasi. Setiap surat utang punya risiko. Yang paling berisiko adalah surat utang swasta atau perusahaan karena bisa jadi perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan dan tidak bisa membayar kewajibannya. Alhasil kamu pun tidak akan mendapatkan pembayaran, dan itu merugikanmu.
Oleh karena itu kamu perlu memilih perusahaan yang punya fundamental dan manajemen keuangan yang bagus untuk menghindari hal itu.
2. Obligasi sangat dipengaruhi kondisi ekonomi suatu negara
Obligasi bisa saja tidak bisa dibayarkan karena kondisi ekonomi negara yang kacau. Kondisi ekonomi bisa mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan. Untuk itu kamu harus siap dengan risiko seperti ini karena kondisi ekonomi seperti ini sering sukar diprediksi.
3. Menjual obligasi di pasar sekunder harganya jauh lebih murah
Ketika ingin menjual obligasi di pasar sekunder, kamu harus memikirkan apakah kamu benar-benar harus menjualnya. Jika tidak terlalu mendesak, sebaiknya tidak perlu kamu lakukan karena biasanya harga obligasimu akan jauh lebih rendah dibandingkan ketika kamu membelinya.
Seperti itulah kelebihan dan kelemahan obligasi. Pada dasarnya semua investasi ada risikonya, kamu tidak akan bisa menghindari hal tersebut, tapi kamu bisa mengurangi risikonya dengan berbagai macam strategi. Jika kamu tidak berinvestasi karena takut akan risikonya, kamu tentu tidak akan bisa mendapatkan yang diinginkan. Intinya kamu harus berani untuk mengambil risiko.
Jadi, sudah siap memulai investasi obligasi? Nah, kin kamu bisa memulai investasi obligasi di Ajaib dengan mudah dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Yuk mulai investasi sekarang juga di Ajaib.
