Perusahaan tambang merupakan entitas bisnis yang secara khusus bergerak dalam eksplorasi, ekstraksi, dan pengolahan sumber daya mineral dan bahan tambang dari dalam kerak bumi. Kegiatan perusahaan tambang melibatkan berbagai proses, mulai dari survei geologis hingga penambangan yang kompleks.
Dalam ranah industri, aktivitas penambangan kerap kali menimbulkan efek merugikan bagi lingkungan. Sebut saja seperti pencemaran air, tanah, dan udara, degradasi lahan, serta penurunan keanekaragaman hayati.
Dalam rangka menanggulangi hal ini, perusahaan tambang memegang tanggung jawab untuk mengaplikasikan praktik ramah lingkungan pada seluruh tahapan proses penambangan. Tahap-tahap tersebut meliputi eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan pasca penambangan.
Praktik ramah lingkungan adalah sekumpulan langkah yang bertujuan untuk meminimalisir atau mencegah dampak negatif pada lingkungan yang mungkin timbul akibat aktivitas penambangan. Di samping itu, praktik ini juga diarahkan untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan serta komunitas yang berada di sekitar area penambangan.
Mengawali dengan Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi merupakah fase awal dalam kegiatan penambangan, di mana tujuannya adalah menemukan dan menentukan lokasi serta jumlah cadangan bahan galian di suatu wilayah. Pada tahap ini, perusahaan tambang perlu melaksanakan serangkaian praktik ramah lingkungan, antara lain mencakup:
- Melakukan studi mengenai lingkungan hidup sebelum tahap eksplorasi dimulai. Langkah ini bertujuan untuk memahami kondisi awal lingkungan serta potensi dampak yang mungkin timbul akibat eksplorasi. Studi ini dilakukan dengan pendekatan ilmiah, termasuk pengukuran, observasi, dan uji coba.
- Pemilihan metode eksplorasi yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan. Contohnya, penggunaan metode geofisika, geo kimia, atau penginderaan jauh.
Metode ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni metode langsung yang melibatkan kontak fisik dengan bahan galian, dan metode tidak langsung yang memanfaatkan karakteristik fisik atau kimia lingkungan.
- Penggunaan peralatan efisien dan ramah lingkungan, seperti alat bor yang tidak menghasilkan limbah cair atau padat. Salah satu contohnya adalah alat bor dengan sistem sirkulasi tertutup.
- Upaya reklamasi lahan yang sebelumnya digunakan untuk eksplorasi, seperti penutupan lubang bor, penghijauan area, dan restorasi ekosistem. Langkah ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari menutup lubang bor dengan semen atau tanah liat, pengisian lubang galian dengan tanah asli atau subur, pengaturan kontur lahan sesuai dengan kondisi alami, penanaman kembali tumbuhan asli atau sesuai vegetasi setempat, hingga memulihkan fungsi ekosistem.
Eksploitasi Sumber Daya dengan Bertanggung Jawab
Tahap eksploitasi merupakan inti dari proses penambangan, yang bertujuan untuk mengekstraksi bahan galian dari dalam tanah atau dari permukaan. Pada fase ini, perusahaan tambang diharuskan menerapkan sejumlah praktik ramah lingkungan, termasuk:
- Pelaksanaan analisis dampak lingkungan sebelum memulai tahap eksploitasi. Analisis ini berguna untuk mengidentifikasi dampak yang akan muncul dan merancang rencana pengelolaan lingkungan serta pemantauan dampak tersebut.
- Pemilihan metode penambangan yang sesuai dengan karakteristik bahan galian dan kondisi lingkungan. Pilihan bisa jatuh pada metode terbuka atau bawah tanah.
- Penggunaan teknologi yang efisien dan tidak merugikan lingkungan, contohnya teknologi hidrometalurgi yang menghindari penggunaan bahan kimia beracun.
- Pengelolaan limbah dan emisi yang dihasilkan oleh proses penambangan, termasuk pengelolaan limbah padat, limbah cair seperti air asam tambang, dan emisi gas rumah kaca.
- Penghematan dan konservasi sumber daya alam yang diterapkan dalam proses penambangan, seperti hemat air, energi, dan bahan bakar.
Meningkatkan Kualitas dan Pengolahan Bahan Galian dengan Tepat
Pada tahap pengolahan, bahan galian yang telah melalui tahap ekstrasi dari tambang diolah lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas atau kadarnya. Perusahaan tambang diwajibkan menjalankan praktik ramah lingkungan pada fase ini, termasuk:
- Pengolahan bahan galian yang terintegrasi dengan lokasi penambangan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi biaya transportasi dan dampak emisi gas rumah kaca.
- Pemilihan metode pengolahan yang sesuai dengan jenis dan karakteristik bahan galian. Metode bisa berupa pemisahan fisika seperti gravitasi, magnetik, atau elektrostatik, metode kimia seperti flotasi, leaching, maupun solvent extraction atau metode biologi seperti bioleaching atau bioremediation.
- Pemanfaatan teknologi efisien dan ramah lingkungan, termasuk teknologi nano yang berpotensi meningkatkan efisiensi dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.
- Pengelolaan limbah dan emisi yang dihasilkan oleh proses pengolahan, termasuk pengelolaan limbah padat seperti slag, limbah cair seperti larutan sianida, dan emisi debu.
- Pengembalian dan penggunaan kembali sumber daya alam yang ada dalam limbah pengolahan, seperti logam, air, dan energi.
Mengakhiri dengan Tahap Pascatambang
Tahap pasca penambangan adalah fase akhir di dalam proses penambangan. Tahap ini berfokus pada penutupan dan rehabilitasi lahan bekas tambang. Praktik ramah lingkungan yang diterapkan mencakup:
- Penutupan tambang yang sesuai dengan rencana yang telah disiapkan sejak awal kegiatan penambangan.
- Usaha rehabilitasi area tambang, termasuk pengisian lubang bekas tambang, stabilisasi lereng-lereng, penghijauan kembali, dan pemulihan fungsi ekosistem.
- Tindakan remediasi pada area bekas tambang untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi yang mungkin terjadi pada tanah, air, dan udara akibat aktivitas penambangan.
- Pengawasan lingkungan pasca penambangan, guna mengevaluasi sejauh mana efektivitas dan kelangsungan upaya reklamasi dan remediasi.
- Keterlibatan aktif dengan masyarakat di sekitar tambang, dalam bentuk bantuan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Penting bagi perusahaan tambang untuk menjalankan praktik ramah lingkungan pada setiap tahap aktivitas penambangan. Praktik ini mampu berkontribusi dalam mencegah atau mengurangi dampak negatif pada lingkungan akibat aktivitas penambangan.
Lebih dari itu, penerapan praktik ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas di sekitar area penambangan. Aspek ramah lingkungan juga bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan tambang, seperti reputasi yang lebih baik, kredibilitas yang meningkat, dan kinerja yang lebih bertanggung jawab.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya.
Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!