Milenial, Perencanaan Keuangan, Rumah Tangga Masa Kini

Pertanyaan untuk Pasangan Seputar Kesiapan Finansial

Ajaib.co.id – Kesiapan mental seringkali menjadi pertanyaan utama yang sering diajukan untuk menyakinkan banyak pasangan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Kesiapan mental ini meliputi hal-hal terkait persiapan emosional, fisik, juga finansial.

Kesiapan mental tidak selamanya bergantung dari usia masing-masing pasangan tersebut. Karenanya, disarankan untuk tidak menikah hanya karena tuntutan lingkungan sekitar yang berkaitan dengan usia. 

Nah, jika kamu memiliki tujuan secara finansial yang sudah jelas ke depannya, akan lebih baik untuk menanyakan beberapa pertanyaan terkait kesiapan dana yang dimiliki oleh pasangan kamu. Hal ini bukan berarti kamu matrealistis, lho, karena hubungan yang baik harus dilandasi oleh kejujuran dan keterbukaan. Nah, pertanyaan finansial penting apa yang harus kamu tanyakan sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius? Berikut daftarnya. 

Perlukah Kita Memiliki Perjanjian Pranikah?

Banyak pasangan yang menganggap memiliki perjanjian pranikah adalah hal yang tabu karena baik harta dan utang masing-masing pasangan adalah milik bersama. Hal inilah yang perlu kamu pikirkan ulang. 

Demi mencegah hal yang tidak menyenangkan terjadi terkait pembagian harta di masa pernikahan nanti, penting bagi kamu memiliki perjanjian pranikah atau prenuptial agreement yang dibuat sebelum acara pernikahan dilaksanakan.

Perjanjian pranikah adalah dokumen yang legal di mata hukum dengan tujuan pembagian harta kekayaan sehingga bisa dibedakan apabila terjadi perceraian atau kematian. Tanpa perjanjian ini, harta dan utang masing-masing pasangan adalah milik bersama tetapi dengan memiliki perjanjian pranikah harta dan utang masing-masing pasangan akan jelas terpisah. 

Bayangkan jika pasangan kamu, tulang punggung keluarga, ternyata meninggal dalam usia muda dan memiliki utang kredit rumah hingga 10 tahun ke depan. Tanpa perjanjian pra nikah, utang ini bisa saja diwariskan kepada kamu, lho. Karenanya, lebih baik mencegah daripada menyesal setelah tertimpa musibah, kan?

Berapa Pendapatan Kamu?

Hal yang juga perlu kamu diskusikan dengan pasangan kamu adalah besaran pendapatan dan pengeluaran kamu. Mitos menyebut rezeki akan selalu datang jika sudah berkeluarga, banyak anak banyak rezeki, namun tidak selamanya seperti itu, lho. Kamu perlu menghitung lagi besaran pendapatan dan pengeluaran karena pada dasarnya pemasukan dan biaya yang akan dikeluarkan ketika berumah tangga akan sangat berbeda ketika sudah menikah. 

Kamu harus tahu detail pendapatan pasangan kamu, menentukan siapa akan menjadi manager ‘general affairs’ dan manajer investasi, merumuskan beberapa tujuan finansial, dan menetapkan langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Dalam membina biduk rumah tangga, kamu juga harus bisa menahan pola hidup konsumtif. Usahakan untuk tidak lagi boros dengan hanya membeli barang yang akan dikonsumsi secara pribadi tetapi pikirkan tanggungan yang kamu miliki saat ini. Kamu juga harus mempertimbangkan pengeluaran yang mungkin akan dibebankan kepada masing-masing pasangan apabila harus menanggung kehidupan keluarganya seperti biaya hidup orangtua atau biaya sekolah adik-adiknya. 

Hal ini bukan berarti kamu tidak bisa menyisakan uang untuk bersenang-senang, ya. Kamu tetap bisa nonton bioskop, makan di restoran, membeli pakaian baru, hingga liburan jika sudah atau yakin bisa menyelesaikan tugas finansial kamu seperti membayarkan semua biaya kebutuhan sehari-hari, dana darurat, asuransi, dan investasi. Bekerjalah untuk mencapai hidup, dan bijaklah dalam mengatur pengeluaran. 

Kamu Punya Utang?

Demi menghindari perpecahan saat sudah membina rumah tangga nantinya, penting juga bagi kamu untuk mengetahui histori beban utang yang sudah atau kini ditanggung oleh pasangan kamu. Kamu bisa membicarakan hal ini secara terbuka agar ke depannya masing-masing pasangan mengetahui tujuan finansial yang kamu ingin capai. 

Sebagai contoh, jika pasangan memiliki utang konsumtif seperti kartu kredit, kamu juga harus pastikan kalau ia mampu membayarkan beban utang tersebut tepat waktu. Jika dimungkinkan, doronglah pasangan untuk bisa terbebas dari beban utang konsumtif dan beralih menggunakan utang untuk kegiatan produktif seperti menambah modal usaha dan lain sebagainya. 

Jika pasangan memiliki beban utang atau berniat untuk mempunyai aset dengan nominal yang lebih besar seperti rumah, apartemen, tanah, atau mobil, diskusikan juga hal tersebut kepada pasangan kamu. Pastikan, dia pun menyetujui kepemilikan aset dengan cara penambahan utang. Untuk beberapa kasus, memang kamu harus memberanikan diri untuk berutang untuk memiliki aset dengan nilai nominal yang besar. 

Kamu Mau Berbagi Biaya Hidup Sehari-hari?

Ketika akan melaju pada hubungan yang lebih serius, akan lebih baik untuk mendiskusikan hal-hal dalam mengelola keuangan. Pertimbangan untuk berbagi pengeluaran kebanyakan akan benar-benar memiliki manfaat jika masing-masing pasangan memiliki pendapatan. 

Memang tidak semua orang nyaman untuk berbagi pengeluaran dengan pasangannya sendiri. Hal ini sebagian besar terjadi pada pasangan perempuan. Hal ini lebih dikarenakan keyakinan pribadinya bahwa ‘uangku adalah uangku, uang suami adalah uangku’. 

Namun, begitupun, kamu jangan egois dalam mengambil keputusan untuk berbagi biaya karena bagaimanapun penderitaan finansial pasangan adalah kesusahan bagi kamu. Salah satu contoh realistis yang bisa kamu terapkan dalam pembagian biaya hidup sehari-hari adalah dengan pembayaran tagihan kredit, listrik, air dan internet oleh suami dan biaya kebutuhan pokok yang meliputi makan dan biaya kebersihan oleh istri. 

Disamping membicarakan biaya pengeluaran, kamu juga perlu berdiskusi mengenai tujuan finansial yang bisa kamu raih dengan cara berinvestasi. Investasi kekinian yang terbukti bisa memberikan imbal hasil yang cukup besar saat ini adalah dengan menggunakan instrumen reksa dana dan saham. 

Nah, faktor kemudahan menjadi salah satu pertimbangan yang mesti kamu perhatian. Dengan demikian, aplikasi investasi Ajaib menjadi platform yang bisa kamu jadikan solusi untuk bisa meraih tujuan-tujuan finansial kamu bersama pasangan. Memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan, dan bekerjasama dengan manajer investasi terbaik dalam negeri, pastikan kamu sudah mengunduh dan bertransaksi dengan aplikasi investasi Ajaib.

Artikel Terkait