Milenial, Perencanaan Keuangan

Ini Biaya Pernikahan yang Layak Kamu Perjuangkan

Ajaib.co.id – Ketika mempersiapkan pernikahan, kamu mendadak jadi jago mengambil keputusan. Mau indoor atau outdoor? Kue coklat atau vanila? Pesta pernikahan privat atau besar-besaran? Dan banyak lainnya. Lalu, bagaimana dengan biaya pernikahan?

Semua terserah pada kamu dan pasangan, tapi ingat ada harga ada barang. Ini dia hal-hal dalam biaya pernikahan yang paling layak bagi pasangan menikah di Amerika Serikat: gaun mempelai wanita, kue pernikahan, dan fotografi. Nah, inilah rincian yang dilansir dari cnbc.com.

Biaya Pernikahan yang Layak Diperjuangkan

Berdasarkan survei dari Novi Financial Inc. yang dilakukan pada seribu responden berusia 18 sampai 54 tahun yang menikah dalam rentang sepuluh tahun belakangan, inilah hal-hal yang menurut mereka layak untuk dilakukan walau harganya mahal. Partisipan diberi pertanyaan bagaimana perasaan mereka menggelontorkan uang pada beberapa biaya pernikahan yang besar seperti fotografer profesional, videografer, bunga, kue pernikahan dan lainnya.

Partisipan diberi pertanyaan bagaimana perasaan mereka menggelontorkan uang pada beberapa biaya pernikahan yang besar seperti fotografer profesional, videografer, bunga, kue pernikahan dan lainnya.

Dari pemungutan suara tersebut 56,6% menyatakan membeli gaun pengantin sangat layak dilakukan. 53,1% menjawab fotografi membuat mereka tidak menyesal, sementara 52,4% mensyukuri membeli kue pernikahan yang enak. 

Biaya yang Disesali

Ada biaya yang perlu diperjuangkan, pasti ada biaya yang disesali juga kan? 48,5% responden mengungkapkan biaya perencanaan pernikahan tidak sesuai harga, lalu 36,7% menyatakan videografi, dan 36,1% merasa suvenir pernikahan tidak worth. Respon lainnya 35,2% menyesal dengan sampanye dan bunga sebesar 29,2%.

Keputusan yang diambil tentang upacara pernikahan biasanya ditentukan pasangan yang menikah. Coba perhatikan daftar hal yang disesali oleh pasangan di atas untuk menghemat biaya menikah. Lebih dari 40% pasangan menghabiskan lebih dari 30.000 USD untuk menikah dan menyesalinya. Dua per tiga responden ingin mengurangi setidaknya satu hal dalam upacara pernikahan.

Cara Mengatur Biaya Pernikahan yang Bijak

Sebagai pasangan yang akan menikah, kamu dan pasangan bisa membicarakan apa yang ingin dihemat pada biaya pernikahan. Apakah kamu tidak perlu membeli gaun pengantin tapi menyewa saja atau melewatkan tos dengan sampanye, ini semua tergantung pilihan kamu dan pasangan. Buat prioritas apa yang ingin diutamakan dan apa yang dikurangi.

CEO Nearly Newlywed, Jackie Courtney, mengatakan bahwa dalam anggaran pernikahan kamu perlu membuat kompromi dengan dirimu dan pasangan. Melihat kembali perbandingan biaya dan anggaran keseluruhan bisa menjadi latihan untuk mengetahui pengeluaran yang cocok denganmu.

Walaupun proses ini bersifat subjektif, para ahli setuju kalau kamu dan pasangan perlu berada pada perspektif yang sama. Semua pihak yang mengeluarkan uang untuk acara pernikahan perlu duduk bersama dan mengevaluasi rincian biaya pernikahan. Rachel Cruze, blogger keuangan personal, menyarankan untuk membagi anggaran pernikahan pada beberapa kategori dan menentukan biaya mana yang didahulukan seperti resepsi, upacara, atau fotografi.

Kamu perlu membuat perbandingan apa yang penting bagimu. Mungkin kamu ingin menggelontorkan uang pada fotografi tapi bunga tidak penting bagimu. Jika begitu, kamu perlu membuat persentase masing-masing biaya agar anggaranmu tidak membengkak dan akhirnya menjadi beban utang.

Mulailah dari estimasi biaya yang terbesar, sebagai pasangan kamu perlu menentukan apa yang paling penting pada hari pentingmu. Bagaimana dengan Indonesia? Berikut hasil survei bridestory.com tentang 2.500 pasangan yang sudah merencanakan pernikahan di masa pandemi ini.

Selama ada peraturan daerah tentang PSBB, sebanyak 40,2% pernikahan mengurangi 50-75% jumlah tamu undangan dan lebih dari setengah responden dari awalnya anggaran pernikahan sebesar Rp250.000.000-Rp500.000.000 menjadi Rp50.000.000-Rp250.000.000.

Bagi mereka yang melanjutkan pernikahan di era New Normal ini, 94,5% pasangan tetap melaksanakan pernikahan karena vendor memiliki kontrak dan jadwal yang fleksibel. Perubahan yang biasanya dilakukan adalah meniadakan atau memperkecil resepsi pernikahan, mengurangi undangan akad pernikahan, dan memberlakukan protokol kesehatan selama acara.

Jika kamu takut melanjutkan acara pernikahan karena takut tidak ada yang datang, tenang saja. 66,2% responden ingin mengikuti acara dengan syarat mengikuti protokol kesehatan. Alasan paling utama kehadiran mereka adalah peran sebagai keluarga atau teman dekat, menerapkan protokol kesehatan, tamu undangan terbatas, makanan tidak prasmanan, dan rundown acara yang jelas.

Walau mungkin kamu harus mengurangi jumlah tamu undangan, tujuan utama dari pernikahan adalah pengesahan hubungan dua mempelai. Malah, mungkin bisa membantumu mengurangi biaya-biaya seperti souvenir pernikahan dan katering yang disesuaikan dengan jumlah tamu. Bagi kamu yang kreatif, mungkin bisa mengundang handai taulan yang akrab untuk mengikuti pernikahanmu secara virtual. Menarik, bukan?

Kamu baru merencanakan pernikahan? Ini dia tips membuat anggaran pernikahan dari Rachel Cruze dalam daveramsey.com agar tidak menyesal di kemudian hari:

Tentukan jenis pernikahan yang kamu inginkan

Jika kamu membayangkan pernikahanmu, seperti apa yang kamu bayangkan? Pernikahan yang etnik kontemporer atau ingin yang minimalis? Mungkin kamu ingin resepsi di hotel yang klasik? Atau barbeku dengan orang terkasih?

Cari inspirasi pernikahan di media sosial, catat apa yang kamu suka dan apa yang tidak kamu suka dari inspirasi tersebut? Tidak perlu terlalu detail, pikirkan saja apa yang kamu inginkan. Ketika masuk ke anggaran, kamu bisa menentukan mana prioritas utamamu

Bicarakan anggaranmu

Semua orang yang ikut membayar acara (calon pengantin dan orang tua) perlu duduk bersama dan melihat anggaran secara keseluruhan. Ingatlah kalian adalah tim, apalagi kamu dan pasanganmu.

Belajarlah untuk mengemukakan pendapat secara terbuka dan jujur besaran yang kamu sanggup dan mau kamu keluarkan, inilah momen kamu berlatih membuat anggaran rumah tanggamu nanti.

Walau mungkin rasanya risih membicarakan uang dengan calon keluarga, ingat… lebih baik kamu membuat anggaran sesuai kemampuanmu daripada masih mencicil biaya pernikahan saat anakmu sudah mau masuk sekolah dasar.

Anggaran di sini bukan hanya total uang yang akan dikeluarkan, tapi bagaimana kamu mengalokasikan dana pada daerah spesifik. Misalnya:

  • Resepsi: 55%
  • Akad nikah: 12%
  • Fotografi: 10%
  • Perencana pernikahan: 10%
  • Gaun dan setelan: 8%
  • Lain-lain: 5%

Ini bukan patokan pasti, ini hanya perbandingan yang digunakan Rachel Cruze saat merencanakan pernikahan. Sesuaikan dengan apa yang penting bagimu. Mungkin kamu ingin mengabadikan momen dan memiliki foto yang luar biasa. Ubah persentasenya sesuai dengan anggaranmu.

Putuskan hal yang tidak bisa diganggu gugat

Berdasarkan dari persentase tadi, rundingkan dengan tunanganmu tiga hal yang wajib ada di pernikahan. Mungkin hal yang praktis atau hal yang remeh seperti kamu ingin pernikahanmu outdoor dengan makan malam yang romantis, bunga yang banyak, atau band favorit kalian berdua. Apa saja, selama hal ini penting bagi masing-masing dari kalian

Semoga sukses dan lancar bagi kalian yang di ambang pernikahan! Bagi kamu yang masih menanti, coba jalankan saran di atas sambil membuat penghasilan pasif dengan investasi yang cerdas dan aman. Mulai investasi di Ajaib, investasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu dan buka rekening saham tanpa minimal deposit. Dijamin aman karena terdaftar dan diawasi OJK dan IDX.

Artikel Terkait