Milenial

Perjalanan Elon Musk Hingga Jadi Konglomerat

Elon Musk
Elon Musk

Ajaib.co.id – Di antara roket luar angkasa, mobil listrik, baterai tenaga surya, dan miliaran inovasi yang diciptakan, Musk pada dasarnya adalah Iron Man versi di dunia nyata, dan tidak mengherankan jika dirinya ditunjuk sebagai salah satu inspirasi dalam film pertama Iron Man di tahun 2008. Namun, perjalanan hingga ke titik ini tidaklah mudah bagi Musk, ada banyak jalan terjal, berliku, hingga curam yang harus dilalui.

Jika ditanya saat ini, apa yang tidak bisa dilakukan oleh Elon Musk? Jawabannya tidak ada. Sebagai CEO dari SpaceX dan Tesla, founder Boring Company, dan cofounder dari OpenAI dan Neural Link, Musk membuat gebrakan inovasi baru untuk teknologi futuristik. Ia bahkan mengatakan, tidak akan bahagia jika umat manusia tidak meninggalkan Bumi dan menetap di Mars.

Perjalanan Singkat Elon Musk

Berikut adalah perjalanan hidup singkat bos Tesla yang dari awalnya adalah korban bully di sekolah, kemudian menjadi pengusaha bisnis kecil dan menjadi CEO perusahaan yang tampaknya hanya ada di film-film bertema fiksi ilmiah.

Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan, pada 28 Juni 1971 dari seorang ibu yang merupakan dikenal sebagai dietitian profesional dan model. Ibunya sempat muncul di cereal special K dan cover majalah TIME. Setelah orang tuanya bercerai di tahun 1979, Musk muda berusia 9 tahun dan saudaranya, Kimbal, memutuskan untuk tinggal bersama sang ayah, yang menurunya dianggap ide yang buruk karena hubungan yang kurang bagus.

Pada tahun 1983, Musk yang berumur 12 tahun menjual permainan arcade sederhana bernama “Blaster” ke majalah komputer seharga $500. Ia mendeskripsikan permainan tersebut sebagai “trivial game, tapi lebih lebih baik dari Flappy Bird”. Namun, hari-hari di sekolahnya tidak seindah hari-harinya saat ini, Musk pernah dilarikan ke rumah sakit setelah diserang oleh kelompok bully dengan cara mendorongnya dari atas tangga dan memukulnya hingga pingsan.

Setelah lulus dari SMA, Elon Musk pindah ke Kanada bersama kakak dan ibunya, serta menghabiskan dua tahun kuliah di Queen’s University. Namun, Musk justru menyelesaikan studinya di University of Pennsylvania dengan gelar Ekonomi dan Fisika. Di masa kuliahnya, Musk dan teman sekelasnya menyewa rumah 10 kamar dan mengubahnya menjadi klub hiburan malam, yang disebut-sebut sebagai percobaan entrepreneur Musk yang pertama.

Setelah lulus, Musk mengambil S3 di Stanford University untuk mendapatkan gelar PhD. Alih-alih menyelesaikan studinya di Stanford, ia justru menguji peruntungannya pada fenomena dot com, di mana perkembangan internet melesat begitu signifikan. Kemudian, Musk bersama Gimbal meluncurkan Zip2, sekelompok investor Silicon Valley yang membantu mendanai perusahaan, yang menyediakan panduan perjalanan kota ke surat kabar seperti The New York Times atau Chicago Tribunes.

Kisah Kesuksesan

Kerja kerasnya terbayar setelah Compaq membeli ZIp2 dalam kesepakatan senilai $341 juta dalam bentuk tunai dan saham, Elon Musk menghasilkan $22 juta. Selanjutnya, Musk menciptakan X.com, sebuah perusahaan online banking yang diluncurkan menggunakan $10 juta. Hanya membutuhkan waktu setahun untuk X.com terkenal dan bergabung dengan Confinity, sebuah start-up financial untuk menciptakan PayPal.

Musk dianggap sebagai CEO PayPal, tetapi tidak bertahan lama. Pada Oktober 2000, ia memulai perkelahian besar di antara pendiri PayPal dengan memaksa mereka untuk memindahkan server yang sebelumnya dari Sistem Operasi Linux ke Microsoft Windows. Di saat Musk dalam perjalanan ke Australia untuk berlibur, dewan direksi PayPal memecatnya dan menjadikan Thiel sebagai CEO PayPal yang baru.

Tapi, selalu saja ada jalan untuk keberhasilan Musk. Dia mendapatkan keuntungan setelah eBay membeli PayPal pada akhir 2002. Sebagai pemegang saham tunggal terbesar PayPal, Musk mendapatkan $165 juta dari total harga $1,5 miliar.

Sebelum akuisisi tersebut, Musk sudah mendirikan perusahaan yang kemudian dikenal dengan Space Exploration Technologies, atau SpaceX. Tujuan perusahaan ini untuk membuat penerbangan luar angkasa lebih murah dengan faktor 10. Objektif jangka panjang SpaceX adalah menciptakan peradaban manusia di Mars

Tidak hanya fokus pada perjalanan luar angkasa, Elon Musk juga fokus pada perjalanan darat dengan Tesla Motors. Pada tahun 2004, ia menghasilkan $70 juta pertama dari total investasinya ke Tesla, perusahaan mobil listrik yang dikembanglan oleh Martin Eberhard. Musk mengambil peran aktif dalam mengembangkan mobil pertama, Roadster, yang debut pada tahun 2006. Setahun kemudian, Musk melakukan kudeta rapat di Tesla, dengan menggulirkan Eberhard dari jabatan CEO dan kemudian dari dewan direksi, serta seluruh eksekutif perusahan.

Di antara SpaceX, Tesla, dan SolarCity, Musk hampir bangkrut. Ia menggambarkan 2008 sebagai tahun terburuk. Tesla terus merugi, SpaceX mengalami masalah peluncuran roket Falcon 1. Bahkan pada 2009, ia terpaksa hidup dengan pinjaman pribadi. Namun, pada Juni 2010, Tesla sukses melakukan go public, dengan mendapatkan dana $226 juta, menjadi perusahaan mobil pertama yang go public setelah Ford sejak tahun 1956.

Setelah mendapatkan kontrak senilai $1,5 miliar dengan NASA untuk mengirim logistik ke luar angkasa pada 2010, SpaceX sukses melaksanakan 24 peluncuran untuk memasok logistik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Pada tahun 2016, Falcon 9 berhasil melakukan pendaratan laut pertama dengan roket orbital yang dapat digunakan kembali. Selain itu, roket terbaru SpaceX, Falcon Heavy sukses meluncur ke ke orbit Mars di tahun 2018 membawa muatan unik, yaitu boneka yang dijuluki Starman dan mobil Tesla Roadster milik Elon Musk.

Ide Liar Musk

Ide-ide liar Musk tidak berakhir sampai situ, ia mengembangkan Hyperloop, kereta super cepat yang berjalan dalam tabung hampa udara. Secara teoritis, kereta ini dapat mengangkut penumpang dari Los Angeles ke San Fransisco hanya dalam waktu 30 menit. Senada dengan Hyperloop, Elon Musk juga memulai perusahaan lainnya yang bernama Boring Company, yang memiliki misi menggali jaringan terowongan di bawah tanah dan sekitar kota untuk mengemudi dengan kecepatan tinggi dan tanpa lalu lintas.

Di tahun sebelumnya, Musk juga menjadi co founder OpenAI, sebuah perusahaan NGO yang berdedikasi untuk meneliti kecerdasan buatan agar tidak menghancurkan umat manusia. Namun, Musk memutuskan keluar dari proyek tersebut karena bertentangan dengan kepentingan Tesla yang saat itu tengah mengembangkan mobil tanpa mengemudi. Musk juga mengembangkan perusahaan bernama Neuralink untuk menciptakan perangkat yang bisa ditanam di otak manusia.

Saat ini, berkat saham Tesla yang melonjak di tahun 2020, Musk ditetapkan sebagai orang terkaya ketujuh di dunia dengan kekayaan bersih mencapai $82,2 miliar melampaui kekayaan Larry Page, Larry Ellison, dan Sergey Brin.

Artikel Terkait