Bisnis & Kerja Sampingan

Peralatan Bayi Bisa Jadi Bisnis Sampingan, Ini Buktinya

Peralatan bayi
Peralatan bayi

Ajaib.co.id – Masa pandemi Covid-19 yang masih belum bisa diproyeksi berakhirnya mengharuskan sebagian orang ‘memutar otak’ guna memenuhi kebutuhannya. Bisnis sampingan menjadi salah satu kegiatan yang patut dilirik. Kira-kira, bisnis sampingan apa ya?

Peralatan bayi cukup menjanjikan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Permintaan peralatan bayi saat ini masih cukup besar. Peralatan bayi semakin beragam seiring bertambahnya usia bayi. Jenis peralatan bayi pun terhitung banyak, mulai dari pakaian, makanan, sanitasi hingga pernak-pernik lainnya membuat para orangtua harus menyiapkan dana ekstra.

Maka dari itu, ada banyak berbagai perlengkapan bayi baru lahir hingga urusan makanan bayi. Tentunya produk ini sangat membantu orangtua untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk bayi sepulang dari rumah sakit. Mulai dari tempat tidur bayi, selimut bayi dengan bahan katun hingga perawatan untuk kulit bayi dan kuku bayi.  

Pakaian bayi

Muntah, noda makanan hingga buang air adalah sebagian perilaku yang sering terlihat pada bayi. Akibatnya, pakaian mereka sering kotor. Kondisi mengharuskan orang tua menyiapkan pakaian salinan yang cukup untuk buah hati mereka. Belum lagi, pertumbuhan bayi umumnya juga relatif lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Umumnya, bayi berusia 0–3 bulan masih menggunakan pakaian dengan ukuran yang sama.

Namun, setelah menginjak usia tiga bulan hingga satu tahun, badan bayi bertambah besar cukup signifikan. Para orangtua pun harus menyiapkan baju untuk bayi hingga beberapa bulan ke depan. Ini menjadi peluang terbuka bagi bisnis peralatan bayi.

Pakaian bayi bisa bertambah panjang bila ditambah berbagai aksesorisnya, misalnya sepatu. Sepatu bayi, meski ia belum bisa berjalan, juga cukup digemari oleh orangtua agar buah hatinya terlihat lebih imut atau bersifat melindungi kakinya dari benda-benda kasar.

Popok bayi

Selain pakaian, popok umumnya menjadi kebutuhan bagi sejumlah bayi. Biasanya, popok digunakan bayi sejak baru lahir hingga berusia tiga tahun. Khusus orang tua di perkotaan, popok sekali pakai permintaannya tinggi karena praktis.

Beberapa orangtua juga kerepotan membagi waktu antara mencuci, menjemur, dan menyetrika popok hingga hal ini dianggap kurang efisien. Selain itu, frekuensi bayi yang lebih sering buang air dibandingkan orang dewasa membuat kebutuhan popok bayi tetap tinggi. Bila kamu ingin popok yang lebih ramah lingkungan, maka pilihlah popok kain yang bisa dicuci berulang kali.

Makanan dan susu

Bayi yang mulai menginjak usia enam bulan biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Di samping itu, bila sang ibu ASI-nya tidak lancar, maka si bayi sudah diperbolehkan mengkonsumsi susu formula. MPASI bisa yang bermerek atau dibuat sendiri. Bisnis bubur bayi marak beredar umumnya di pagi hari.

Proses pembuatan bubur homemade tidaklah sulit serta bahan yang mudah untuk dicari. Bubur homemade ini lebih fresh dibanding bubur bayi kemasan buatan pabrik. Bayi berusia enam bulan ke atas juga bisa mengkonsumsi susu formula sebagai nutrisi tambahan selain MPASI. Perlengkapan menyusui juga boleh untuk dilirik, misalnya pompa ASI, botol, cooler bag untuk menyimpan ASI dan sebagainya.

Peralatan mandi dan toiletries

Peralatan mandi dan toiletries juga menawarkan peluang yang cukup menjanjikan. Umumnya, bayi memiliki kulit lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Maka, sabun dan shampoo bayi juga berbeda dengan milik orang dewasa. Belum lagi peralatan lain, contohnya bak mandi bayi, waslap, handuk, perlak waterproof, bedak, cologne, minyak telon dan sebagainya. Apalagi masa pandemi Covid-19 seperti sekarang membuat orangtua harus lebih memperhatikan kebersihan buah hatinya.

Produk pendidikan, permainan, dan hobi

Pembatasan sosial membuat banyak anak harus belajar di rumah. Anak-anak usia pra-sekolah dan balita membutuhkan kegiatan agar otak dan motorik mereka tetap aktif walau harus banyak di rumah. Di sinilah peluang bisnis berupa buku bacaan, alat gambar, buku mewarnai, permainan edukasi, flash card dan sejenisnya.

 Sewa juga bisa

Cukup banyak kan peralatan bayi? Kalau kamu terbentur modal, kamu cukup memilih beberapa produk di atas bila ingin membeli putus dari produsen atau distributor. Selain itu, kamu juga bisa menjadi reseller atau dropshipper.

 Cara lainnya adalah kamu juga bisa menerapkan sistem sewa. Kamu bisa menyewakan pernak-pernik bayi, seperti stroller, keranjang bayi, mainan dan sebagainya.

Umumnya, harga pernak-pernik seperti yang disebutkan tadi relatif mahal. Harganya mulai rentang ratusan ribu hingga belasan juta rupiah. Belum lagi, umur pemakaiannya juga tak terlalu panjang. Maksudnya, bila buah hatinya tumbuh besar, maka benda-benda tersebut sudah tidak terpakai. Jadi, wajar saja bila banyak orangtua yang mencari penyewaaan benda-benda seperti itu alih-alih membelinya.

 Manfaatkan online

Pada masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat diimbau tetap berada di rumah dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-harinya. Tak sedikit pula perusahaan yang menerapkan Work From Home (WFH). Seiring kebijakan WFH tersebut, maka aktivitas belanja online juga menjadi pilihan logis.

Oleh sebab itu, menjalankan bisnis sampingan peralatan bayi secara online lebih dianjurkan. Kamu bisa memanfaatkan berbagai saluran media online, seperti marketplace, blog, atau media sosial. Siapkan packaging yang menarik dan layanan responsif.

Kekhawatiran orang untuk berkerumun membuat e-commerce yang menjual kebutuhan pokok makin digandrungi. Harga barang yang lebih murah, banyaknya promo dan tidak perlu keluar rumah membuat toko online berpotensi makin cuan di musim pandemi ini.

Berita bagus lainnya, pandemi Covid-19 menyebabkan meningkatnya angka kehamilan dan kelahiran di sejumlah wilayah. Kondisi ini tentu berimbas pada peningkatan kebutuhan akan peralatan bayi. Kamu harus peka terhadap berbagai peluang di tengah masa-masa sulit, seperti pandemi Covid-19 saat ini.

Kepekaan ini berhubungan erat dengan kemampuan kamu beradaptasi. Jangan terlalu bernafsu memulai bisnis berskala besar. Mulailah membuka bisnis kecil yang berfokus pada beberapa jenis produk di atas.

Artikel Terkait