Dunia Kerja

Penyebab & Contoh Konflik di Kantor Beserta Cara Mengatasi

Penyebab & Contoh Konflik di Kantor Beserta Cara Mengatasi

Konflik merupakan salah satu hal yang sering terjadi di lingkungan kita. Salah satunya adalah lingkungan pekerjaan. Konflik di kantor disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan pendapat dengan rekan kerja, kurangnya adaptasi, tekanan dari klien, struktur organisasi yang lemah, dan lainnya. Menghindari konflik bukan solusi untuk mengatasi masalah di tempat kerja, apalagi jika kamu adalah seorang atasan. Di bawah ini Ajaib akan membahas lebih jauh mengenai penyebab dan contoh konflik di kantor.

Penyebab Konflik di Kantor

Sebenarnya, apa saja yang menjadi faktor utama yang bisa memicu konflik yang terjadi di tempat kerja? Berikut ini adalah beberapa penyebab konflik yang sering terjadi di kantor:

a. Kepribadian yang Berbeda

Gaya atau nada bicara dari setiap orang pastinya memiliki perbedaan. Ada sebagian orang yang berbicara dengan nada keras, tetapi mereka tidak bermaksud untuk marah. Hal tersebut disebabkan oleh cara berkomunikasi mereka yang biasa menggunakan volume cukup keras, karena kondisi di rumahnya membuat ia harus memanggil orang lain dan mengeluarkan suara yang cukup besar.

Kemungkinan kebiasaan tersebut terbawa ke dalam lingkungan kerja. Kalau kamu tidak mengetahui alasan atau karakternya, maka akan terjadi konflik. Kamu harus menciptakan rasa saling menghargai dan memahami karakter rekan kerjamu di kantor.

b. Komunikasi yang Buruk

Komunikasi yang buruk juga menjadi penyebab konflik yang terjadi di kantor. Salah satu contoh konfliknya adalah saat seorang atasan memberikan tugas kepada karyawan melalui rekan kerja lainnya.

Karena tidak mendengar langsung dari atasan, kemungkinan besar ada kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Hal ini bisa mengakibatkan konflik tersendiri. Sebaiknya hindari memberi arahan atau instruksi melalui orang lain, karena bisa memicu kesalahpahaman dari tujuan yang dimaksud.

c. Persaingan dengan Rekan Kerja

Persaingan atau kompetisi memang sangat diperlukan dalam lingkungan pekerjaan. Namun, ada juga kompetisi yang tidak sehat dan dapat membuat suasana kantor menjadi tidak baik. Konflik seperti ini bisa dihindari dengan cara membuat persaingan yang tidak terlalu kaku, kemudian menciptakan budaya kepemilikan perusahaan bagi setiap karyawan.

d. Kritik yang Memicu Emosi

Mengeluarkan kritik yang pedas dapat menimbulkan konflik dengan rekan kerja. Kamu harus berhati-hati ketika menyampaikan kritik dan saran kepada orang lain, terutama rekan kerja. Jangan memberikan kritik di depan banyak orang, karena hal tersebut akan membuat mereka tidak menghargai kamu.

e. Ada Masalah Pribadi

Setiap orang tentunya memiliki masalah masing-masing, mulai dari masalah keluarga hingga masalah lainnya. Sikap profesional ketika bekerja pun sangat dibutuhkan. Jika ada persoalan pribadi yang mengganggu produktivitas kerjamu, kamu bisa mengomunikasikan hal itu kepada rekan kerja yang mengerti kamu.

f. Titik Tekanan

Apapun pekerjaannya, di mana pun tempat kerjanya pasti kamu akan mendapatkan kritik yang bisa memicu terjadinya konflik dalam perusahaan. Bagaimana bisa kritik menyebabkan konflik di tempat kerja? Padahal, kritik bisa menjad salah satu masukan yang dapat mengembangkan karyawan itu sendiri.

Namun setiap orang memiliki titik tekanan atau hal yang dapat menjadi trigger dirinya bereaksi terhadap situasi tertentu. Apalagi jika ditambah dengan kata-kata yang membangkitkan emosi, seperti dikritik dengan sebutan ‘malas’, ‘bodoh’, ‘jelek’, dan sebagainya.

Bagaimana pun juga tidak ada orang yang ingin dirinya terus ditekan ketika sudah melakukan pekerjaannya sesuai ketentuan. Jadi di mana pun kamu bekerja berhati-hatilah dalam berucap dan merespon rekan kerja. Jangan sampai kamu membawanya ke titik tekanan yang membuatnya bereaksi dan memulai konflik.

g. Masalah Pribadi

Tidak ada orang yang hidup lurus-lurus saja tanpa ada masalah. Meski dirasa menyulitkan, tanpa ada masalah, kamu tidak akan benar-benar hidup. Beberapa tanda-tanda orang memiliki masalah pribadi adalah sering datang terlambat ke tempat kerja, kurang produktif, mengambil waktu istirahat terlalu lama, sering izin sakit, atau sering gagal menyelesaikan pekerjaan sesuai dateline.

Nah jika kamu memiliki masalah pribadi yang mengganggu proses kerja, kamu harus bisa mengomunikasikannya dengan atasan kamu. Jelaskan masalah yang ada dan diskusikan solusinya. Jika kamu mengidap penyakit tertentu, cari tahu juga batas izin yang diberikan perusahaan untuk tidak masuk karena proses penyembuhan. Ini bisa membantu kamu menghindari konflik dengan memangkas pikiran negatif rekan kerja, serta menghindari kamu dari risiko PHK.

Cara Mengatasi Konflik di Kantor

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi konflik di kantor.

a. Menghadapi Konflik

Cara paling efektif untuk menyelesaikan konflik di kantor adalah menghadapinya sebelum makin meluas. Konflik di kantor sebenarnya meluas akibat tidak ada yang melakukan apa pun. Contoh konflik di kantor seperti isu fitnah, rumor yang berkembang dari mulut ke mulut, hingga ke divisi lainnya. Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi konflik di tempat kerja, salah satunya adalah berpikir secara objektif.

Ketika menghadapi konflik, kamu harus berada di posisi netral. Hadapilah konflik dari berbagai sudut, mulai dari penyebab, serta kapan dan bagaimana konflik itu muncul. Jika kamu adalah penyebab konfliknya, lakukanlah sesuatu untuk menjelaskan permasalahannya. Meminta maaf juga menjadi cara untuk menyelesaikan masalah atau konflik. Kalau ada rekan kerjamu yang berani meminta maaf, pujilah mereka karena telah mengakui kesalahan dan berani menghadapi konflik. 

b. Konflik akan Selalu Terjadi

Kamu harus menyadari bahwa konflik adalah sesuatu yang sering terjadi. Oleh karena itu, janganlah menghindari konflik. Kebanyakan konflik terjadi karena ada tekanan di lingkungan kerja dan tugas yang belum selesai. Jadikanlah konflik sebagai sebuah pembelajaran untukmu. Hal itu bukan berarti kamu adalah pribadi yang buruk. Mungkin saja ada masalah lain yang menyebabkan konflik bisa terjadi. 

c. Berpikir Positif

Jika kamu telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi konflik, janganlah berputus asa. Kamu harus berbangga, karena setidaknya telah mencoba untuk menghadapi konflik di kantor. Kamu bisa menjadikan konflik sebagai kesempatan untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Bacaan menarik lainnya:

Smith, K.K. & Berg, D.N. (1987), Paradoxes of Group Life: Understanding Conflict, Paralysis, and Movement in Group Dynamics, San Francisco, CA: Jossey-Bass.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait