Berita

Pengaruh Sekularisme terhadap Kehidupan

pengertian-sekularisme

Istilah sekularisme ini berasal dari kata “saeculum” yang dalam bahasa latin artinya “periode besar waktu” atau “spirit zaman”. Kemudian istilah ini berkembang menjadi kata “secularism” yang dalam Bahasa Inggris berarti adanya sifat keduniaan (worldly), nonagama (irreligious) dan nonspiritual (mundane).

Cendekiawan sekaligus pemikir Islam, Nurcholish Madjid alias Cak Nur, memiliki pengertian sekularisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa Tuhan itu tidak berhak mengurusi masalah manusia secara duniawi. Masalah-masalah duniawi tersebut harus diurus dengan cara lain yang tidak datang dari Tuhan.

Jadi pengertian sekularisme secara singkat, merupakan paham tidak bertuhan dalam kehidupan manusia secara duniawi. Sekularisme ini tidak hanya bertentangan dengan agama Islam saja, tetapi juga semua agama di dunia.

Tokoh-Tokoh Sekularisme

Dalam perkembangannya. sekularisme memiliki nasab secara intelektualitas dari para filsuf Yunani dan Romawi seperti Marcus Aurelius dan Epikuros, polimatik Islam abad pertengahan seperti Ibnu Rusyd, para pemikir Pencerahan seperti Baron d’Holbach, Denis Diderot, Voltaire, John Locke, James Madison, Thomas Jefferson dan Thomas Paine dan pemikir independen, agnostik dan ateis seperti Bertrand Russell dan Robert Ingersoll.

Selain mereka ada juga seorang filsuf dari abad ke-19 yang bernama George Jacob Holyoake. Dirinya memberikan pengertian bahwa sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah, terlepas dari agama wahyu atau supernaturalisme.

Sosok filsuf Baron d’Holbach juga mendefinisikan pengertian sekularisme adalah suatu pandangan bahwa pengaruh lembaga keagamaan harus dikurangi sejauh mungkin dan bahwa moral dan pendidikan harus dipisahkan dari agama.

Sejarah Sekularisme

Secara akar sejarah, keberadaan konsep sekularisme memiliki kaitan erat dengan sejarah Kristen di dunia Barat. Di Barat pada abad modern telah terjadi proses pemisahan antara hal-hal yang menyangkut masalah agama dan nonagama (bidang sekuler) yang diawali dengan ketidakserasian antara hasil penemuan sains atau ilmu pengetahuan di satu pihak dan dogma Kristen di pihak lain.

Adapun dalam dunia keilmuan Islam, kata sekuler atau sekularisme dibawa oleh Zia Gokalp (1875-1924), sosiolog terkemuka dan politikus nasionalis Turki. Dalam rangka pemisahan antara kekuasaan spiritual khalifah dan kekuasaan duniawi sultan di Turki Usmani (Kerajaan Ottoman) pada masa itu. Ia mengemukakan perlunya pemisahan antara diyanet (masalah ibadah serta keyakinan) dan muamalah (hubungan sosial manusia).

Prinsip Dasar Sekularisme

Prinsip dasar sekularisme adalah rujukan pada aktivitas dan penentuan manusia, terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan fakta, serta bukan berdasarkan pengaruh keagamaan.

Selain itu, manusia dituntut mengandalkan rasionya, sehingga rasionalisme merupakan implikasi lain dari sekularisme. Rasionalisme adalah suatu paham yang mengakui kemutlakan rasio.

Dalam konsep sekularisme, keberadaan Tuhan disingkirkan, karena rasionalisme adalah bagian dari sekularisme, dan rasionalisme mengarah pada penyingkiran peran Tuhan, maka puncak sekularisme adalah ateisme. Hal inilah yang membuat sekularisme juga disebut paham tidak bertuhan.

Prinsip dasar sekularisme juga pernah dijabarkan oleh Syed Muhamammad Naquib Al-Attas, bahwa sekularisme adalah suatu ideologi atau paham yang menidakkeramatkan (desakralisasi) alam dan politik.

Ia menjelaskan bahwa Islam tidaklah sama dengan Kristen. Karena itu, sekularisasi yang terjadi pada masyarakat Kristen Barat tidaklah sama dengan apa yang terjadi pada masyarakat Muslim.

Akan tetapi, Naquib mengingatkan bahwa manusia sebagai makhluk berakal harus melihat sekularisasi tidak hanya terbatas pada dunia Barat. Pengalaman mereka atas hal itu dan sikap mereka terhadapnya sangat berguna untuk dipelajari kaum Muslim di seluruh dunia.

Problematika Sekularisme di Berbagai Aspek Kehidupan

Sekularisme ini menjadi ideologi yang berkaitan dengan hal duniawi dan kerohanian sehingga sangat berpengaruh pada bagaimana sikap hidup manusia, terutama dalam hal interaksi sosial. Berikut beberapa dampak sekularisme pada kehidupan manusia.

1. Dampak Sosial

Kesadaran manusia dalam bersosialisasi itu memengaruhi bagaimana sikap ekonomi yang sangat materialisme. Kehidupan sosial menjadi aspek bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya untuk menciptakan suatu pemikiran. Pemikiran itu tentu akan sangat mempengaruhi masyarakat lainnya terutama dalam hal kehidupan.

Semua agama, tidak hanya kristen atau Islam saja, pasti dijadikan sebagai pengendali kehidupan manusia. Oleh karena itu, agama sangat berperan penting untuk mengimbangi kehidupan sosial dalam masyarakat.

2. Dampak Ekonomi

Sesuai dengan namanya, sekularisme dalam konteks ekonomi adalah upaya pemisahan agama dari praktik ekonomi yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Karena ekonomi adalah aktivitas untuk mencapai suatu kesejahteraan dalam masyarakat.

Pada suatu sektor perekonomian merupakan bentukan dari suatu proses kapitalistik dan industrial, sedangkan sekularisasi telah keluar dari suatu tatanan wilayah dalam masyarakat. Disebabkan kejadian ini agama seolah-olah terisolasi dalam ruang kehidupan yang paling pribadi ataupun publik dan ketertiban internasional, terutama dalam institusi negara dan agama.

3. Dampak Politik

Ideologi ini terjadi karena adanya modernisasi, sehingga menyebabkan sikap masyarakat menjadi semakin materialistik, rasional, pragmatik, serta menuntut akan terwujudnya segala sesuatu dalam kehidupan. Nah melalui adanya masyarakat modern sekuler ini turut mempengaruhi sistem politik secara tradisional sehingga menjadi modern.

Adanya sekularisme ini, memengaruhi bidang politik yang meliputi:

– Adanya pemisahan pemerintahan dari ideologi keagamaan.

– Ekspansi pemerintahan untuk melaksanakan fungsi dalam pengaturan bidang sosial ekonomi, yang mana sebelum ditangani oleh keagamaan.

– Penekanan nilai-nilai politik yang sekuler.

Contoh Sekularisme di Indonesia

Paham sekularisme yang sudah berkembang di Indonesia ini sangat berpengaruh pada kehidupan agama. Di Indonesia, contoh bentuk sekularisme ternyata ada banyak.

1. Tidak peduli dengan urusan duniawi

Contohnya ada orang yang mengaku beragama tidak mau memberikan sedekah untuk hal-hal duniawi seperti pembangunan jalan raya sebagai fasilitas umum. Karena mereka menganggap hal-hal semacam itu adalah urusan negara bukan urusan agama.

Jika memberi sedekah pun, harus berkaitan dengan hal-hal yang berbau agama seperti pembangunan gereja, pembangunan masjid, pembangunan pondok pesantren dan ritual keagamaan lainnya.

2. Kondisi ekonomi

Walaupun Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila alias demokrasi ekonomi. Namun pada kenyataannya, masyarakat lebih melakukan praktik pasar bebas. Kapitalisme adalah “penjelmaan” dari adanya ideologi di bidang ekonomi. Prinsip-prinsipnya mengajarkan adanya kebebasan individu, persaingan bebas, mekanisme pasar.

3. Media massa

Media massa sekarang ini sudah dalam genggaman sekularisme. Hal tersebut ditandai dengan adanya kebebasan yang tanpa batas dalam menyatakan pendapat. Bahkan koran-koran nasional pun sekarang sudah banyak adanya dukungan terhadap pornografi dan porno aksi, hingga adanya insiden pengolok-olokan terhadap beberapa agama. Media massa sudah tidak mengenal batasan ketentuan

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait