Bisnis & Kerja Sampingan

Pengertian Pivot dan Cara Melakukannya untuk Startup

Ajaib.co.id – Istilah pivot diambil dari salah satu teknik dalam olahraga bola basket. Pengertian pivot dalam bola basket adalah gerakan memutar tubuh dengan menggunakan satu kaki sedangkan kaki lainnya menjadi poros saat memegang bola.

Tujuan dari pivot di olahraga bola basket adalah mencari ruang yang bisa digunakan untuk passing, shooting, maupun melindungi bola agar tidak direbut lawan, demi mencapai tujuan utama yaitu memenangkan pertandingan.

Walaupun teknik pivot tidak selalu harus digunakan selama pertandingan, sebaiknya setiap pemain bola basket menguasai teknik pivot ini. Sehingga pemain basket tersebut dapat segera melakukan pivot pada saat yang tepat sebelum peluang hilang.

Dari pengertian pivot dalam olahraga bola basket ini, istilah pivot pun muncul dan digunakan dalam bisnis. Beberapa perusahaan kadang kala harus melakukan pivot bisnis agar dapat selamat dari kebangkrutan.

Terutama untuk perusahaan rintisan atau startup, sering kali melakukan pivot dapat menjadi jalan keluar dari masalah bisnis yang sedang dihadapi.

Sebenarnya apa pengertian pivot dalam bisnis? Bagaimana ciri-ciri perusahaan perlu pivot dan kapan harus melakukannya? Simak juga tips pivot untuk startup berikut ini, ya!

Pengertian dan Contoh Pivot Bisnis

Banyak orang beranggapan mempertahankan suatu bisnis lebih sulit dibandingkan mendirikan suatu bisnis baru. Itulah sebabnya setiap bulan banyak bisnis baru bermunculan namun hanya ada sedikit yang mampu bertahan sampai akhir tahun.

Hal ini dapat dimaklumi karena ketika mendirikan suatu bisnis baru, biasanya semua sumber daya dikerahkan dan fokus pada tujuan. Namun dengan berjalannya waktu, banyak terpaan masalah yang datang sehingga sulit untuk bertahan pada konsep bisnis yang lama.

Pengelola bisnis perlu memiliki keberanian untuk mengambil keputusan. Melakukan pivot bisnis merupakan salah satu contoh sikap berani dalam bisnis. Pivot bisnis dapat dilakukan untuk mencari ruang atau peluang lain dengan tetap berpijak pada tujuan bisnis utama.

Pivot bisnis adalah strategi yang dilakukan untuk mengembangkan perusahaan dengan cara mengubah model bisnis, namun tetap memerhatikan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Sebagaimana pengertian pivot dalam bola basket yang juga tetap berpijak pada satu kaki dengan tujuan memenangkan pertandingan.

Contoh pivot yang bisa dilakukan antara lain meliputi perubahan segmen konsumen, penambahan fitur, diversifikasi produk, penyesuaian SOP, serta perubahan lain demi menjawab kebutuhan industri, preferensi konsumen, serta faktor penentu lainnya.

Di masa pandemi dan lesunya perekonomian, banyak bisnis yang melakukan pivot. Misalnya kedai kopi terkenal yang biasanya menjual kopi per cup untuk dinikmati di kedai, akhirnya melakukan pivot dengan menjual kopi di botol besar satu liter untuk persediaan konsumen di rumah. Selain itu, banyak juga restoran yang menjual paket siap masak.

Contoh pivot lainnya juga dapat kita lihat pada perusahaan-perusahaan produsen pakaian yang di masa pandemi Covid-19 juga memproduksi masker kain. Demikian juga dengan perusahaan yang menjual body care, tidak lengkap rasanya jika tidak menjual produk hand sanitizer dan personal antiseptic.

Pertanyaannya, apakah semua perusahaan harus melakukan pivot bisnis? Tentu saja tidak. Pivot bisnis pun tidak dapat sembarangan dilakukan, loh. Jangan sampai perusahaan bukannya berkembang malah bangkrut gara-gara salah melakukan pivot.

Jadi, sangat penting untuk mengetahui kapan harus pivot dan bagaimana ciri-ciri perusahaan perlu pivot.

Ciri-Ciri Perusahaan Perlu Pivot

Tidak semuaperusahaan yang sedang mengalami masalah dan ingin berkembang lebih baik harus melakukan pivot. Sebaiknya kamu melakukan identifikasi apakah bisnis yang kamu kelola memiliki indikasi untuk segera dilakukan pivot.

Berikut ini ciri-ciri perusahaan perlu pivot yang dapat kamu perhatikan:

1.     Kondisi keuangan perusahaan tidak sehat

Kondisi keuangan perusahaan sangat berpengaruh terhadap operasional perusahaan. Oleh karena itu, kondisi keuangan yang tidak sehat dapat membuat perusahaan sulit bersaing dengan kompetitor yang memiliki modal lebih besar.

2.     Respon pasar sangat terbatas dan produk sulit diterima di target pasar

Segmented target memang dapat menghadirkan pelanggan yang loyal. Namun, jika pasar yang digarap terlalu sempit serta sulit memperoleh respons yang positif, melakukan pivot dapat dipertimbangkan.

3.     Performa produk selalu di bawah produk kompetitor

Kompetitor hadir untuk mendorong perusahaan untuk terus melakukan inovasi. Ketika performa produk tidak pernah lebih unggul dari produk kompetitor, maka mungkin melakukan pivot bisnis dapat menjadi solusi.

4.     Terdapat masalah internal perusahaan

Masalah internal di perusahaan dapat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan. Bahkan, sering kali perusahaan harus terpecah dan masing-masing mengusung produk sendiri. Hal ini dapat menjadi indikasi untuk melakukan pivot bisnis.

5.     Kemajuan perusaan sangat lambat dan ada peluang baru yang lebih menjanjikan

Jika selama ini kemajuan perusahaan sangat lambat, kamu dapat mencoba mencari peluang lain yang lebih menjanjikan. Tentu saja harus dilakukan analisis menyeluruh sebelum memutuskan untuk pivot bisnis.

Tips Melakukan Pivot untuk Startup

Perusahaan rintisan atau startup terkenal sebagai perusahaan yang lincah dan mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Fleksibilitas dan struktur perusahaan yang ramping menjadikan startup lebih mudah berkembang jika dikelola dengan tepat.

Namun, bukan berarti perusahaan startup dapat sering-sering melakukan pivot, ya. Setiap keputusan pivot perlu dipertimbangkan dengan baik. Perhatikan juga tips pivot untuk startup berikut ini.

1.     Cari solusi terhadap masalah yang dihadapi sebelum memutuskan untuk pivot

Walaupun pivot dapat menjadi jalan keluar, bukan berarti setiap ada masalah dapat diselesaikan dengan pivot. Sebelum melakukan pivot, sebaiknya kamu mencari solusi terlebih dahulu untuk masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

2.     Evaluasi segmen pasar selama ini dan analisis segmen pasar yang tepat

Kamu dapat melakukan pivot dengan mengubah segmen pasar. Pastikan kamu telah melakukan analisis mendalam terhadap segmen pasar sebelumnya dan potensi segmen pasar yang baru. Sehingga nantinya kamu tidak terlalu sering berganti segmen pasar.

3.     Lakukan inovasi dan ciptakan produk yang lebih baik dibandingkan kompetitor

Menciptakan produk yang lebih baik dari kompetitor memang tidak mudah. Namun terus melakukan inovasi terhadap produk merupakan suatu keharusan. Selera konsumen selalu berubah, perusahaan yang bertahan adalah yang bisa terus melakukan inovasi.

4.     Ajak konsumen loyal untuk melakukan riset terhadap produk baru

Sebelum diluncurkan ke pasar, produk baru harus melewati riset mendalam. Kamu bisa mengajak konsumen loyal untuk mengisi survei dan menjawab pertanyaan sebagai bagian dari riset produk.

5.     Jaga hubungan baik dengan seluruh stakeholders.

Kemajuan perusahaan akan terhambat jika terdapat masalah internal maupun eksternal di perusahaan. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan karyawan, investor, pemasok, serta jaringan distributor dan konsumen akhir.

Melakukan perubahan pada perusahaan tentu tidak mudah. Namun perubahan yang tepat dapat mengembangkan perusahaan lebih cepat. Setelah mengetahui pengertian pivot dan tips pivot untuk startup, kamu dapat mempertimbangkan apakah bisnis yang kamu kelola akan melakukan pivot atau tidak.

Artikel Terkait