Ajaib.co.id – Gaya hidup frugal atau hemat menjadi salah satu kunci keberhasilan mencapai kebebasan finansial. Di tengah situasi pandemi yang serba tidak pasti, gaya hidup ini menjadi kian penting untuk diimplementasikan.
Dikutip dari Kompas.com, meski mungkin terdengar asing, gaya hidup frugal pada dasarnya bukanlah sesuatu yang baru. Gaya hidup ini sebenarnya cukup mirip dengan gaya hidup minimalis yang mengedepankan kepemilikan secara minimal dan menghindari hal-hal yang bersifat berlebihan.
Secara harfiah dalam bahasa Inggris, frugal berarti hemat. Lebih lanjut, gaya hidup frugal adalah gaya hidup yang cermat dan hemat dalam mengelola sesuatu tanpa mengesampingkan value alias nilai dari sebuah barang atau jasa.
Gaya hidup frugal juga menjadi salah satu topik tersendiri dalam bidang ilmu behavioristik atau ilmu perilaku. Mengutip publikasi ilmiah berjudul Lifestyle of The Tight and Frugal: Theory and Measurement yang dimuat dalam Journal of Consumer Research (1999), gaya hidup frugal diartikan sebagai kecenderungan memilih barang dan jasa dengan cara tertentu dan cara pemanfaatan barang dan jasa yang sudah dimiliki untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Nah, sampai di sini mungkin kamu berpikir bahwa gaya hidup frugal ini artinya adalah gaya menjalani hidup dengan amat pelit untuk menikmati hasilnya di kemudian hari. Namun, anggapan ini tak sepenuhnya benar karena frugal tidak dapat sesederhana diartikan sebagai pelit.
Dikutip dari Kompas.com, hemat tidak pernah sama dengan pelit. Hemat bukanlah menyunat setiap kebutuhan dan keinginan seperti halnya pelit. Hemat justru berarti mengambil sikap berhati-hati dalam mendeteksi keinginan dan mempertimbangkan pengeluaran.
Sebagai contoh yang sederhana adalah saat kamu dihadapkan pada pilihan membeli sneakers atau sepatu. Tidak berarti kamu harus membeli sepatu KW dengan harga murahan. Kamu bisa saja memilih sebuah sepatu branded dengan harga lebih cukup mahal dengan pertimbangan sepatu tersebut akan lebih awet dan bermanfaat untuk jangka panjang.
Hemat tidak serta merta mengambil pilihan yang lebih murah. Ingat, dalam konsep frugal living ini ada unsur cermat yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Kecermatan dalam menilai sebuah value atau nilai guna dari suatu barang bisa saja mengalahkan pertimbangan harga semata.
Banyak teknik dan strategi yang dapat dilakukan untuk menerapkan gaya hidup frugal, termasuk meningkatkan efisiensi, menghindari jebakan iklan manipulatif, hingga memanfaatkan barter. Berikut ringkasan hal-hal sederhana yang dapat diterapkan dalam gaya hidup frugal.
Mengutamakan Perbaikan
Oleh karena itu, salah satu langkah yang harus dilakukan dalam menerapkan gaya hidup ini adalah mengutamakan perbaikan. Dikutip dari MoneyTalkNews.com, meski menghabiskan banyak waktu dan tenaga, memperbaiki barang dibandingkan membeli barang yang baru akan memberi manfaat yang jauh lebih besar.
Sebagai contoh, kemeja yang kamu gunakan untuk kerja sehari-hari sudah sudah robek atau mulai pudar. Membeli kemeja baru akan menjadi jalan pintas, tetapi merawat dan memperbaiki kemeja tersebut akan memberi manfaat yang jauh lebih besar dalam jangka panjang. Selain itu, tentunya memperbaiki kemeja ini akan lebih hemat buat kamu.
Barter
Bertukar satu barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya mungkin terdengar kuno dan tak lagi relevan. Tetapi, jangan salah barter adalah salah satu cara paling efektif untuk menghemat uang kamu.
Sebagai contoh, kamu bisa memanfaatkan kebolehanmu dalam memanfaatkan iklan sosial media untuk mendapatkan jasa atau barang. Kamu bisa saja membantu seorang temanmu yang sedang menjajal usaha kuliner untuk mendapatkan makan siang secara cuma-cuma setiap hari.
Keunggulan dari barter selain dapat menghemat uang adalah cara ini juga dapat memperkuat solidaritas lingkungan masyarakat di sekitarmu. Cara ini akan tetap membuat kamu terhubung dengan lingkungan dan bertumbuh bersama-sama.
Membeli Barang Bekas
Bisakah kamu hitung berapa produk ponsel pintar alias smartphone baru yang dirilis setiap tahunnya? Tak terhitung. Setiap hari, setiap bulan, berbagai merek produsen smartphone mengeluarkan produk baru dengan fitur dan keunggulannya masing-masing.
Hampir setiap hari kita dijejali dengan informasi seperti ini dan menumbuhkan keinginan kita untuk memiliki smartphone baru. Padahal, belum tentu smartphone baru ini benar-benar berguna buatmu. Bahkan, bisa jadi masih banyak ponsel keluaran lebih lawas yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu.
Prinsip inilah yang mendorong ide membeli barang second atau bekas menjadi salah satu hal penting dalam frugal living. Alih-alih membeli iPhone 12 Pro Max keluaran terbaru, kamu bisa saja membeli iPhone 11 bekas atau seri yang lebih lawas yang lebih cocok untuk kebutuhanmu. Tentunya, pertimbangan atas nilai guna dan prinsip keuntungan jangka panjang harus diutamakan.
Selain itu, membeli barang bekas setidaknya memberikan kamu dua keuntungan utama. Pertama, depresiasi nilai barang bekas tidak akan setajam barang barang baru. Kedua, barang bekas sudah teruji kualitas dan ketangguhannya dibandingkan barang baru.
Kreatif Menggunakan Barang Bekas
Barang bekas atau sampah sering kali dianggap tak berguna. Padahal, dengan cara kreatif berbagai barang bekas ini dapat memberi manfaat buat kamu sekaligus menjadi bagian dari praktik gaya hidup frugal.
Contohnya, kamu adalah seorang yang sangat menyukai makan siang rice bowl. Hampir setiap hari kamu memakan makanan ini dan dalam satu bulan, setidaknya kamu akan memiliki 30 mangkuk plastik bekas. Bisa saja barang ini kamu buang ke tong sampah dengan cepat. Tapi menggunakannya secara kreatif akan membuatnya lebih berharga.
Tumpukan mangkuk plastik bekas ini bisa kamu gunakan untuk menanam berbagai tanaman. Sebut saja tanaman-tanaman yang juga dapat kamu konsumsi sebagai bahan makanan seperti cabai, tomat, atau bahkan bawang. Jika diterapkan dengan baik, maka dari mangkuk-mangkuk ini kamu bisa mendapatkan sumber makanan yang hemat dan bermanfaat buatmu, kan?
Bersabar dan Menunggu
Bersabar dan menunggu merupakan strategi paling sederhana, tetapi juga paling penting dalam gaya hidup frugal. Dalam konteks ini, kamu harus sabar dan menunggu hingga potensi kesempatan terbaik datang.
Semisal, kamu sempat melihat sebuah sepatu di toko dengan diskon 30 persen dan sangat tertarik untuk membelinya. Tapi, jangan sampai situasi ini menguasai kamu. Justru, kamu harus tetap sabar dan menunggu, sekaligus mempertimbangkan ulang pilihan ini.
Siapa yang tahu jika dalam 2 bulan kemudian harga sepatu ini akan diskon lebih besar sampai 50%? Atau, sudahkah kamu benar-benar mempertimbangkan bahwa sepatu ini benar-benar kamu perlukan atau tidak?
Bersabar dan menunggu akan membuat kamu lebih bijaksana dalam membelanjakan uangmu. Ingat, uang yang kamu miliki tidak akan pernah benar-benar bernilai sampai kamu berpisah dengan uang tersebut. Jadi, cerdas dan bijaklah setiap kali kamu harus berpisah dengan uangmu, baik untuk membeli sebuah barang ataupun jasa.
Gaya hidup frugal tentunya akan membuat kamu lebih tahan banting di tengah pandemi. Dengan disiplin menjalankan gaya hidup ini, niscaya kamu akan dapat mengelola keuangan secara lebih baik, termasuk untuk alokasi kebutuhan investasi demi keuntungan dalam jangka panjang.
Dalam berinvestasi, prinsip bersabar dan menunggu kesempatan terbaik membeli sebuah saham misalnya juga sangat diperlukan. Hal ini akan menghindarkan kamu dari keputusan sembrono yang akan membawa malapetaka.
Selagi sabar dan mencari peluang terbaik itu datang, jangan ragu untuk mulai membuka akun dan memulai perjalanan investasi kamu di aplikasi Ajaib! Aplikasi ini telah mendapatkan izin dari OJK dan menjadi salah satu platform andalan investasi saham dan reksa dana online di Indonesia. Kamu bisa mengunduh aplikasi investasi Ajaib melalui Google Play Store dan Apple App Store.
Sumber: Frugality, Terapkan Frugal Living dari Sekarang, Cocok bagi Anak Muda!, dan 9 Forgotten Frugal Strategies — and How to Resurrect Them, dengan perubahan seperlunya.