Ajaib.co.id – Ada yang salah dengan model bisnis yang dijalankan oleh PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) yang menyebabkan kliennya merugi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa baik literasi keuangan yang diberikan oleh institusi perencanaan keuangan tersebut atau bahkan kasus yang menderanya juga bisa kita ambil sebagai pelajaran yang bermakna.
Bagi kamu yang belum terlalu familiar, Jouska Indonesia didirikan oleh Aakar Abyasa Fidzuno pada 2013 berkat pengalamannya sebagai financial adviser pribadi di Malang. Ketenaran Jouska melejit sekitaran tahun 2017-2019 berkat media sosial Instagram.
Dalam pengakuannya, Aakar mengatakan bahwa ia memang kerap kali menjalankan berbagai strategi pemasaran untuk mengembangkan Jouska Indonesia hingga akhirnya menemukan bahwa media sosial adalah platform yang paling baik yang bisa membuat nama Jouska Indonesia melejit dalam waktu singkat.
Memanfaatkan Media Sosial
Pada masa-masa awal, Jouska Indonesia mencoba berbagai macam cara untuk bisa menarik perhatian pengguna berbagai media sosial untuk setidaknya melihat konten yang diunggahnya. Tim Jouska akhirnya menemukan bahwa platform Instagram yang melejit pada masa awal pengembangan Jouska adalah sarana terbaik untuk menyampaikan pesan keuangan.
Mengutip dari artikel Ajaib terdahulu, unggahan berbasis foto estetik yang disertai dengan cerita membuat banyak pengguna Instagram akhirnya tertarik untuk melihat feed yang diunggah laman resmi Jouska Indonesia yang sudah mendapatkan verifikasi centang biru dari platform tersebut.
Tim Jouska juga cukup atraktif dengan interaksi melalui media sosial khususnya insta story. Penggunaan bahasa dan desain kontennya yang estetik membuat akun ini banyak dikunjungi oleh para milenial.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Jouska lebih banyak menebar ketakutan melalui konten kontroversialnya dengan cara membagikan cerita keuangan yang tidak relevan dengan pembacanya.
Jouska banyak mengunggah konten cerita kasus dari berbagai kliennya termasuk salah satu yang paling terkenal adalah konsumsi kopi kekiniaan setiap hari yang ternyata bisa membuat kantong jebol.
Dikutip dari Tempo, Jouska Indonesia pernah mengunggah sebuah konten kontroversial pada tahun 2018 dimana seorang kliennya yang masih berstatus belum menikah, berusia 30 tahun dan memiliki penghasilan sebesar Rp27 juta dalam satu bulan menghabiskan uang Rp47 juta hanya untuk membeli kopi dalam kurun waktu satu tahun.
Konten Kontroversial Keluarga Muda
Seperti sudah menjadi karakteristik Jouska untuk menceritakan problem keuangan yang dihadapi oleh kliennya, Jouska kembali mengunggah konten yang pada akhirnya dianggap kontroversial oleh pembacanya pada akhir tahun 2018 dan pertengahan tahun 2019 lalu.
Pada akhir tahun 2018, Jouska berbagi kalau biaya sekolah untuk tingkat sekolah dasar pada tahun ajaran 2020 bisa memakan biaya hingga puluhan juta di ibukota, Jakarta. Sontak hal ini membuat pembacanya kaget karena dianggap hanya bertujuan untuk membuat takut dan cemas orangtua yang akan menyekolahkan anaknya dalam waktu dekat. Padahal, niat Jouska Indonesia sendiri adalah memotivasi orangtua untuk merencanakan biaya pendidikan anak sedari dini.
Tak sampai disitu, Jouska juga banyak menggembar gemborkan biaya persalinan yang memakan biaya yang cukup fantastis. Pada pertengahan Juni 2020 lalu, Jouska Indonesia mengunggah konten biaya persalinan perawatan anak pada satu tahun pertama yang menelan angka Rp166 juta. Unggahan ini dianggap tidak relevan bagi pembacanya karena dinilai hanya membuat takut para calon orang tua di situasi pandemi yang tidak pasti.
Unggahan kontroversial seperti ini akhirnya mendapatkan bendera merah dari kalangan perencana keuangan. Banyak perencana keuangan pesohor di Indonesia yang menyayangkan pendekatan Jouska Indonesia yang terkesan menebar ketakutan bagi para pembaca atau kliennya terkhusus bagi calon keluarga muda di masa pandemi. Padahal, klien bisa saja mencari opsi layanan pendidikan dan persalinan yang jauh lebih murah di sekitar Jakarta.
Dari Jouska, Kita Belajar tentang Saham dan SBN
Selain dari unggahan kontroversialnya yang terkesan menakut-nakuti, Jouska Indonesia sebenarnya berperan besar dalam usaha menambah angka investor ritel dalam negeri. Melalui berbagai unggahannya, Jouska banyak memberikan informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN).
Aakar Abyasa, sosok ikonik Jouska banyak memberikan informasi melalui Instagram Live dengan beberapa pihak terkait mengenai instrumen investasi berbasis obligasi yang ditawarkan pemerintah. Instrumen ini dianggapnya jauh lebih aman dianggap surat utang korporasi dan saham karena menawarkan tingkat suku bunga yang pasti dan dijamin negara.
Jouska juga memiliki satu akun khusus yang banyak membahas tentang informasi pasar modal khususnya saham termasuk istilah saham, aturan bursa hingga pergerakan pasar yang setidaknya memberikan literasi dan inklusi keuangan bagi milenial yang baru ingin menata kembali keuangannya.
Adapun, dari kasus kisruh investasi Jouska yang berhubungan dengan Phillip Sekuritas melalui transaksi saham PT Sentral Mitra Informatika (LUCK) oleh sejumlah kliennya yang merugi hingga ratusan rupiah juga mengajarkan kita pentingnya untuk mengawasi dan mengatur sendiri aset dan atau dana pribadi kita.
Sebagai investor saham, penting untuk mengetahui kinerja fundamental suatu emiten sebelum melakukan transaksi. Kamu juga diajak untuk mengetahui profil risiko kamu sendiri sebelum melakukan penempatan dana di berbagai instrumen, bukan sembarang menitipkannya pada orang ataupun institusi. Dengan begitu, kamu memiliki gambaran mengenai strategi dan rencana keuangan kamu di masa depan.
Tidak ada salahnya juga untuk mulai berinvestasi sedari dini melalui instrumen yang rendah risiko seperti reksa dana pasar uang dan obligasi yang bisa kamu dapatkan melalui aplikasi investasi Ajaib.
Oh iya, Ajaib juga menawarkan solusi transaksi saham yang praktis dan aman dalam satu aplikasi. Tapi, ingat ya, pilih saham dan produk reksa dana yang memiliki prospek pertumbuhan yang lebih besar di masa mendatang. Jangan sekedar ikut-ikutan saja, ya.