Saham

Non Farm Payroll (NFP) dan Apa Penting dan Dampaknya terhadap Saham?

non-farm-payroll

Non Farm Payroll adalah data ekonomi yang merangkum jumlah penciptaan kerja di Amerika Serikat pada sektor-sektor selain pertanian, perumahan, rumah tangga, dan lembaga nirlaba. US Bureau of Labor Statistics (BLS) biasanya mempublikasikan Non Farm Payroll (NFP) bersama data tenaga kerja AS lainnya pada hari Jumat pertama setiap bulannya. 

Para ekonom dan trader mencermati event ini dengan hati-hati. Persepsi mereka terhadap data NFP terbaru dapat memicu pergolakan di Wall Street. 

Mengapa Non Farm Payroll itu penting? Apakah Non Farm Payroll berdampak pada saham Indonesia juga? Simak jawabannya dalam paparan di bawah ini.

Apa Itu Non Farm Payroll?

Non Farm Payroll adalah data ekonomi yang merangkum jumlah penciptaan kerja di Amerika Serikat pada sektor-sektor selain pertanian, perumahan, rumah tangga, dan lembaga nirlaba. Perilisannya biasanya beriringan dengan sejumlah data tenaga kerja AS lain seperti Tingkat Pengangguran dan Upah Rata-rata per jam.

US Bureau of Labor Statistics (BLS) melacak situasi pasar tenaga kerja AS melalui dua survei, yaitu Establishment Survey dan Household Survey. Establishment Survey merekam jumlah pekerjaan yang tercipta pada tiap industri, jumlah jam kerja rata-rata, serta pendapatan rata-rata per jam. Survei ini menjadi basis bagi data Non Farm Payroll dan Upah Rata-rata per Jam. 

Household Survey merekam data tenaga kerja berdasarkan demografi, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan usia. Survei ini menjadi basis bagi data Tingkat Pengangguran.

Hasil Establishment Survey dan Household Survey sama-sama dirilis dalam laporan Situasi Ketenagakerjaan (Employment Situation Report) pada pukul 08.30 ET hari Jumat pertama setiap bulan. Apabila hari itu bertepatan dengan libur nasional AS, maka publikasi data dapat dimajukan ke hari Kamis ataupun ditunda ke pekan berikutnya.

Mengapa Non Farm Payroll Itu Penting?

Situasi pasar tenaga kerja termasuk salah satu referensi kebijakan utama bagi Federal Reserve, bank sentralnya Amerika Serikat. Data tersebut juga dapat memberikan kisi-kisi mengenai apakah ekonomi AS tergolong sehat atau justru sedang batuk-batuk.

Apabila Non Farm Payroll unggul dan Tingkat Pengangguran AS menurun, euforia dapat mendorong indeks-indeks saham AS melesat dalam waktu singkat. Asumsinya, perekonomian terus bertumbuh dan perusahaan-perusahaan AS akan semakin profitabel.

Apabila Non Farm Payroll mengecewakan dan Tingkat Pengangguran AS meningkat, para trader akan cenderung melepas saham dan beralih ke aset-aset investasi yang lebih aman. Situasi ini berdampak negatif bagi saham, tetapi positif bagi obligasi pemerintah AS.

Sebagai contoh, coba perhatikan grafik indeks S&P 500 seusai publikasi data Non Farm Payroll pada tanggal 5 Januari 2024 di bawah ini.

Publikasi data Non Farm Payroll pada saat itu lebih tinggi dari perkiraan pasar. Tingkat Pengangguran juga lebih rendah daripada perkiraan. Akibatnya, aksi jual melanda bursa saham AS dalam jangka pendek.

Dinamika itu terlihat dalam grafik. Indeks S&P 500 sempat menguat pada awal perdagangan hari Jumat 5 Januari 2024, tetapi kemudian jatuh seusai rilis data Non Farm Payroll. Pada akhirnya, indeks ditutup lebih rendah dari harga pembukaannya.

Apakah Non Farm Payroll Berdampak terhadap Saham Indonesia?

Non Farm Payroll sebenarnya tidak berdampak langsung terhadap IHSG maupun saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Mengapa? Karena momennya tidak tepat.

US Bureau of Labor Statistics (BLS) menerbitkan data Non Farm Payroll pada hari Jumat pagi waktu setempat. Momen tersebut bertepatan dengan hari Jumat malam di Indonesia. Jam buka Bursa Efek Indonesia sudah berakhir, sedangkan keesokan harinya juga bukan hari bursa. 

Para trader dan investor kemudian memiliki waktu dua hari untuk mendalami lebih lanjut apakah data Non Farm Payroll itu bakal berdampak besar dalam jangka panjang atau tidak. Hasil dari evaluasi itulah yang dapat memengaruhi IHSG dan saham-saham Indonesia.

Umpamanya angka NFP mengecewakan dan berdampak panjang, maka aksi jual saham mungkin akan berlanjut sampai hari Senin berikutnya. Dalam situasi itu, bursa saham Asia (dan Indonesia) kemungkinan bakal tumbang. Sebaliknya, bursa saham kita kemungkinan akan tetap reli bullish jika pasar menganggap angka NFP itu tidak signifikan dalam jangka panjang.

Grafik indeks S&P 500 di atas menampilkan fenomena tersebut. Indeks tumbang pada hari Jumat, tetapi segera bangkit kembali perdagangan pada hari Senin. Selaras dengan sentimen tersebut, IHSG pada hari Senin tanggal 8 Januari 2024 juga mendaki ke level tertinggi baru.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga aset kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat men-download aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Artikel Terkait