Ajaib.co.id – Kamu mungkin tak asing mendengar kata cadangan devisa. Cadangan ini biasanya disimpan dalam bentuk mata uang asing oleh bank sentral suatu negara. Ada yang dalam bentuk dolar AS, Euro, Poundsterling, dan Yen.
Di Indonesia, cadangan uang negara ini dikelola oleh Bank Indonesia dan hanya bank sentral tersebut yang punya wewenang untuk mengambil kebijakan berkaitan dengannya. Kehadirannya sangat penting karena biasanya digunakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia.
Cadangan devisa sangat membantu negara di masa pandemi akibat virus corona yang membuat babak belur hampir semua perekonomian negara-negara lain di dunia. Cadangan uang ini digunakan Indonesia untuk membantu berbagai sektor perekonomian yang digerus pandemi dan menyelamatkan daya beli masyarakat yang semakin menurun.
Cadangan seperti dana darurat yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap negara. Jumlahnya pun bisa meningkat dan menurun, dipengaruhi oleh penggunaannya juga. Setiap bulannya, posisi cadangan devisa Indonesia ini selalu diumumkan oleh Bank Indonesia secara resmi sehingga kamu akan tahu ada kenaikan atau penurunan.
Pemerintah memang harus transparan terhadap cadangan ini karena devisa tersebut mampu mendukung ekonomi masyarakat. Selain itu penggunaannya diawasi ketat, pastinya cadangan ini tidak bisa digunakan dengan prosedur sembarangan. Jadi, hanya digunakan dalam keadaan tertentu dan ketika negara benar-benar memerlukannya.
Sumber devisa biasanya berasal dari kegiatan ekspor, jadi cukup wajar pemerintah selalu berusaha menggenjot kegiatan ini. Sementara sumber lainnya bisa berupa pinjaman dari luar negeri.
Fungsi cadangan devisa
Setiap negara di dunia punya cadangan devisa yang bisa digunakan untuk banyak hal, termasuk bank Indonesia menilai cadangan devisa. Pastinya cadangan ini untuk berbagai faktor khususnya mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
1. Pembayaran utang luar negeri
Cadangan uang negara dapat juga digunakan untuk membayar utang. Setiap negara memiliki utang luang negeri yang biasanya digunakan untuk keperluan pembangunan. Hal itu merupakan jalan paling cepat untuk mendapatkan dana.
Namun, utang tetap harus dibayar apalagi jika sudah mendekati jatuh tempo. Dana pembayaran utang, sebagian bisa diambil dari cadangan uang yang sudah berhasil dikumpulkan dalam kurun waktu bertahun-tahun.
2. Nilai kelayakan kredit
Ketika akan meminjam uang ke luar negeri, misalnya ke Bank Dunia, tentunya akan melihat jumlah cadangan uang yang dimiliki suatu negara sebelum memberikan pinjaman. Jadi, cadangan uang suatu negara akan sangat berpengaruh terhadap nilai kreditnya.
Agar mendapatkan pinjaman yang diinginkan, negara harus menyediakan cadangan dalam jumlah yang sesuai standar, dan tentunya punya nilai yang baik. Tidak hanya berlaku pada bank konvensional, tapi hal ini pun berlaku pada Bank Dunia yang lebih besar lagi cakupannya karena nasabah mereka adalah negara-negara di dunia.
3. Untuk Meyakinkan investor
Investor dari luar negeri juga hanya akan bersedia berinvestasi dengan negara yang punya cadangan uang yang cukup. Hal itu merupakan indikator bahwa perekonomian suatu negara berjalan dengan stabil dan bisa menjamin kegiatan investasinya berjalan dengan baik di dalam negara tersebut.
Investor tidak akan berinvestasi di suatu negara yang perekonomiannya kacau dan cadangan uangnya pun minim. Mereka tidak mau mengambil risiko investasinya tidak menghasilkan apa-apa. Indonesia memandang cadangan devisa sebagai cara tepat untuk menarik investor.
4. Menstabilkan nilai tukar Rupiah
Cadangan uang negara ini bisa dipergunakan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah yang anjlok sampai ke angka yang cukup mengkhawatirkan. Di awal pandemi kemarin, nilai tukar Rupiah mencapai Rp16.000 per dolar Amerika Serikat. Bank Indonesia pun mengeluarkan keputusan yang tepat dengan mengeluarkan cadangan tersebut. Artinya Bank Indonesia memandang cadangan devisa sebagai cara tepat menyelamatkan nilai mata uang.
Melihat fungsinya yang bermacam-macam dan menyangkut keadaan perekonomian suatu negara, ketersediaan cadangan ini adalah sebuah keharusan. Bahkan pemerintah memiliki target sendiri untuk meningkatkan cadangan uangnya. Cadangan uang yang di atas rata-rata juga bisa menjadi indikasi penilaian kekayaan suatu negara.
Komponen Cadangan Devisa Negara
Cadangan uang suatu negara berbentuk berbagai macam komponen. Hal ini disesuaikan atas standar kecukupan internasional terhadap cadangan devisa sebuah negara. Berikut ini adalah daftarnya:
1. Mata uang valuta asing
Valuta asing adalah uang yang disimpan oleh bank sentral sebagai cadangan dan biasanya dapat digunakan sebagai alat bayar segala transaksi yang dilakukan di luar negeri. Cadangan ini yang biasanya berjumlah paling besar. Lalu, ada juga deposito yang masih dalam bentuk valuta asing.
2. Emas moneter
Selain individu, Bank Indonesia juga memiliki cadangan uang berupa emas batangan. Emas batangan ini disimpan di dalam tempat yang aman dan hanya diketahui oleh otoritas. Lokasinya ada yang berada di Indonesia, ada juga yang disimpan di luar negeri. Emas ini biasanya akan sangat menguntungkan ketika ketidakstabilan ekonomi terjadi karena biasanya harganya akan naik.
3. Reserve Position in the Fund (RPF)
Ini merupakan cadangan uang negara yang disimpan khusus di IMF, tapi bisa diambil kapan saja oleh negara. IMF memberikan peringkat pada negara-negara tersebut sesuai dengan jumlah cadangan yang disimpan oleh negara. IMF dapat membeli cadangan uangnya, dan biasanya negara akan mengalami peningkatan kepemilikan valuta asing yang bisa meningkatkan cadangan devisa, tapi risikonya peringkat posisi cadangan uang negara di IMF bisa mengalami penurunan.
4. Special Drawing Rights (SDR)
Fasilitas yang diberikan oleh International Monetary Fund (IMF) ini dalam bentuk alokasi dana. Tujuannya untuk meningkatkan likuiditas negara tersebut di perekonomian internasional. Tidak mengherankan fasilitas ini bisa meningkatkan dan menurunkan cadangan uang negara.
Semua komponen ini bisa digunakan sewaktu-waktu karena sifatnya yang likuid. Sama seperti ketika kamu berinvestasi, akan sangat bagus jika instrumen investasi adalah sesuatu yang mudah dicairkan menjadi uang agar dapat langsung digunakan. Selain itu pemerintah juga melakukan diversifikasi karena mengandalkan satu instrumen saja pastinya akan cukup berisiko.