Perencanaan Keuangan

Menentukan Jumlah Uang Saku untuk Anak

Uang Saku

Ajaib.co.id – Kamu yang sudah memiliki anak yang duduk di bangku sekolah biasanya akan memberikan uang saku. Banyak keuntungan yang anak dapatkan ketika kamu memberikannya uang saku.

Tidak hanya untuk jajan dan bersenang-senang, anak-anak akan jadi belajar bertanggung jawab untuk menggunakan uang sakunya secara tepat.

Kamu bisa sekalian mengajarkannya tentang finansial di sini. Jumlah uang saku yang diberikan olehmu juga harus pas, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Oleh karena itu, di sini akan dijelaskan bagaimana caranya menentukan uang saku untuk anakmu.

1.    Tentukan berdasarkan kemampuanmu

Hal pertama yang orang tua perlu pikirkan dalam memberikan uang jajan kepada anak adalah dengan mempertimbangkan kemampuan finansialmu sendiri.

Kamu biasanya akan bersedia memberikan segalanya pada anak, tapi untuk membentuk mental yang baik pada anak, kamu tidak harus memenuhi semua permintaannya. Yang penting adalah kebutuhan utama anak dapat terpenuhi dengan baik.

Kamu tidak perlu melihat orang tua lain yang memberikan uang jajan pada anaknya dalam jumlah tertentu. Jumlah uang jajan ini bisa berbeda-beda antara para orang tua, tergantung dari niat mereka sendiri.

Patokannya bukan dari orang tua lain. Justru kamu yang perlu menentukan patokan itu sendiri.

Untuk menjadi orang tua yang loyal, bukanlah memberikan uang jajan yang melimpah pada anak. Namun, memberikannya pembelajaran berharga tentang bagaimana caranya mengelola uang yang baik.

2.    Tentukan berdasarkan umur sang anak

Kamu dapat menentukan uang saku anak berdasarkan umurnya. Biasanya untuk anak yang masih di sekolah dasar, yang artinya berumur antara 6 sampai 12 tahun, jumlah uang jajannya yang paling sedikit. Kamu bisa mengatar jemputnya sendiri, membawakan bekal, dan anak-anak juga belum berani bermain jauh-jauh dengan temannya.

Lalu, ketika anak sudah masuk SMP, kamu perlu menaikkan uang jajannya karena kebutuhannya, terutama untuk sekolah akan bertambah banyak. Misalnya, kebutuhan untuk praktik sekolah dan buku yang diperlukan akan lebih banyak. Kamu juga sesekali dapat memberinya izin untuk jalan-jalan bersama teman-temannya.

Saat anak masuk SMA juga uang jajannya akan lebih banyak lagi. Semakin anak dewasa, jumlah uang jajannya akan wajar bertambah. Sampai kamu membiarkannya bisa mencari uang sendiri, di sanalah kamu bisa mempercayakan anak untuk lebih bebas memilih masa depannya.

3.    Tentukan berdasarkan kebutuhan anak

Kamu bisa menentukan uang jajan berdasarkan kebutuhan anak. Bisa saja dalam sebulan itu, anak diharuskan mengikuti study tour ke luar kota, kamu pun harus menyiapkan uang lebih untuknya.

Atau misalnya guru mengharuskan anak membeli buku untuk bahan pelajaran dan praktik. Kamu bisa menambahkan uang saku untuk hal tersebut.

Yang penting adalah kamu harus tahu apa saja kebutuhan sang anak. Kebutuhannya bisa berbeda-beda setiap bulan, tergantung dari kegiatan di sekolah. Apalagi jika anak ada kursus tambahan di luar jam sekolah, kamu juga perlu menyiapkan uang jajan yang pas untuknya.

4.    Berdiskusi dengan anak

Hal penting yang tidak boleh dilupakan di sini adalah ajak anak berdiskusi untuk menentukan uang jajan yang pas. Supaya kamu tahu apa saja kegiatan anak di sekolah. Dengan begini, kamu juga mengajarkan anak untuk lebih terbuka padamu dan menghindarkannya berbohong untuk mendapatkan uang lebih.

Kamu juga jadi tahu sebaiknya memberikan uang jajan per hari, per minggu, atau per bulan untuk anak. Pertimbangannya adalah jika uang saku diberikan per bulan, kamu perlu memberikan uang dalam jumlah yang besar. Sebelum memberikannya, kamu harus yakin anakmu bisa menggunakan uang itu sesuai dengan kebutuhannya.

Intinya kamu perlu tahu uang yang kamu berikan pada anak akan digunakan untuk apa saja. Kamu bisa memintanya mencatat seluruh pengeluaran. Cara ini juga bisa dipraktikkan agar anak bisa menganggarkan uangnya sendiri untuk kebutuhan-kebutuhannya. Hal yang kamu ajarkan ini akan sangat berguna untuknya di masa depan nanti.

Anakmu pasti tidak akan menjadi pribadi yang boros dan menyadari betapa pentingnya melakukan perencanaan keuangan yang rapi.

5.    Mengajaknya menabung atau berinvestasi

Kamu bisa juga sekalian mengajaknya menabung sedini mungkin. Ini adalah cara untuk berhemat yang paling mudah. Kamu dapat membelikannya celengan yang nanti diisikan sendiri oleh anakmu dari uang saku yang sudah disisihkannya setiap hari.

Atau sekarang sudah cukup banyak produk tabungan perbankan yang bisa dimanfaatkan oleh anak di bawah umur. Kamu sebagai orang tua bisa memantau penggunaan uang di rekening itu karena pihak bank bisa memberikan laporan pengeluaran yang langsung masuk ke pesan di ponselmu.

Apabila anak sudah semakin dewasa, yaitu menginjak masa kuliah, kamu bisa mengajaknya untuk mulai berinvestasi di berbagai macam instrumen. Investasi saham pun saat ini sudah dipraktikkan oleh para mahasiswa.

Semakin dini mereka menabung dan berinvestasi, semakin cepat juga mereka akan merasakan hasilnya nanti.

6.    Jika anak meminta uang tambahan, harus ditanyakan lagi

Hal pertama yang perlu kamu ingat ketika memberikan uang saku pada anak adalah uang itu sudah pas dan tidak kurang. Apabila anak meminta uang tambahan karena alasan-alasan yang tidak begitu penting, kamu bisa memberikannya pengertian bahwa kamu sudah cukup memberikannya uang.

Hal itu dilakukan agar anak paham bahwa tidak semua hal yang ia inginkan bisa didapatkan begitu saja. Kamu bisa memberikannya solusi untuk menabung agar bisa meraih keinginannya di masa depan. Intinya, kalau anak menginginkan sesuatu, dia harus mau berjuang terlebih dahulu. Ini akan menjadi pelajaran berharga untuknya nanti.

Untuk berinvestasi dengan aman, kamu bisa mengandalkan Ajaib yang menyediakan jasa trading saham dan reksa dana. Aplikasi Ajaib memiliki berbagai fitur menarik yang akan memudahkan kamu dalam berinvestasi.

Kamu juga bisa berdiskusi dengan sesama investor untuk meningkatkan kemampuanmu. Yuk, unduh aplikasi Ajaib di ponsel pintarmu. Gratis!

Artikel Terkait