Ajaib.co.id – Kondisi ekonomi yang semakin sulit belakangan ini membuat banyak orang banting setir membuka usaha rumahan. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan strategi marketing yang tepat untuk memasarkan bisnis rumahan tersebut. Tak heran kemudian banyak yang gagal meraih pangsa pasar usahanya itu.
Masyarakat kini semakin kreatif menciptakan peluang bisnisnya sendiri dengan memulai bisnis kecil-kecilan. Perkembangan teknologi saat ini membuat usaha dengan modal kecil pun tidak mustahil untuk berkembang pesat. Misalnya saja usaha katering rumahan yang menerapkan strategi pemasaran lewat media online yang berhasil meraup untung melimpah.
Sayangnya, trik ini tidak digunakan oleh semua orang. Padahal cara ini menjadi salah satu andalan untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan. Namun banyak pula yang bertahan dengan sistem promosi manual untuk penjualan produknya.
Jika sudah demikian, mana yang paling pas untuk memasarkan bisnis rumahan milikmu?
Beda Tipe Memasarkan Bisnis Rumahan, Mana yang Paling Efektif?
Bayangkan jika pebisnis rumahan tidak mempromosikan usahanya sama sekali, apa yang akan terjadi? Bisa jadi, pelanggannya hanya keluarga, saudara, tetangga, dan teman-teman. Padahal tidak setiap hari mereka akan membeli barang atau menggunakan jasa kita.
Memang benar, promosi bisa dilakukan dari mulut ke mulut. Sementara kita menjual barang dan memberikan pelayanan terbaik, pelanggan yang akan menyebarkan komentar terbaik tentang bisnis kita. Namun, promosi dari mulut ke mulut membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Pelanggan juga sekadar memberikan informasi, tidak sekaligus membujuk pelanggan baru.
Karena itulah, penting sekali bagi seorang pebisnis rumahan untuk memasarkan bisnis rumahan dengan metode yang tepat. Bisnis rumahan yang menjanjikan sekali pun tetap membutuhkan promosi untuk memperkenalkan produk atau jasa. Sekali pun produk dan jasa sangat menarik, apa gunanya jika tidak ada yang tahu, bukan?
Memasarkan bisnis rumahan dapat dilakukan secara offline maupun online. Masing-masing cara memiliki karakteristiknya sendiri, beserta kelebihan dan kekurangannya. Yuk, kita telisik satu per satu.
Cara Pemasaran Offline
Pemasaran secara offline dapat dikatakan sebagai cara pemasaran tradisional karena sudah dipakai sejak zaman dahulu. Namun sampai kini cara ini masih menjadi pilihan bagi sebagian pengusaha.
Prinsipnya kurang lebih sama. Pemasaran secara offline tidak akan jauh-jauh dari media cetak, kartu nama, tatap muka dengan pelanggan, dan sejenisnya. Harus diakui cara ini memang masih memiliki efektifitasnya sendiri meskipun sudah tersaingi dengan metode online.
Sejumlah perbedaan antara pemasaran offline dengan online antara lain:
1. Perlu kehadiran fisik seseorang yang menjalankan promosi (sales) dan media fisik untuk keperluan publikasi;
2. Penawaran produk atau jasa dilakukan secara langsung kepada calon konsumen;
3. Penawaran produk atau jasa memerlukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain.
Ketiga hal tersebut merupakan hal yang dilakukan sebuah usaha untuk melakukan promosi secara offline. Meskipun banyak yag mengatakannya sebagai hal yang ketinggalan zaman, pemasaran secara offline memiliki beberapa kelebihan, yakni:
1. Penting untuk konsumen dapat melihat langsung produk atau jasa yang ditawarkan sehingga tingkat kepercayaan lebih tinggi. Tidak akan terjadi salah pilih barang karena perbedaan warna, bentuk, dan sebagainya karena konsumen telah melihatnya sendiri;
2. Pelayanan konsumen dapat dilakukan dengan lebih mudah. Ketika bertatap muka langsung, konsumen dapat langsung mengajukan pertanyaan seputar produk atau jasa kepada penjual atau sales.
Akan tetapi, di antara kelebihan-kelebihan di atas, pemasaran secara offline juga memiliki kekurangan, yaitu:
1. Tidak terukur. Tidak ada cara yang benar-benar efektif untuk mengetahui keberhasilan iklan di media cetak, brosur, maupun iklan di radio dan televisi;
2. Tidak berjalan dalam jangka panjang. Selama pebisnis masih rajin mencetak brosur atau keliling dari rumah ke rumah, bisa jadi masih ada yang akan membeli produknya. Namun, kita juga butuh uang makin banyak untuk keperluan promosi tersebut;
3. Sulit menjangkau audiens yang spesifik. Misalnya, ketika kamu asal sebar atau titip brosur, bisa jadi ada di antara mereka yang tidak berminat. Terbuanglah satu lembar cetakan brosurmu, berarti hilang biaya.
Dalam strategi pemasaran apa saja yangd diterapkan, media adalah kunci penting untuk menyampaikannya ke masyarakat yang menjadi target pasar. Lalu, apa saja media yang dapat digunakan untuk pemasaran secara offline?
1. Brosur
Kamu bisa mencetak brosur atau pamflet dan dibagikan di tempat-tempat umum atau lokasi lain di mana terdapat calon konsumen. Semakin banyak brosur tercetak, semakin banyak yang membaca, makin besa kemungkinan produkmu dikenal;
2. Mulut ke mulut
Target utama dari metode pemasaran ini dimulai dari orang-orang di sekitarmu, seperti tetangga, teman, keluarga, dan rekan kerja. Cara ini dipercaya efektif karena orang cenderung percaya dengan komentar orang terdekat yang dikenal;
3. Pameran atau bazar
Dengan bergabung dalam pameran atau bazar, kamu berkesempatan memperkenalkan produk kepada para pengunjung pameran. Kesempatan terbuka luas karena pengunjung bisa datang dari mana saja selain dari daerah sekitarmu;
4. Toko-toko
Jangan hanya berkutat menitipkan produk di warung milik tetangga. Kamu harus berani memperluas pasar dengan mencoba menitipkan produk ke toko-toko lainnya. Bila perlu, pelajari juga karakteristik pembeli suatu toko sehingga kamu dapat menemukan konsumen yang tepat.
Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa pemasaran secara offline memiliki banyak kelemahan pada biaya dan waktu. Bagaimana dengan pemasaran online?.
Cara Pemasaran Online
Di masa sekarang, pebisnis rumahan pun mulai banyak mencoba peruntungan dengan memasarkan produk secara online. Tak perlu muluk-muluk, kamu bisa memulai dengan hanya berbekal media sosial atau bergabung di marketplace.
Cara membuat materi pemasaran online kini juga sudah lebih gampang didapatkan. Kamu bisa mencari inspirasi dari bebagai brand besar atau tips dan trik yang banyak dibagikan di internet. Memasarkan bisnis rumahan secara online kini banyak dipilih oleh wirausaha kecil-kecilan karena hemat biaya.
Usaha rumahan umumnya memang belum memiliki anggaran khusus untuk melakukan promosi besar-besaran. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari promosi secara online. Banyak pelaku usaha mikro yang sudah memasarkan bisnis rumahan yang dimiliki lewat bantuan digital. Hasilnya juga tak kalah dibandingkan produk lainnya.
Dibandingkan pemasaran yang dilakukan secara offline, pemasaran online memiliki sejumlah kelebihan, antara lain:
1. Jangkauan luas tanpa batas ruang dan waktu. Internet mampu menjangkau khalayak luas di seluruh penjuru dunia;
2. Tak perlu biaya mahal. Pebisnis tinggal membuat akun media sosial, situs web, atau bergabung di marketplace;
3. Target pasar dapat ditentukan dengan mudah melalui penggunaan kata kunci. Pebisnis juga bisa masuk ke forum atau komunitas yang sesuai dengan produknya;
4. Pelayanan dapat dioptimalkan dengan mesin, contohnya dengan adanya fitur obrolan di situs web;
5. Pebisnis dapat melakukan riset pasar dengan mudah, misalnya melalui kata kunci yang dicari konsumen. Banyak juga tools untuk mengukur efektivitas promosi di media sosial.
Di antara banyak kelebihannya, terselip juga kekurangan, seperti:
1. Walaupun biaya promosi relatif murah, pemasaran online membutuhkan biaya awal yang tinggi, misal komputer atau laptop, ponsel pintar, perangkat lunak, jasa pembuatan situs web, dan seterusnya;
2. Banyak pelanggan yang sekadar mampir toko online hanya untuk mencari informasi produk. Namun mereka akan tetap memilih toko offline ketika membeli barang tersebut;
3. Pelanggan yang tidak dapat menggunakan internet atau tidak terjangkau akses internet tidak dapat menjadi target promosi;
4. Tidak bersentuhan langsung dengan konsumen sehingga dibutuhkan upaya lebih untuk mendapatkan kepercayaan;
5. Bisa terjadi kesalahan teknis pada perangkat pendukung promosi online yang menghambat kegiatan promosi.
Nah, apa saja media yang dapat digunakan untuk memasarkan produk secara online? Berikut pilihannya.
1. Media sosial seperti Facebook dan Instagram. Kedua media sosial ini banyak dipilih karena fiturnya paling lengkap, banyak pengguna, dan mudah menampilkan gambar produk;
2. Forum seperti Kaskus atau forum-forum khusus sesuai produk yang dijual. Misalnya forum pengguna komputer, forum kecantikan, forum ibu dan anak, dan sebagainya;
3. Marketplace seperti Tokopedia, OLX, Blibli, Bukalapak, dan lain-lain. Nilai plusnya, transaksi dilakukan dengan perantara tepercaya sehingga sangat aman;
4. Blog atau situs web. Media ini cocok untuk kamu yang telah memiliki banyak produk dan punya ciri khas. Kamu bisa fokus menampilkan informasi selengkap mungkin, termasuk konten pendukung.
Memasarkan bisnis rumahan tetap membutuhkan kombinasi strategi secara online dan offline. Pasalnya, meskipun pangsa psar online sangat luas namun cara lama tetap saja masih memberikan hasil yang jitu. Daripada pusing memilih yang mana, bukankah lebih baik menggunakan keduanya dengan porsi yang tepat.
Memasarkan bisnis rumahan ternyata hanya perlu beberapa langkah mudah, bukan? Selanjutnya tinggal konsistensi dan pantang menyerah. Semoga berhasil!
Bacaan menarik lainnya:
Kotler, P. & K.L. Keller. (2009). Marketing Management, Edisi 13. London: Pearson
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.