Investasi

Melunasi Utang atau Berinvestasi, Mana Lebih Penting?

Baik melunasi utang dan berinvestasi untuk masa depan adalah elemen penting dari kehidupan keuangan yang sehat. Namun, kedua tugas ini tampaknya bertempur secara langsung ketika kamu harus memprioritaskan kepentingannya. Apalagi jika kondisi finanasialmu belum memungkinkan untuk membayar utang sekaligus berinvestasi karena masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

Kamu sendiri pastinya tak ingin terlalu lama terjerat utang sehingga kerapkali memprioritaskan cicilan utang setiap kali habis gajian. Di sisi lain, ketika teman sebaya mulai melakukan investasi untuk mendapatkan kehidupan keuangan yang lebih baik, pasti kamu juga ingin merasakannya.

Dilema ini pasti sering kamu rasakan apalagi jika kesadaran tentang pentingnya investasi mulai tumbuh seiring dengan bertambahnya usia dan literasi keuangan. Di sini lah kebijaksanaan dan pertimbanganmu diuji, mana yang lebih penting, melunasi utang dengan cepat atau munyisihkan dana untuk membeli investasi?

Apakah yang terbaik untuk keluar dari utang secepat mungkin atau hanya membayar jumlah minimum pinjaman dan menaruh uang tunai tambahan untuk menumbuhkan tabunganmu? Namun sebelum kamu memutuskan untuk melunasi utang atau berinvestasi, ada berapa hal yang harus dilakukan sebelumnya.

3 Pertimbangan Utama Sebelum Melunasi Utang atau Berinvestasi

Kita biasanya memiliki utang karena kondisi keuangan saat ini yang masih belum mencukupi kebutuhan. Umumnya, usia produktif seperti milenial saat ini terbebani utang berupa cicilan KPR, kendaraan atau tagihan kartu kredit. Namun ada kalanya kita mengambil pinjaman lainnya karena kebutuhan yang mendesak misalnya biaya pengobatan orang tua atau karena salah perhitungan anggaran akibat gaya hidup.

Kegalauan untuk memutuskan apakah lebih baik melakukan pelunasan utang atau pembelian investasi sendiri baru boleh kamu rasakan dengan beberapa syarat. Sebelum mencari tahu di mana harus menaruh uang tambahan, kamu benar-benar harus memastikan dasar-dasar anggaran sudah tercukupi.

Secara khusus, kamu harus memiliki dana darurat dengan biaya sekitar 3 sampai 6 bulan dan melakukan pembayaran minimum untuk semua utang yang kamu ambil saat ini. Jika belum memenuhi salah satu persyaratan itu, fokus lah pada itu sebelum menangani hal lain. Hanya jika kamu sudah memenuhi garis dasar tersebut, perdebatan hutang versus investasi bisa dilakukan.

Jika kondisi keuanganmu sudah memenuhi persyaratan tersebut maka persiapkan dirimu untuk mulai memilih prioritas. Ajaib secara khusus telah menyusun beberapa hal yang harus jadi pertimbangan utamamu dalam memutuskan mana yang lebih baik didahulukan. Tiga hal yang harus dipertimbangkan tersebut antara lain:

# Bandingkan Tingkat Suku Bunga

Salah satu cara pendekatan yang paling umum untuk menangani masalah pembayaran utang versus investasi adalah membandingkan tingkat bunga utangmu dengan pengembalian investasi yang mungkin kamu miliki. Secara umum, pinjaman berbunga tinggi yang melebihi pendapatan investasimu harus dilunasi terlebih dahulu.

Demikian juga, jika memiliki utang berbunga rendah, manfaat yang lebih besar mungkin datang dari melakukan pembayaran minimum dan memasukkan lebih banyak uang ke dalam rekening investasimu. Ini sepertinya solusi sederhana, tetapi bagi kebanyakan orang ada lebih banyak untuk dipertimbangkan. Juga ingat bahwa ketika kamu melunasi hutang, ada pengembalian yang dijamin. Dengan berinvestasi selalu ada unsur risiko yang terlibat.

Jika kamu memiliki utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit dan pinjaman pribadi, melunasinya harus menjadi prioritas utama. Membayar kartu kredit yang mengenakan bunga 30 persen per tahun sama dengan mendapatkan pengembalian 30 persen dari tabunganmu, yang akan sulit ditandingi bahkan dengan berinvestasi di saham.

Namun, jika kamu memiliki cicilan rumah yang mengenakan bunga 5 sampai 6 persen, memutuskan apakah akan berinvestasi atau melakukan pembayaran tambahan adalah hal yang sulit. Melakukan pembayaran ekstra pada pinjaman rumah yang membebankan biaya, katakanlah 5 persen, berarti kamu secara efektif mendapatkan pengembalian 5 persen.

Pasar saham telah mengembalikan sekitar 12 persen per tahun selama jangka panjang, maka tampaknya masih lebih baik untuk menginvestasikan uang tunai ekstra milikmu dalam bentuk saham. Tetapi begitu, kamu harus memperhitungkan bahwa membayar cicilan adalah pengembalian yang dijamin, sementara untuk saham-saham volatil pengembalian masih berada di angka yang tidak jelas.

# Temukan Keseimbangan Antara Membayar Utang dengan Berinvestasi

Banyak ahli percaya bahwa jawaban untuk melunasi utang atau fokus pada investasi adalah dengan melakukan keduanya secara bersamaan. Jika beberapa aset atau utang menawarkan hasil dengan tingkat bunga yang sama, lebih baik menyebar taruhan uangmu untuk melindungi diri dari kinerja yang buruk pada satu kelas aset tertentu.

Delegasikan dana yang cukup untuk melunasi lebih dari pembayaran pinjaman minimum sambil menyisihkan uang tunai dalam instrumen investasi pilihanmu. Pendekatan ini memastikan bahwa kamu tidak kehilangan waktu berharga untuk menyimpan uang tunai untuk pensiun sementara juga mengurangi utang bunga tinggi yang mahal.

Ada sejumlah metode penganggaran yang berbeda yang mencakup pembayaran utang dan investasi. Misalnya, anggaran 50/30/20 menyisihkan 20 persen dari penghasilanmu untuk ditabung dan pembayaran utang di atas minimum. Metode Oprah’s Debt Diet mengalokasikan 15 persen pendapatan sebagai cara melunasi utang dan 10 persen pendapatan untuk tabungan.

# Tentukan Tujuan Keuanganmu

Situasi keuangan setiap orang unik sehingga masuk akal bahwa tujuan keuangan pribadimu memiliki peran penting dalam keputusan . Bagi banyak orang, bebas dari utang menawarkan rasa lega yang tidak dapat diukur. Bagi yang lain, memiliki dana darurat yang akan menutupi biaya 6 bulan membantu mereka tidur di malam hari. Emosi kadang-kadang bisa mengesampingkan logika ketika datang ke keputusan keuangan.

Karena itulah kamu harus memikirkan masak-masak mana yang lebih kamu utamakan, melunasi utang atau berinvestasi. Pakar keuangan profesional sekalipun tidak akan bisa memberikan jawaban bagimu karena memang kondisi dan faktor emosi setiap orang berbeda-beda. Jika melunasi utang lebih cocok dengan tujuan keuanganmu maka lakukan itu. Sedangkan jika kamu takut kehilangan waktu untuk merasakan manisnya investasi maka silahkan lakukan pula pilihanmu.

Tidak ada solusi mudah untuk pertanyaan apakah lebih penting melunasi utang atau berinvestasi. Lihatlah keuangan pribadimu untuk menentukan di mana uangmu akan membuat dampak terbesar pada kehidupanmu. Jika setelah kamu berhitung tidak membantu untuk memutuskan antara satu atau yang lain, cobalah menangani keduanya pada saat yang sama atau fokus pada tujuan keuangan yang akan memberimu ketenangan pikiran.

Misalnya kamu ingin tetap mampu membayar cicilan secara penuh namun juga mulai berinvestasi mungkin bisa mencoba investasi reksa dana. Instrumen investasi ini bisa dilakukan dengan dana terbatas sehingga tidak membebani anggaran keuanganmu maupun cicilan pinjaman yang harus rutin kamu bayar.

Tingkat pengembalian investas reksa dana, meksipun tidak setinggi saham, cukup lumayan dengan modal yang tidak terlalu banyak. Sejalannya waktu, ketika sudah bebas dari utang, kamu bisa menambah jumlah investasimu dan mungkin memperluas varian produk investasi di portofoliomu.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait