Ekonomi

Kinerja dan Prospek Usaha Timah di Indonesia

prospek-usaha-timah

Ajaib.co.id – Prospek usaha timah masih cerah dalam beberapa tahun ke depan. Kebutuhan timah dari berbagai negara masih terbilang tinggi, bahkan belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh negara-negara produsen timah. Hal ini menyebabkan terjadinya kenaikan harga timah yang menguntungkan bagi Indonesia.

Timah merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Pertambangan timah di Pulang Bangka, Pulau Belitung, dan Pulang Singkep mampu menghasilkan timah dalam jumlah besar. Hasil tambang tersebut diekspor ke negara-negara di Asia dan Eropa.

Berdasarkan dataWorld Bank, Indonesia merupakan negara produsen logam timah serta olahannya yang terbesar kedua di dunia. Bahkan pada Tahun 2019, PT Timah Tbk sempat menjadi perusahaan produsen timah terbesar dunia mengalahkan Yunnan Tin dari China.

Untuk menguraikan kinerja dan prospek usaha timah di Indonesia, mari kita bahas kegunaan timah di berbagai bidang industri. Ketahui juga konsumsi timah dunia per tahun dan negara tujuan ekspor timah.

Kegunaan Timah

Timah merupakan jenis logam yang memiliki keunggulan tersendiri. Sebagai penghantar listrik dan panas yang baik, timah termasuk logam lunak yang mudah dibentuk. Timah juga tahan terhadap karat dan korosi sehingga bernilai jual tinggi.

Berikut ini beberapa contoh kegunaan timah dalam industri:

1.     Industri Otomotif

Timah digunakan untuk membuat komponen produk-produk otomotif. Logam timah memiliki keunggulan untuk dijadikan suku cadang kendaraan karena sifatnya yang mudah dibentuk sesuai dengan model yang dibutuhkan.

Selain itu, timah memiliki bobot yang ringan dan bebas korosi. Sehingga dapat menjaga kualitas dari kendaraan yang diproduksi.

2.     Industri Makanan

Logam timah terkenal awet dan dapat melindungi makanan dari bakteri. Oleh karena itu timah banyak digunakan sebagai bahan untuk melapisi pembuatan kaleng kemasan makanan.

Selain itu, timah juga menjadi bahan dalam pembuatan kertas alumunium foil.

3.     Industri Pertambangan

Industri pertambangan minyak dan gas pada umumnya menggunakan pipa yang terbuat dari campuran timah. Campuran timah ini membuat bobot pipa menjadi lebih ringan.

Pipa pertambangan menjadi lebih tahan lama dan terhindar dari korosi.

4.     Industri Kesehatan

Kegunaan timah pada industri kesehatan cukup krusial. Timah dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan gigi palsu agar gigi terlindung dari risiko racun dan korosi. Timah juga kerap dijadikan bahan campuran pasta gigi karena dapat menjadi fluorida alami yang memelihara warna putih alami dan kepadatan gigi.

Beberapa alat-alat kedokteran juga menggunakan timah sebagai bahan dasarnya. Sifat timah yang tidak mudah karat dan korosi menjadikannya lebih higienis dibandingkan bahan material lainnya.

5.     Aneka Industri

Kegunaan timah juga tampak pada aneka industri. Sifat logam timah yang ringan, lunak, dan bebas karat menjadi material unggulan untuk membuat komponen produksi pada aneka industri. Contohnya dalam pembuatan elektronik dan smartphone. Timah digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan spare part elektronik dan smartphone.

Dalam industri peralatan rumah tangga juga tak luput dari penggunaan timah. Furniture seperti lemari, kusen, meja, dan lain-lain kerap menggunakan material timah agar tidak mudah rusak. Timah juga digunakan dalam pembuatan peralatan makan serta peralatan memasak.

Konsumsi Timah Dunia dan Negara Tujuan Ekspor Timah

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Muhammad Zulkarnaen menjelaskan bahwa negara tujuan ekspor timah masih didominasi negara-negara di Asia sebesar 68%, disusul Eropa 17%, dan Amerika 14%. Sedangkan untuk pasar domestik hanya berkontribusi 2%.

Negara tujuan ekspor timah terbesar antara lain Singapura yang berkontribusi 17,9%, kemudian Korea 16,2%, China sebesar 14,8%, Amerika Serikat 11,2%, dan India sebesar 11,2%. Kontribusi ekspor timah ke lima negara tersebut mencapai 71,3% dari total pendapatan PT Timah Tbk.

Tingkat konsumsi timah dunia per tahun masih besar. Pada Tahun 2019, besarnya permintaan timah di dunia mencapai 359.200 ton dan pada Tahun 2020 sebesar 342.600 ton. Terjadi defisit timah yang terus melebar selama pandemi Tahun 2019 dan Tahun 2020.

Terjadinya pandemi Covid-19 menjadi pemicu berkurangnya persediaan logam timah di London Metal Exchange (LME). Sehingga kelangkaan barang ini mendongkrak kenaikan harga komoditas timah.

Potensi jumlah timah yang dapat dihasilkan Indonesia masih cukup besar. Pada Tahun 2019, tercatat produksi timah menyentuh angka 354.500 ton. Walaupun pada Tahun 2020 terjadi penurunan produksi sebesar 7,7%, produksi timah pada Tahun 2020 sebesar 327.200 ton masih terbilang cukup banyak.

PT Timah Tbk optimis dapat meningkatkan kinerjanya pada Tahun 2021, walaupun target yag ditetapkan konservatif.

Kinerja dan Prospek Bisnis Timah

Pada Tahun 2020 memang terjadi penurunan kinerja keuangan PT Timah Tbk (TINS) akibat adanya pandemi Covid-19. Perusahaan ini membukukan penurunan pendapatan usaha, ekuitas, serta kondisi liabilitas.

Dikutip dari Bisnis.com, PT Timah Tbk melakukan beberapa hal untuk memperbaiki fundamental perusahaan. Yang pertama, perusahaan melakukan perbaikan cashflowdan menjaganya agar tetap positif.

Selanjutnya, PT Timah Tbk menetapkan bahwa harga jual ekspor merupakan harga logam mulia yang tercatat pada bursa London Metal Exchange (LME). Jika kenaikan harga logam di bursa relatif stabil, maka dapat diartikan bahwa permintaan logam timah di dunia meningkat.

Potensi timah aluvial serta timah primer masih besar. PT Timah Tbk dapat meningkatkan recovery penambangan dari bijih timah kadar rendah. Selain itu, perusahaan juga masih memiliki cadangan timah di Pulau Bangka dan Belitung.

Prospek usaha timah semakin menarik pada tahun-tahun mendatang. Tantangan untuk memperbesar kapasitas produksi dan memenuhi lebih banyak permintaan ekspor timah menjadi lecutan untuk berbenah.

Artikel Terkait