Ekonomi

Sejarah Tambang Timah dan Daerah Penghasilnya di Indonesia

tambang-timah

Ajaib.co.id – Tambang timah di Indonesia dikenal sebagai penghasil logam timah terbesar di dunia. Sejarah tambang timah di Indonesia telah dimulai sejak 200 tahun yang lalu. Sumber daya mineral timah yang dimiliki Indonesia tersebar di beberapa daerah penghasil timah, baik daratan maupun perairan.

Timah merupakan logam yang memiliki banyak keunggulan sehingga banyak industri yang menggunakannya untuk berbagai keperluan. Tidak heran jika timah menjadi salah satu komoditas ekspor andalan bagi Indonesia. Ribuan ton timah berhasil didistribusikan ke berbagai negara di Asia Pasifik dan Eropa.

Ketahui lebih lanjut tentang sejarah tambang timah serta daerah penghasil timah di Indonesia. Berikut ini uraian lengkapnya.

Tambang Timah dan Sejarahnya di Indonesia

Timah merupakan unsur kimia yang termasuk logam pascatransisi pada kelompok 14 dalam tabel periodik. Bijih timah yang ditambang di Indonesia pada umumnya merupakan jenis endapan timah placer atau timah sekunder yang disebut juga timah aluvial.

Sebagai material penghantar listrik dan panas terbaik, timah digunakan untuk berbagai keperluan di industri dan pabrik kimia. Material timah memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan logam lainnya.

Timah dapat dibuat menjadi baju anti api, stabiliser PVC, pestisida, serta pengawet kayu. Kaleng dari bahan timah juga lebih kuat dibandingkan kaleng dari bahan alumunium.

Penjualan dan pendistribusian hasil tambang timah di Indonesia 95% dilaksanakan untuk memenuhi permintaan pasar dari luar negeri. Logam timah ini diekspor ke negara tujuan yang tersebar di wilayah Asia Pasifik yang meliputi Korea, Jepang, Taiwan, Cina, dan Singapura.

Selain itu, timah dari Indonesia juga diekspor ke negara-negara tujuan di Eropa, yakni Belanda, Inggris, Prancis, Spanyol, Kanada, Italia, dan Amerika Serikat.

Sejarah tambang timah di Indonesia telah ada sejak masa kolonial. Pertambangan timah di Pulau Bangka dikelola oleh Banka Tin Winning Bedrijt (BTW) yang merupakan badan usaha milik pemerintah kolonial Belanda. Sedangkan pertambangan timah di Belitung dilakukan oleh perusahaan swasta milik Belanda, yakni Gameenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB).

Selain itu, perusahaan swasta lainnya milik Belanda yang bernama NV Sinkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV SITEM) mengelola pertambangan timah di wilayah Singkep.

Setelah kemerdekaan RI, yaitu sekitar Tahun 1953-1958, tiga perusahaan tambang timah tersebut dinasionalisasikan menjadi tiga perusahaan negara yang berdiri masing-masing. Kemudian pada Tahun 1968, tiga perusahaan tersebut digabung menjadi satu perusahaan bernama Perusahaan Negara (PN) Timah. Selanjutnya PN Timah diubah menjadi PT Tambang Timah (Persero) yang semua sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Industri timah dunia sempat mengalami krisis sejak Tahun 1985 akibat kehancuran The International Tin Council (ITC). Hal ini sangat berimbas pada pertambangan timah di Indonesia. PT Timah (Persero) harus melakukan beberapa restrukturisasi dalam kurun waktu Tahun 1991-1995.

Kemudian pada Tahun 1995, perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana di pasar modal Indonesia serta internasional. Nama perusahaan pun berganti menjadi PT Timah Tbk.

Daerah Penghasil Timah di Indonesia

Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil timah. Hasil tambang timah dari Indonesia ini melimpah dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor timah terbesar di dunia.  Berikut ini beberapa daerah penghasil timah terbesar di Indonesia.

1.     Pulau Belitung

Batuan yang bersifat asam banyak dijumpai di Pulau Belitung. Hal ini disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab melimpahnya timah di Pulau Belitung. Sehingga Pulau Belitung menjadi salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia.

Lokasi tambang timah di Pulau Belitung terletak di Manggar yang merupakan ibu kota Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Bangka Belitung. Daerah ini awalnya didirikan sebagai pusat penambangan timah pada abad ke-19.

Pada Tahun 2019, hasil tambang timah di Pulau Belitung meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 12.300 ton menjadi 37.700 ton. Penjualan timah mencapai 31.600 ton dan 98% dari jumlah tersebut diekspor ke negara-negara tujuan. Angka ini sangat besar dan berpotensi meningkatkan perekonomian di Indonesia.

2.     Pulau Singkep

Kegiatan penambangan timah di Pulau Singkep telah berlangsung sejak dua abad yang lalu, yaitu sekitar Tahun 1812. Pertambangan timah di lokasi ini termasuk yang tertua di Indonesia.

Sebelum dikelola secara modern oleh perusahaan pertambangan, dulunya masyarakat mendulang timah di Pulau Singkep dengan cara tradisional. Logam timah di pulau ini melimpah dan terus ditambang sampai saat ini.

Lokasi tambang timah di Pulau Singkep terletak di Bakinang yang merupakan ibu kota Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Selain di Bakinang, timah di daerah Dabo juga tidak kalah banyaknya. Luas area penambangan di Dabo mencapai 45.000 hektar.

3.     Pulau Bangka

Daerah penghasil timah lainnya di Indonesia adalah Pulau Bangka, tepatnya di Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Lokasi ini memiliki timah dalam jumlah yang cukup besar sehingga tidak heran jika ada beberapa tambang timah di Muntok.

PT Timah Tbk membangun dua smelter di Muntok pada Tahun 2019 yang berfungsi untuk menghasilkan timah dengan kadar rendah. Fuming smelter yang dibangun ini memiliki kapasitas sebesar 8.500 ton setiap tahunnya dengan kapasitas produksi dari ausmelt smelter sebesar 35.000 per tahun.

Itulah sejarah tambang timah serta daerah penghasil timah di Indonesia. Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda dan tentu memiliki nilai jual tinggi jika dikelola dengan tepat. Apalagi, prospek bisnis untuk tambang timah masih menjanjikan.

Tersedianya timah yang melimpah menyimpan harapan untuk meningkatkan perekonomian negara serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Artikel Terkait