Ekonomi

Kesenjangan Sosial Adalah Soal Keadilan, Fintech Solusinya

Ajaib.co.id – Seperti diketahui, kesenjangan sosial adalah sebuah isu yang sering berkembang di kalangan masyarakat. Hal ini umumnya terjadi di negara berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang yang ada di dunia.

Tak terkecuali di negara Indonesia, kesenjangan atau ketimpangan sosial adalah isu yang bukan hanya membicarakan antara si kaya dan si miskin saja. Tetapi, isu ini meliputi ruang lingkup yang sangat luas. Sehingga, banyak sekali faktor-faktor yang mendorong terciptanya kesenjangan sosial.

Perbedaan kekayaan di kalangan masyarakat adalah salah satu faktor yang mendorong terciptanya kesenjangan sosial. Belum lagi, adanya pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian secara global menurun, salah satu tandanya adalah terjadinya resesi di berbagai belahan dunia.

Negara yang diketahui mengalami resesi salah satunya adalah Indonesia. Resesi ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat, seperti naiknya angka pengangguran dan kemiskinan

Menurut data yang dikeluarkan oleh BPS pada Februari 2021, jumlah angka pengangguran di Indonesia mencapai 8,67 juta orang. Angka ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 26,26% dibanding periode yang sama pada Februari 2020.

Kenaikan ini dipicu karena adanya pandemi yang membuat berbagai perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan berimbas langsung kepada pekerja di perusahaan yang harus rela kehilangan pekerjaan akibat PHK.

Naiknya angka pengangguran di Indonesia juga berdampak kepada angka kemiskinan. Tercatat, pada September 2020 angka kemiskinan di Indonesia mencapai 27,55 juta orang atau naik 2,76 juta dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Faktor naiknya angka pengangguran dan kemiskinan saat ini menjadi salah satu hal yang semakin meningkatkan kesenjangan sosial di Indonesia. Bagaimana dengan masyarakat berpenghasilan tinggi di Indonesia?

Selama pandemi, orang-orang berpenghasilan tinggi semakin irit saja dalam hal pengeluaran. Bahkan, bisa dikatakan orang kaya semakin kaya selama pandemi ini. Karena mereka tidak mengeluarkan uangnya untuk berbelanja, melainkan mereka lebih memilih untuk menyimpannya di berbagai jenis instrumen investasi seperti emas, deposito, reksa dana, saham, dan produk investasi lainnya.

Pemerintah Telah Berusaha Meningkatkan Daya Beli Masyarakat Agar Mengurangi Dampak Kesenjangan Sosial

Dampak Covid-19 untuk ekonomi memang begitu dirasakan khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Karena mereka kehilangan pekerjaan, di mana hal ini membuat mereka kehilangan daya beli. Dengan begitu, bantuan seperti program sosial pemerintah memang sangat diharapkan oleh masyarakat agar mereka bisa berbelanja kembali.

Misalnya program Kartu Prakerja, BLT, Bansos, dan bentuk-bentuk bantuan lainnya. Semua jenis bantuan ini memang diperuntukkan untuk berbagai kalangan yang terdampak dari segi ekonomi akibat Covid-19.

Sebenarnya, melalui program sosial ini pemerintah mengharapkan masyarakat bisa menggunakan uangnya untuk meningkatkan daya beli di pasar. Sehingga, uang ini tidak hanya untuk ditabung saja. Melainkan, bisa dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan agar terjadinya perputaran uang di masyarakat.

Tetapi, faktanya adalah BLT Subsidi Gaji yang diterima oleh para karyawan berpenghasilan di bawah Rp5 juta per bulan. Mereka lebih memilih untuk menyimpan dan menabungnya sebagai dana darurat ketika membutuhkan uang untuk hal-hal yang bersifat mendesak.

Momen seperti libur Lebaran kemarin bisa dijadikan salah satu penggerak bagi masyarakat untuk menggunakan uangnya untuk berbelanja agar daya beli beli kembali meningkat.

Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia Ingin Dikikis dengan Belanja Sosial

Kesenjangan sosial adalah pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh pemerintah Indonesia. Tercatat, untuk mengurangi kesenjangan sosial di Indonesia, pemerintah terus berupaya meningkatkan pos belanja negara melalui Bantuan Sosial (Bansos) dan Belanja Pegawai.

Untuk program Bansos dari pemerintah, misalnya Kartu Prakerja, BLT Subsidi gaji, Bansos, dll. Sedangkan, Belanja Pegawai adalah kompensasi yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, hingga pensiunan dan pegawai honorer. Belanja Pegawai ini bisa berupa tunjangan PNS seperti gaji ke-13.

Semua program ini sudah berjalan, namun untuk mengkikis kesenjangan sosial yang ada di masyarakat khususnya kelompok berpenghasilan rendah. Pemerintah Indonesia wajib memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan alias tepat sasaran.

Agar bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran, Kemensos akan melakukan validasi dan verifikasi data kepada masyarakat yang menjadi calon penerima bantuan.

Nantinya, Kemensos akan menyiapkan perangkat lunak agar tidak adanya kesalahan data. Lantaran, saat ini data kemensos dan BPS berbeda. Hal ini pula yang membuat kemensos sedikit kesulitan dalam melakukan verifikasi dan validasi data penerima bantuan.

Selain dengan menggenjot pos belanja negara, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan dari satu daerah dengan daerah lainnya juga akan terus ditingkatkan. Dengan begitu, hal ini diharapkan akan menciptakan lebih banyak lagi kota-kota ekonomi di Indonesia, dan bukan hanya berpusat kepada kota-kota besar saja.

Literasi Keuangan Bantu Atasi Kesenjangan Sosial Ekonomi

Seperti yang sudah redaksi Ajaib jelaskan di awal artikel ini, bahwa kesenjangan sosial bukan hanya membahas isu si kaya dan si miskin saja. Melainkan, kesenjangan sosial meliputi berbagai hal termasuk masalah literasi keuangan.

Mayoritas penduduk Indonesia tidak teredukasi dengan baik perihal pentingnya literasi keuangan. Sehingga, banyak masyarakat Indonesia yang tidak begitu paham bagaimana merencanakan keuangan dengan baik.

Tetapi, berkat adanya digitalisasi di sektor keuangan dengan semakin menjamurnya startup fintech. Masyarakat bisa semakin dekat dengan akses keuangan berupa produk atau jasa keuangan.

Dengan begitu, seluruh lapisan masyarakat bisa memahami produk atau jasa keuangan secara menyeluruh terkait kelebihan, kekurangan, hingga manfaat jika masyarakat menggunakan produk atau jasa keuangan tersebut.

Sehingga, hal ini dapat membantu masyarakat dalam menemukan produk atau jasa keuangan yang tepat, dan dapat mengurangi risiko tertipu dengan produk keuangan bodong.

Kunci dari pemahaman produk keuangan yang baik di masyarakat adalah literasi keuangan. Hal inilah yang sedang startup Ajaib lakukan untuk mengedukasi sebanyak-banyaknya masyarakat betapa pentingnya investasi dan perencanaan keuangan sejak dini.

Di situs atau aplikasi Ajaib, masyarakat bisa memperoleh beragam literasi keuangan dari berbagai produk keuangan yang ada saat ini. Selain itu, masyarakat juga bisa menggerakkan ekonomi dengan menjadi salah satu investor di pasar modal lewat investasi saham atau reksa dana di aplikasi Ajaib.

Artikel Terkait