Pajak

Kerap Terkena Pink Tax, Ini Tips Belanja untuk Perempuan

pink-tax

Ajaib.co.id – Membicarakan pink tax mungkin masih asing bagi sebagian besar orang. Sebagai perempuan, sebaiknya mengetahui hal ini lebih dalam agar lebih bijak dalam berbelanja kebutuhan perempuan.

Jika kamu berbelanja, coba perhatikan dengan lebih detail, harga pakaian anak perempuan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pakaian anak laki-laki. Hal ini bukan tanpa sebab, namun dilatarbelakangi oleh adanya “pajak gender” atau pink tax.

Mengutip dari buku The Costs Being A Female Consumer, dijelaskan bahwa pink tax adalah sebuah fenomena yang berkaitan dengan bentuk diskriminasi harga berdasarkan gender tertentu. Adapun nama pink ini dikaitkan untuk mengasosiasikan gender perempuan.

Kebijakan pink tax ini telah mengakibatkan sebagian besar dari produk-produk perempuan dibanderol harga yang lebih mahal daripada produk laki-laki. Contoh beberapa produk tersebut, di antaranya, pakaian, mainan anak, produk perawatan diri, dan lain-lain. Namun, sebetulnya tidak banyak perempuan yang menyadari bahwa barang-barang yang biasa dibeli sudah disertakan pink tax.

Walaupun mengandung kata pajak, dalam istilah pink tax sebetulnya bukan mengartikan bentuk pajak yang sesungguhnya. Penggunaan istilah pink tax merujuk pada adanya pengenaan harga yang lebih mahal pada produk yang ditargetkan untuk perempuan/ versi merah muda dibandingkan produk untuk segmentasi laki-laki atau versi biru.

Habbal (2020) juga mengartikan pink tax sebagai biaya tambahan yang dikenakan terhadap produk dan layanan yang sama namun dipasarkan secara terpisah untuk perempuan dan laki-laki. Misalnya, adanya perbedaan harga antara produk deodoran untuk perempuan dan untuk laki-laki.

Istilah pink tax ini muncul dari prevalensi historis produk yang dipasarkan untuk perempuan yang cenderung berwarna merah muda. Pink tax ini pun terbagi menjadi dua bentuk. Pertama, berupa pengenaan pajak tambahan atas harga dari produk atau layanan tertentu.

Kedua, bukan merupakan pajak aktual saat perusahaan menjual produk yang diperuntukkan pada perempuan dengan harga lebih tinggi ketimbang produk hampir serupa yang dijual kepada laki-laki.

Adapun perbedaan harga tersebut adalah strategi untuk memaksimalkan perolehan keuntungan. Strategi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan tren pasar, perilaku belanja, preferensi dan psikologi.

Secara sederhana, pink tax adalah istilah yang dikaitkan dengan adanya disparitas harga berbasis gender. Hal ini berarti, produk yang hampir identik namun dipasarkan dengan harga yang berbeda, dengan mengenakan harga produk yang lebih tinggi pada perempuan.

Istilah pink ini digunakan karena warna tersebut dinilai paling mewakili strategi pemasaran untuk kelompok perempuan. 

Perlu juga dipahami, bahwa pink tax bukan merupakan kebijakan pemerintah sehingga bukan merupakan pungutan secara resmi. Pink tax umumnya lebih terkait dengan biaya tambahan (added cost) yang diterima oleh retailer, produsen, atau brand tertentu pada produk yang dipasarkan untuk perempuan.

Namun, terdapat pula negara yang mengenakan pajak tambahan pada produk sanitary perempuan yang disebut dengan tampon tax.

Diskriminasi harga ini secara langsung bisa merugikan finansial perempuan. Data tahun 2015 Departemen Urusan Konsumen di Kota New York (NYC) pernah merilis laporan terkait perbedaan harga sebanyak 106 produk kategori mainan dan aksesori.

Hasil laporan tersebut menyebut rata-rata produk untuk anak perempuan dikenakan harga 7 persen lebih tinggi ketimbang produk untuk laki-laki. Adapun tambahan biaya yang tertinggi adalah kategori produk perawatan pribadi untuk perempuan.

Atas laporan NYC tersebut, maka terlihat perempuan harus menanggung disparitas harga hingga 13 persen untuk produk perawatan pribadi.

Perbedaan harga sebesar 13 persen ini bukan hal sederhana karena semakin menekan perempuan. Utamanya bagi mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Untuk mengakali diskriminasi harga akibat adanya pink tax, konsumen perempuan perlu lebih cerdik saat berbelanja. Berikut beberapa tip yang dapat mempertimbangkan:

1.    Lebih jeli memilih produk dan layanan dengan harga murah

Saat berbelanja produk khusus wanita, sebaiknya kamu membandingkan antara satu merek dengan merek lainnya. Dengan membandingkan harga dan kualitas barang. Pilihlah harga yang lebih terjangkau dengan kualitas barang yang dibutuhkan kamu.

2.    Abaikan penanda “perempuan” atau “laki-laki” pada produk atau layanan

Belajar untuk tidak perlu memerhatikan penanda kategori produk antara perempuan dan laki-laki. Karena ada beberapa produk yang sebetulnya sama-sama bisa digunakan oleh gender manapun. Misalnya, alat cukur itu bisa digunakan oleh laki-laki dan perempuan.

3.    Fokus pada kualitas yang ditawarkan, tak apa memilih produk “laki-laki” asal memiliki fungsi sama

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kamu bisa menggunakan produk yang hampir identik meskipun klaim produk itu untuk laki-laki. Tentunya tidak semua produk, tetap harus dipilih yang cocok dan aman untuk perempuan.

4.    Aktif mencari info toko dengan promo atau diskon minimal 40%

Kemudian, cara lain yang bisa dilakukan agar belanjamu menjadi lebih efektif dan menguntungkan yakni dengan mencari toko yang tengah menyediakan promo dan diskon.

Memang ada anggapan bahwa promo diskon kerap mengecoh dan membuat kamu belanja lebih boros. Namun, sebetulnya kamu hanya perlu mengetahui caranya agar tetap bisa berhemat.

Kamu bisa melakukan survei toko atau swalayan mana saja yang sedang mengadakan promo maupun diskon. Ini akan sangat membantu kamu dalam menghemat pengeluaran uang.

5.    Menjadi member toko langganan

Selanjutnya, kamu bisa juga menjadi anggota atau member langganan di toko yang biasa kamu membeli kebutuhan. Untuk perlengkapan perawatan wanita misalnya, biasanya kamu sudah mempunyai toko langganan untuk berbelanja.

Kesempatan menjadi member langganan harus dimanfaatkan, sehingga tidak hanya mereka saja yang mengambil keuntungan dari kamu sebagai pelanggan.

Caranya, cukup mudah yakni dengan mempunyai kartu member. Pada umumnya, dengan mempunyai kartu member ini, kamu bisa memperoleh diskon minimal 10% meskipun sedang tidak ada promo. Namun, sebelum membuatnya, kamu harus tetap menanyakan terkait syarat dan ketentuannya.

Artikel Terkait